Monday, January 25, 2016

KEB: Tempatku Berubah Menjadi Lebih Baik



Ceritanya, ada dua orang bapak-bapak yang sedang berbincang di facebook: 

Bapak A: “Bro, lo kok gak kerja sih? Malu dong lo, laki masa gak kerja?”
Bapak B: “Siapa bilang gak kerja? Gua kerja dari rumah kok. Kan enak bisa sambil jaga anak.”
Bapak A: “Wkwkwkwk… malu-maluin spesies laki aja lo, Bro. Masa laki momong anak?”
Bapak B: “Ya daripada elo, anak lo dikasih ke pembantu. Bini lo dibiarin kerja sampe sore. Itu ibu atau karyawan?”
Bapak A: “Lah, elo juga bini lo kerja. Salah gue di mana?”
Bapak B: “Bini gua kerja setengah hari, Bro. Jadi kami gantian momong anak. Anak lo dikasih susu sapi. Anak sapi, dong….”
Bapak A: “Buseet… sial bener anak gue disebut anak sapi…. Bini gue gak bisa kasih ASI karena ASI-nya gak keluar. Gara-gara dia minum obat pengering luka setelah operasi ceasar.”

Bapak B: “Lagian sih lo, bini dikasih operasi ceasar. Lahiran normal, dong….”
Bapak A: “Buseet… emangnya gue yang nentuin mau normal atau ceasar? Biarpun ceasar, bini gue ngerasain susah dua-duanya. Mau normal, udah kesakitan, bayinya gak keluar. Terpaksa ceasar. Daripada elo, anak lo gak dikasih imunisasi. Sesat lo, Bro!”
Bapak B: “Haram gua ngasih imunisasi! Masa anak dikasih babi?”
Bapak A: “Ya hati-hati aja ntar anak lo kena wabah, kagak ada obatnya!”
Bapak B: “Kok lo doain anak gue kena wabah? Tragis lo, Bro….”

Bla, bla, bla…. Duh, pusing ya obrolan bapak-bapak di facebook itu. Dad War, istilahnya. Memang ada ya bapak-bapak yang suka Dad War? Ada juga Mom War, dah ah. Kalau dipikir-pikir, dulu capek banget ya hidup saya. Setiap hari mantengin facebook, melihat obrolan panas di berbagai grup yang memicu Mom War. Antivaks vs Provaks, Sufor vs ASI, Working Mom vs SAHM (Stay at Home Mom), Normal vs Ceasar, dan sebagainya? Saya yang mana? Oh, sudah tentu saya ada di salah satu kubu itu dan sering bertengkar komentar dengan kubu yang bertentangan.

Herannya, ibu-ibu itu memang sensitif sekali kalau membahas soal Mom War. Contohnya, saat saya memposting tulisan tentang hadis Nabi mengenai pahala jihad seorang ibu di rumahnya, ada ibu bekerja yang tersinggung. Merasa bahwa tulisan itu dimaksudkan untuk menyinggung dirinya, padahal tulisan itu hanya untuk menghibur diri saya sendiri yang sedang stress dengan setrikaan segudang. Kenyataannya, memang ada hadis yang bunyinya seperti itu. Di sisi lain, ada juga hadis-hadis mengenai sahabiyah (sahabat wanita Rasulullah) yang ikut terjun ke medan perang, sebagai penyedia makanan, mengobati prajurit yang terluka, bahkan ikut berperang (melawan musuh). Nah, kenapa ibu bekerja itu tidak berusaha menggali sisi itu daripada merasa tersinggung dengan postingan orang lain? 

Begitulah, kaum ibu begitu mudah tersulut oleh komentar dan pilihan hidup ibu lainnya. Tak heran ada istilah Mom War. Ibu-ibu seperti sudah dikaruniai bakat alam untuk berusaha mempengaruhi orang lain mengenai pilihan hidupnya. Coba kalau bapak-bapak, ada tidak? Memang sih ada juga bapak-bapak yang bawel soal ASI dan Vaksinasi, tapi tetap masih lebih banyak kaum ibunya. Bapak-bapak tidak terlalu cerewet. Kalaupun memberitahu, bahasanya lebih soft. Tidak seperti ibu-ibu yang sering sadis. 

Memang kenyataan anak pertama saya pernah dikatai “anak sapi” oleh sahabat saya sendiri di facebook. Saya pernah juga “dinasihati” oleh antivaks, bahwasanya vaksin itu haram. Sampai capek berdebat. Karena capek, saya pun meninggalkan akun facebook yang pertama dibuat. Saya membuka akun facebook baru dan memasukkan teman-teman baru. Ada sih sebagiannya teman-teman yang sudah ada di akun lama, tapi lebih banyak teman yang baru. Kebanyakan adalah BLOGGER. Yap, dunia blogger telah mengalihkan saya dari hiruk pikuk MOM WAR yang melelahkan. Saya sudah tidak tergoda lagi membuka grup-grup facebook yang memicu mom war. 

Kumpulan Emak Blogger (KEB) adalah komunitas blogger pertama yang saya masuki dan sampai sekarang masih jadi yang paling utama. Di sini, saya mendapatkan aktivitas positif yang lebih berarti untuk mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Saya tidak lagi membuang-buang waktu facebookan dan berdebat dalam isu-isu kontroversial. Saya lebih fokus menulis, sebab sekarang saya tidak hanya menulis buku melainkan juga harus rutin memperbarui isi blog. Saya belajar memonetize blog dari KEB dan mendapatkan banyak teman baru. Ternyata, dunia ini luas yaa…. 

Di dalam KEB, tentu saja semua ibu memiliki perbedaan. Saya yakin, ada yang pro working mom, ada yang SAHM, ada yang memberikan ASI Eksklusif dan mengampanyekan ASI, ada yang memberikan sufor, ada yang anaknya sekolah formal, kelihatannya banyak juga yang homeschooling, ada yang antivaks, ada yang provaks, dan sebagainya. Namun, saya amat jarang melihat emak-emak yang berbeda pilihan hidup itu, bertengkar di KEB. Memang pernah sih dulu kejadian ada emak yang memposting salah satu isu mom war, kemudian dikomentari oleh banyak sekali anggota KEB. Emak itu mundur teratur karena merasa KEB bukan tempat yang welcome untuk menyebarkan isu mom warnya. Emak-emak KEB itu ternyata netral-netral, walaupun saya yakin mereka mendukung salah satu kubu, tetapi tidak menampakkannya di KEB. 

Apakah kita tidak boleh berada di salah satu kubu tersebut? Tentu saja boleh, namanya juga pilihan hidup. Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa perbedaan itu suatu hal yang pasti ada di dunia ini. Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, bukan untuk bertengkar tetapi untuk saling mengenal dan  mempelajari satu sama lain. Intinya, kita harus dapat menerima perbedaan yang ada pada orang lain. 

Pikiran dan waktu saya pun kini bisa lebih fokus untuk melakukan hal yang lebih penting daripada berdebat di facebook. Ujung-ujungnya duit sih, tapi betapa duit yang saya dapatkan dari monetize blog itu memang benar-benar telah mengubah hidup saya. Pilihan menjadi Stay at Home Mom itu bukan pilihan yang mudah. Konsekuensinya adalah, saya harus merasa cukup dengan uang pemberian suami. Uang suami memang cukup untuk kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, walaupun sering juga suami harus meminjam uang karena di akhir bulan kami hanya punya uang Rp 5.000, sedangkan tanggal gajian masih tiga hari lagi. Royalti dari menulis buku itu baru diterima tiga sampai enam bulan sekali, itupun kalau bukunya terjual. Monetize blog adalah salah satu jalan keluar dari permasalahan ekonomi itu, karena saya memang hanya bisa menulis. Saya tidak bisa membuat kue, menjahit baju, berdagang, dan sebagainya. 

Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan KEB. Seorang teman yang juga penulis buku, menyarankan agar saya bergabung di KEB. Perlahan, blog saya mulai menghasilkan. Yang tadinya hanya untuk memajang buku-buku saya, kini bisa memberikan pemasukan tersendiri. Sekarang saya sudah tidak perlu meminta suami untuk pinjam uang setiap akhir bulan. Walaupun tidak tentu, pemasukan dari blog selalu ada.  Saya begitu bersemangat ngeblog dan membagikan tautannya di KEB. Semula blog saya sepi komentar. Setelah dibagikan di KEB, baru deh dikomentari oleh emak-emak blogger. Membaca komentar-komentar di blog itu menyenangkan, karena merasa tulisan kita dibaca dan diapresiasi orang.

Saya juga terus belajar mengutak-atik blog, dari mulai belajar mengubah template, SEO (Search Engine Optimation), menaikkan DA (Domain Authority), mengedit gambar, mengambil foto yang bagus, dan sebagainya. Sebagai seorang emak gaptek (gagap teknologi), perubahan-perubahan itu suatu kemajuan. Percayalah, saya itu tadinya malas berubah. Membuat sosial media saja harus dibantu suami. Sekali Friendster, tetap Friendster, padahal Friendster sudah ditinggalkan anggotanya hahaha…. Suami yang membuatkan Facebook, Instagram, Linkedin, sampai Twitter.  Berkat bergaul dengan emak-emak high tech di KEB, pengetahuan saya akan teknologi internet dan sosial media pun terbuka sedikit demi sedikit. 

Memang belum banyak even KEB  yang saya ikuti, tetapi saya yakin bisa mendapatkan lebih banyak ilmu dari mengikuti even-even tersebut. Blogger bukan sekadar menjadi ujung tombak promosi para sponsor produk, melainkan blogger itu sendiri juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sepanjang pengalaman mengikuti even blogger, kegiatan itu tidak hanya sebagai sarana memperkenalkan produk baru tetapi juga sarana berbagi ilmu. Selain itu, saya juga bisa mendapatkan teman-teman baru yang saya yakin tidak pernah ada ruginya bersilaturahim. Silaturahim itu pasti suatu hari nanti akan membuka jalan rezeki yang lebih luas lagi. 

Puncaknya, ketika blog saya terpilih menjadi Blog of The Month. Wow, itu penghargaan yang besar untuk memotivasi semangat ngeblog saya. Selama mengikuti organisasi dan komunitas kepenulisan, belum pernah saya diberikan penghargaan seperti itu, sehingga saya merasa diri ini hanya sebutir debu. Memang, itu bukan penghargaan yang besar sekali.  Barangkali malah ada yang bertanya-tanya, apa sihBoTM? Kayak gitu aja kok bangga? Namun, buat saya, penghargaan sekecil apa pun membuktikan bahwa pekerjaan saya selama ini ada yang memperhatikan. Ternyata, admin-admin KEB itu perhatian ya ke blog saya, padahal jarang dari mereka yang komen di blog saya tapi kok bisa mereka memilih saya? Hehe…. Untuk seorang blogger pemula, penghargaan seperti itu dapat memicu semangat ngeblog.

Terima kasih, KEB, untuk masa empat tahun yang menyenangkan. Semoga KEB tetap solid untuk para emak yang ingin berubah dalam perbedaan. 





24 comments:

  1. saya pertama tau KEB dr status2 Ela yg seikandi blogger loh

    ReplyDelete
  2. paling terharu itu mendadak jadi blog of the month hehehe

    ReplyDelete
  3. Syukur alhamdulillah ya mbak suami mendukung penuh, semoga selalu sukses aamiin :)

    ReplyDelete
  4. Alhamdullilah aku wanita yang tidak perduli dengan perbedaan, kuanggap dunia ini penuh nano nano hihihi
    tapi memang, mba..aku sebagai orang dekatmu, bisa melihat aura positif setelah mba leyla fokus ngeblog.semangat terusss yaaaa

    ReplyDelete
  5. xixixi bapak-bapaknya lucu yah , udah kayak emak2 aja berdebatnya. btw mba ela memang top markotop di dunia nulis maupun blog

    ReplyDelete
  6. Kok rasanya lebih kejam war bapak2 itu XD anak saya yg pertama jg gak ASI mak, tp ogah ah dibilang anak sapi, tiap hari dia lengket kok sama emaknya, bukan sama sapinya hehehe

    ReplyDelete
  7. saya juga bersyukur bisa tergabung dalam grup hebat ini :)

    btw lucu juga membaca perang tulisan bapak-bapak di atas *LOL*

    ReplyDelete
  8. ALHAMDULILLAH BERSYUKUR BANGET YA MBA...KITA BISA TERGABUNG DLAM KELUARGA BESAR keb.. banyak manfaat dan bisa menjalin pertemuan dunia maya di sini..

    ReplyDelete
  9. Mb Leyla memang top, blog ini termasuk yg sering sy kunjungi. Dan sayapun bersyukur bisa bergabung dengan KEB.

    ReplyDelete
  10. Gabung di komunitas ini banyak manfaatnya ya mbak, salah satunya menambah teman. Keren mb Leyla menjadi BOTM KEB :)

    ReplyDelete
  11. Saya malah baru tau Mbak kalau ada grup di FB yg sering ada Mom War *ke mana aja saya* ya alhamdulillah gak kecebur ke sana :D
    Btw mbak Leyla emang penulis dan blogger hebat :)

    ReplyDelete
  12. Oh ini obrolannya emak2 ya? Gak bisa numpang gosip yah :p
    salah kamar saya wkwkwkw

    Nice post Mbak leyla. Kece KEB. Sudah 4 tahun perjalaannnya. Semoga menjadi lbh baik lgi ke depannya :D

    ReplyDelete
  13. Keren Mbk, bisa masuk jajarang blogger kece di KEB, semoga makin bermanfaat blognya ya Mbk.

    ReplyDelete
  14. KEB memang menyimpan sejuta kisah luar biasa. ^^

    ReplyDelete
  15. setuju mak, makin banyak event offline yang kita ikuti ssi passion....ilmu yg bermanfaat nggak sengaja jg kita dapatkan dari situ ya. KEB sip ;)

    ReplyDelete
  16. Banyak manfaat ya yang telah diperoleh, mba. Alhamdulillah makin berkah :)

    ReplyDelete
  17. KEB emang group yg super keren yah Mbak.. di KEB ini orangnya netral2, bahkan saling support sama lain.. ;)

    ReplyDelete
  18. Aku ikut mana ya..?netral ajalah. Lbh sering silent reader. Nggak sempat ninggal coment krn mbacanya ngebut..*krn msh ingat punya gunung setrikaan juga mbak.. :-D

    ReplyDelete
  19. Bpk2 juga hobi war gitu ya? baru tauuu

    kalo kita dpt penghargaan meski dikit, rasanya jd semangat ya mak

    ReplyDelete
  20. Hahahaha, geli baca admin KEB jarang komen di blog ini, tabok aja mak, tabok, mention kalau perlu supaya mereka rajin berkunjung ke blog member :D

    ReplyDelete
  21. Hihihi, iya kelihatannya memang jarang mampir yaa. Tapi kita suka bw ke blog member2 KEB meski silent reader. Dan soal ini, sepakat sekali mak "Blogger bukan sekadar menjadi ujung tombak promosi para sponsor produk, melainkan blogger itu sendiri juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat." Makasih sudah berpartisipasi yaa

    ReplyDelete
  22. Ela, ketemu lagi di sini... saya juga mau ikut KEB deh... siapa tahu ada ilmu yang bisa saya bagi di sana.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...