Thursday, March 23, 2017

5 Kesulitan Menyusui dan Cara Mengatasinya

Assalamu'alaikum. Saya mau membahas berbagai kesulitan memberikan ASI dan cara mengatasinya, terutama yang berdasarkan pengalaman saya sendiri lho. Saya seorang ibu rumah tangga penuh, jadi alhamdulillah saya bisa memberikan ASI untuk kedua anak saya tanpa harus memompa-mompa dan menyimpannya di kulkas. Saya berikan langsung dari puting.



Bagi saya, setelah pengalaman memberikan ASI yang gagal ke anak pertama, memang lebih enak kasih ASI daripada sufor (susu formula). Saya bertekad memberikan ASI Eksklusif 6 bulan dan diteruskan sampai dua tahun kepada anak-anak selanjutnya. Saya tidak mau gagal lagi, karena:
  1. Sufor itu mahal. Si Kakak minum sufor, satu minggu habis 800 gram yang harganya dulu itu Rp 100.000. Nah, kalau dikalikan 4 minggu, jadi sebulan Rp 400.000. Kasian suami saya kalau uang gajinya disisihkan untuk beli Sufor. Penghasilan saya kan tidak menentu (sebagai pekerja lepas), jadi cuma kadang-kadang saja membantu beli Sufor. ASI? Gratis, dong.
  2. Sufor itu merepotkan. Bagi saya, membuat susu formula untuk bayi itu repot banget, deh, karena bayi masih kuat minum susunya. Tengah malam bangun, siapin botol, air hangat. Berhubung dulu belum punya dispenser, jadi harus siapin air panas di termos. Tidak boleh lupa ngisi termosnya. Kalau lupa ya tambah repot, harus masak air panas dulu. Botol susunya pun harus steril, dicuci, dan direbus dulu. Cara merebusnya juga harus benar, karena si Kakak pernah diare gara-gara botol susu kurang steril. 
  3. Bayi minum sufor jadi lebih mudah diare dan daya tahan tubuhnya kurang. Ini yang terjadi kepada anak sulung saya. Sejak minum sufor di usia 5 bulan, beberapa kali kami harus ke rumah sakit. Bahkan pernah pupnya hijau dan berdarah. Kata dokter, itu karena kami kurang higienis memberikan sufor. 
  4. Tulang kurang padat dan tubuh kurang berisi. Si kakak ini selalu disebut lebih kecil dari adiknya, padahal berat badannya sama lho. Hanya saja dari tulangnya itu lebih padat adiknya yang ASI sampai 2,8 tahun. 
Sebelumnya, perlu ditekankan lagi nih ya. Tulisan ini sama sekali bukan untuk menyindir ibu-ibu yang gagal memberikan ASI kepada anak-anaknya, sehingga memakai sufor. Anak pertama saya juga tidak lulus ASI Eksklusif karena ketidaktahuan saya.


Ternyata banyak ibu yang ingin memberikan ASI Eksklusif, tapi mengalami kesulitan-kesulitan yang tidak bisa diatasi. Pengalaman saya memberikan ASI juga tidak mulus-mulus amat. Alhamdulillah, kesulitan pertama teratasi karena saya tinggal di rumah, jadi lebih mudah memberikan ASI.

Barangkali tulisan ini lebih cocok untuk ibu-ibu yang juga di rumah. Kalau ibu bekerja, saya tidak bisa kasih solusi karena tidak pernah mengalaminya (memberikan ASI sambil bekerja). Ibu rumah tangga juga banyak yang gagal kasih ASI karena kurang pengetahuan. Mudah-mudahan informasi dari saya bisa berguna.

Berikut ini 5 kesulitan memberikan ASI dan cara mengatasinya: 

Tandem Nursing (menyusui saat sedang hamil)
Inilah masalah yang membuat saya gagal memberikan ASI Eksklusif untuk si Kakak. Saya sudah hamil lagi saat si Kakak baru umur 5 bulan. Ternyata belakangan saya tahu bahwa Tandem Nursing itu diperbolehkan selama kandungan si ibu sehat dan si ibu hamilnya juga sehat. Lain halnya kalau si ibu tidak kuat dan kurang nutrisi, ya terpaksa harus memberikan sufor kepada si kakak.

Tandem nursing juga harus dihentikan kalau terjadi kontraksi yang membahayakan janin, karena proses menyusui itu merangsang hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi. Tapi kalau aman-aman saja sih ya tidak apa diteruskan tandem nursing. Malah teman saya yang tandem nursing, jadi lebih mudah melahirkan saat waktunya tiba karena dibantu oleh si kakak yang menyusui itu.

Puting Lecet
Duh, rasanya puting lecet itu bikin menyerah mau kasih ASI. Ya bagaimana, bayi terus menyusu sementara kita kesakitan. Banyak ibu yang berhenti menyusui karena tidak kuat. Saya pun mengalami masalah puting lecet ini.

Bagaimana cara mengatasinya? Kata orang dulu, obatnya dengan diolesi oleh ASI-nya. Selain itu, saya oleskan juga minyak kelapa asli. Adem dan menyembuhkan lecet-lecet. Tapi memang harus sabar ya. Alhamdulillah, hanya terjadi beberapa hari setelah melahirkan. Setelah itu lancar jaya.

Payudara Bengkak
Disebutnya Mastitis. Yang ini saya alami beberapa kali selama masa menyusui. Entah mengapa tiba-tiba payudara mengeras, seperti kepenuhan. Lalu saya mengalami meriang, seperti orang sakit. Belum lagi kalau diisap bayi, rasanya wuih Mamamia. Sakitnyaaaa....

Katanya karena salah makan. Ada juga yang bilang karena salah posisi tidur. Biasanya yang bengkak itu hanya sebelah. Satu payudara. Cara mengatasinya, meletakkan handuk hangat ke payudara yang bengkak. Siapkan juga botol untuk menampung ASI, karena handuk hangat itu membuat ASI mengalir.

Ini juga mengapa walaupun ibu tidak ke mana-mana dan siap menyusui, sebaiknya tetap rajin memerah ASI. Supaya ASI tidak penuh dan menyebabkan bengkak. Saya juga sering pumping.


Bayi Hanya Suka Satu Payudara 
Nah yang ini nih yang membuat payudara berat sebelah. Bayi-bayi saya sukanya minum ASI sebelah kiri, jadi yang kiri itu lebih kecil karena sering diisap. Tapi jangan dibiarkan begitu, nanti lama-lama bayi benar-benar hanya mengisap satu payudara.

Tetaplah memberikan keduanya bergantian. Walaupun bayi menolak, berikan saja yang tidak enak itu. Kalau dia lapar, dia akan tetap mengisapnya. Kata orang dulu sih, yang kanan itu nasi, kiri lauk. Bayi lebih suka makan lauknya daripada nasinya hehe....

ASI Terasa Kurang atau Kering
Nah, ini nih yang juga sering menjadi masalah. Alhamdulillah, ASI saya lancar. Saya tidak mengalami yang namanya ASI kering sekali. Tapi, saya sering merasakan kegalauan apakah ASI saya cukup? Kok bayi saya menangis terus ya?

Saya juga sering merasa payudara itu kosong, seperti sudah habis ASI-nya. Sampai saya tekan untuk memastikan apakah ASI-nya masih ada. Sama seperti ibu-ibu lain, saya juga rajin makan sayur daun katuk, ubi, dan lain-lain yang bisa melancarkan ASI.

Kalau ada yang bilang, "saya sudah makan segala macam, tapi ASI benar-benar tidak keluar." Pada prinsipnya, ASI itu mengikuti kebutuhan. Kalau terus dibutuhkan, dia akan terus diproduksi. Maksudnya, kalau bayi menyusu terus, ASI pun berproduksi terus.

Masalah ASI yang kering biasanya dialami ibu bekerja karena ada masa tidak menyusui bayi, yaitu saat bekerja. Jadi sebenarnya kalau payudara sering diisap bayi, ASI akan terus berproduksi. Kalau ada jeda yang lama (tidak diisap), ASI akan berhenti keluar.

Kalau segala macam makanan perangsang ASI sudah dicoba tapi ASI tidak keluar, coba deh ASI Booster Tea. Saya juga belum mencobanya, karena sudah tidak menyusui. Tapi dari beberapa testimoni yang ada, terbukti ASI Booster Tea ini melancarkan ASI.


"Bayi berhenti saya susui, sempet nyusui sebulan. Tapi tetep gak banyak, kalo dipompa cuma dapat 30-40 ml sedangkan anak saya minumnya banyak. Sekarang gak keluar sama sekali, karena gak saya susui lagi. Relaktasinya, saya sudah susui supaya terangsang ASI-nya. Terus saya coba konsumsi Asi Booster. Baru 2 hari konsumsi alhamdulillah ASI+nya mulai keluar walau masih setetes kecil. Relaktasi masih terus lanjut." Lina – Surabaya.


ASI Booster Tea ini dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang dapat merangsang produksi ASI. Yaitu, Fenugreek Seed, Fenugreek Powder, FENNEL SEEDS, Fennel Powder, ANISE, Cinnam Venum, Alpinia Powder, dan Habbatussauda. Bisa meningkatkan jumlah ASI sebanyak 900% dalam waktu 24 jam.

Namanya juga ikhtiar, ya dicoba saja kalau memang ASI-nya kering. Pokoknya dicoba dulu, jangan menyerah. Lebih murah membeli ASI Booster Tea ini daripada nantinya membeli susu formula untuk bayi.

Informasi pemesanan:
Website: www.nakibu.com
Facebook Pejuang hASI II (https://www.facebook.com/pejuangasiII ) dan fanpage Best Bunda (http://facebook.com/asi.web.id)
Instagram: @asiboostertea



16 comments:

  1. banyak kandungan herbalnya, rasanya kayak jamu kali ya

    ReplyDelete
  2. Setuju. Yang penting adalah iktiar ya mba :)

    ReplyDelete
  3. Jav jg dl lbh suka menyusu di payudara kiri, tp saya sih kasihnya tetap gantian...

    ReplyDelete
  4. Saya deg degan nih Mak.
    Kurang dari 2 bulqn insya allah lahiran. Maunya sih Asi Ekslusif.

    Tapi untuk jaga² sepertinya saya mesti sedia asi booster.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, buat jaga2 siapin dulu ASI Boosternya.

      Delete
  5. huhuhu... sudah pernah mengalami semuanya. bagi saya sih, gpp lah melewati itu semua yang penting asi lancar jaya sehingga bayi tercukupi nutrisinya :)

    ReplyDelete
  6. Menyusui itu bukan soal memberikan susu saja yah, tapi memberikan cinta dan ikatan batin juga ke si anak..
    Infonya bagus nih untuk para ibu dan calon ibu :)

    ReplyDelete
  7. Dag dig dug untuk beberapa bulan kedepan. Moga aja bisa ASI eksklusif buat anak pertamaku..

    ReplyDelete
  8. wah, Setuju nih. Yang penting adalah iktiar ya mba :)

    ReplyDelete
  9. ASI Eksklusif memang penting untuk pertumbuhan anak

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...