Wednesday, September 7, 2016

Aneka Hidangan khas Sunda di Dapur Sunda

Assalamualaikum. Pagi-pagi sudah nulis tentang kuliner nih. Biar yang belum sarapan langsung buru-buru mau sarapan. Lebih dari seminggu yang lalu saya diundang untuk meliput acara peluncuran suplemen anak Citrex Upin dan Ipin. 


Acaranya bisa dibaca di tulisan berjudul Kecukupan Gizi dan Suplemen Anak Bantu Tingkatkan Kekebalan Tubuh Anak. Acaranya diadakan di Dapur Sunda, Mall of Indonesia, Jakarta Utara. Wuiih, jauh banget yaaa....


Yup, kalau dari Bogor sudah tentu lokasinya cukup jauh. Saya naik kereta, turun di Gondangdia, lalu menyambung naik Grab Car dengan perjalanan 30 menit lebih. Alhamdullilah, keletihan itu terbayar dengan hidangan khas Sunda di Dapur Sunda.

Saat datang, saya langsung disajikan segelas besar teh tawar. Teh tawar ini memang tradisi Sunda. Jadi buat Anda yang orang Jawa Tengah dan biasa minum teh manis, jangan kaget kalau disuguhi teh tawar. Kesannya pelit gula ya, tapi itu memang tradisi orang Sunda. Suami saya yang orang Sunda pun sampai sekarang kalau makan di luar itu pasti minumnya teh tawar walaupun anak istrinya minum teh manis hehe....

Saat jam makan siang, para punggawa Dapur Sunda mengeluarkan aneka hidangannya yang ditunggu-tunggu. Porsi makannya untuk satu meja ya. Yang pertama disajikan adalah satu porsi Gurame Goreng yang mekar dan krispi. Langsung deh saya ambil hape dan foto dulu guramenya yang terlihat seperti sedang berdansa itu. Cakeeep... Akang Gurame ditemani dengan semangkuk kecil kecap manis dengan irisan cabai rawit. Nyummyy....


Ups, belum bisa dimakan. Nasinya belum datang. Sebelum nasi, kami diberikan mangkuk air untuk cuci tangan. Ada irisan jeruk nipisnya. Lalu datang lagi satu porsi ayam goreng isi lima potong, padahal orangnya cuma tiga. Sebenarnya di meja saya itu ada empat kursi, untung yang satu kosong. Jadi kan jatah kami cuma untuk bertiga hihihi... Ayam goreng ditemani dengan semangkuk kecil sambal terasi. Hasyeeek.....


Kemudian, baru deh datang nasinya yang ditaruh di tempat nasi tradisional dari bambu. Serasa makan di pinggir sawah. Ternyata nasinya itu masih sisa, terlalu banyak untuk makan tiga orang Emak langsing ini jiyaaah..... Kami langsung menyantapnya. Eh, tahu-tahu datang lagi satu piring tumis tauge dan cumi goreng. Sayang, kami sudah larut dalam kelezatan masakan khas Sunda ini. Saya pun luput mengabadikan dua hidangan terakhir. Ketika kami sudah selesai makan dan beranjak pulang, ternyata masih ada hidangan penutup. 

Satu piring kecil berisi potongan buah semangka, melon, dan kiwi. Hiyaaa... sayang untuk dilewatkan. Kami duduk lagi di kursi masing-masing. Jiakakak..... Puas sekali makan siangnya. Malah ada yang saya bawa pulang, yaitu sisa Gurame dan Ayam Bakar. 

Lho kok tidak malu bawa pulang? Saya rasa mubajir kalau tidak dihabiskan atau dibawa karena pasti sisanya itu akan dibuang. Daripada dibuang mending kita makan, bukan? Toh, hidangannya itu per meja. Lain halnya kalau prasmanan di meja panjang, di mana kita hanya mengambil satu piring.

Bagaimana rasanya? Yang pasti enak. Guramenya padat tapi krispi. Apalagi sambalnya maknyos semua. Sampai ludes sambalnya. Ayam gorengnya manis-manis gurih. Tumis taugenya kriuk, karena tidak matang benar. Dan tentu saja cumi gorengnya lariiiss.  Habis tanpa bisa dibawa pulang. 

Buat yang kangen dengan masakan Sunda, boleh mampir ke sini. Tempatnya cukup luas dengan meja dan kursi dari kayu. Setiap meja ada empat kursi dan posisi meja saling berdekatan. Jadi kalau mau bawa keluarga besar tetap bisa mengobrol walaupun berbeda meja. Soal harga, nah itu dia saya tidak tahu karena ditraktir oleh si pengundang hehe... Sekian laporan kuliner dari Dapur Sunda.

11 comments:

  1. Mbak Leyla, pagi-pagi dah nyuguhin beginian. Langsuuung ngeces, pengeeen :D

    ReplyDelete
  2. Mbak Leyla, pagi-pagi dah nyuguhin beginian. Langsuuung ngeces, pengeeen :D

    ReplyDelete
  3. kesenengan suami nih ikan-ikanan sambel dan lalap

    ReplyDelete
  4. abis sarapan..lgs lapar lagi deh jadinya mba

    ReplyDelete
  5. Gak perlu ke dapur sunda atuh kalau gini mh di rumah saya juga ada, walaupun gak tiap hari ada sih.. hhhe

    ReplyDelete
  6. aku naksir guramenya bund, dicocol pake sambel syedaaap!

    ReplyDelete
  7. Meski bukan org sunda tp selalu suka masakan sunda. Terutama gurame goreng nya..

    ReplyDelete
  8. Guraminya menggoda Mbak, apalagi pakai sambel nikmat :D

    ReplyDelete
  9. Pola masakan Sunda, pada dasarnay sehat ya mba, ada sayur mentah, ada ikan, teh tawar. hanya, aku lebih suka ikan laut hehehe

    ReplyDelete
  10. Masakan Sunda bikin ngileeer, ah ngences..

    ReplyDelete
  11. duh, itu gurame gorengnya benar-benar menggugah selera euy :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...