![]() |
Kisah 9 Wali di Trans TV Sumber: Trans TV |
Dakwah adalah kewajiban setiap muslim. Dalilnya kuat, Al
Quran Surat An Nahl: 125, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Rasulullah Saw dapat menyebarkan
Islam ke seantero dunia adalah dikarenakan dakwah yang dilakukannya secara
sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan. Dakwah Rasulullah Saw tak selalu
mulus. Bahkan sejak awal sudah dipenuhi onak dan duri. Kewajiban berdakwah
tidak selesai sepeninggalan Rasulullah Saw. Justru pada masa sekarang ini kita
harus giat berdakwah, karena banyak orang Islam yang hanya menggunakan agama
Islam sebagai status agama di KTP, tetapi tidak mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Ironisnya, orang Islam justru banyak ditakuti karena
tindakan-tindakan terorisme yang mengatasnamakan agama, yang dilakukan oleh
orang Islam garis keras.
Islam tak lagi menjadi agama
rahmat bagi seluruh alam, tetapi penganutnya justru ditakuti oleh seluruh alam
akibat tindakan terorisme yang dilakukan oleh segelintir orang Islam. Contohnya
setelah kejadian Bom Bali, saat itu saya dan teman-teman muslimah yang
mengenakan jilbab, sedang dalam perjalanan ke kampus. Beberapa anak kecil
menyoraki kami, “teroris! Teroris!” Sungguh, kami tercekat karena dituduh
teroris, padahal kami mahasiswa di sebuah perguruan tinggi ternama. Dan tentu
saja kami tidak melakukan terorisme.
Cacian yang kami terima diakibatkan oleh segelintir orang Islam yang melakukan
tindakan terorisme di Bali dengan mengatasnamakan jihad.
Tak heran jika kini banyak orang
yang takut terhadap Islam. Jika syariah Islam didengungkan, mereka sudah
bergidik ketakutan dan bersegera melawan. Padahal, syariah Islam tidaklah
semenakutkan yang dikira. Setiap aturan Allah Swt itu sesungguhnya untuk
kebaikan manusia itu sendiri. Buktinya, pada zaman Rasulullah Saw memimpin
jazirah Arab, harkat dan martabat manusia ditinggikan di bawah panji Islam.
Kaum wanita yang semula tak ada harganya, diangkat martabatnya sehingga setara
dengan kaum laki-laki. Orang-orang miskin mendapatkan sebagian harta orang kaya
melalui zakat yang menjadi salah satu rukun Islam. Ditambah lagi dengan infak
dan sedekah seikhlasnya. Kaum minoritas pun (yahudi, nasrani, dan penyembah
berhala), mendapatkan kebebasan beragama selagi tidak saling mengganggu. Dari
segi Ekonomi, Adam Smith (Bapak Ekonomi Dunia) menyatakan bahwa negara paling
makmur adalah Arab di bawah pemerintahan Nabi Muhammad Saw.
Apakah benar Islam menganjurkan
untuk melakukan jihad dengan membantai orang-orang yang tidak bersalah? Apakah
benar dakwah Islam dilakukan dengan kekerasan? Apakah benar kita diperolehkan
membunuh orang-orang yang kita anggap kafir hanya karena berbeda keyakinan
dengan kita? Tentunya jika benar begitu, maka dakwah menggunakan kekerasan
tidak sesuai dengan ayat di atas. Ayat di atas menyuruh kita untuk berdakwah
dengan cara yang baik. Bahkan, jika ada yang membantah perkataan kita, maka
kita wajib membantahnya lagi dengan cara yang baik. Kecuali jika kita sudah
diperangi, maka wajib untuk membela diri. Itulah penyebab mengapa Rasulullah
Saw berperang. Pada awalnya, beliau berdakwah dengan cara yang baik, hingga
kemudian beliau diperangi oleh orang-orang kafir, sehingga wajib membela diri.
Tidak mungkin kita berdiam diri kalau sudah diperangi.
Rasulullah Saw pernah memiliki
tetangga seorang yahudi yang sering menjahilinya, salah satunya dengan
melemparkan kotoran ke hadapan Rasulullah bila beliau sedang melewati rumahnya.
Rasulullah Saw tidak membalas perbuatan tidak menyenangkan itu, tetapi justru
mengunjungi si Yahudi ketika sakit dan mendoakan kesembuhannya. Yahudi pun
akhirnya menyadari kesalahannya, kemudian masuk Islam. Begitulah dakwah penuh
cinta yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Agama Islam di Indonesia ini,
pada mulanya adalah agama yang asing. Nusantara dipenuhi oleh penyembah
berhala. Hingga kemudian berdatanganlah para pendakwah yang giat menyebarkan
agama Islam. Mereka berdakwah dengan cara yang baik, melalui jalan perdagangan,
pernikahan, kebudayaan, dan pendidikan. Para penyebar dakwah Islam di tanah
Jawa pada abad ke-14, dikenal dengan sebutan Wali Songo, atau sembilan wali.
Mereka tersebar di tiga titik penting: Jawa Tengah (Demak, Kudus, Muria), Jawa
Timur (Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban), dan Jawa Barat (Cirebon). Selain
walisongo, tentu saja ada pendakwah lain yang berjasa atas penyebaran Islam di
Indonesia, tetapi kesembilan wali itu lebih dikenal karena
peninggalan-peninggalan dakwah mereka yang abadi hingga kini.
Contohnya, Sunan Kalijaga yang
berdakwah melalui kesenian dan kebudayaan, menciptakan lagu Lir Ilir dan
Gundul-Gundul Pacul yang masih diingat sampai sekarang. Sunan Gresik atau
Maulana Malik Ibrahim, mengajarkan cara bercocok tanam kepada rakyat
kebanyakan. Sendangkan Sunan Kudus lebih banyak berdakwah di kalangan penguasa
dan petinggi kerajaan, sebagai penasihat agama para raja. Kisah walisongo
sering diangkat ke dalam film, salah satunya yang kemarin tayang di Trans TV
sebagai drama berseri “Sembilan Wali.” Beberapa kali saya menyaksikan
tayangannya, salah satunya mengisahkan tentang Sunan Ampel yang pandai
mengobati orang sakit.
Begitulah cara walisongo
berdakwah, sehingga mereka dikenang dengan kebaikannya. Mereka menyebarkan
ajaran Islam ahlusunnah wal jamaah ke seluruh tanah Jawa, sehingga kini agama
Islam menjadi agama mayoritas. Indonesia sebagai mercusuar dunia, menjadi daerah
lintasan kapal-kapal negara-negara lain, sehingga rentan terhadap infiltrasi
kebudayaan. Lihatlah saat ini pemuda-pemuda banyak meniru kebudayaan asing yang sebagiannya
membawa pengaruh negatif. Narkoba, pergaulan bebas, kriminalitas, dan
sebagainya.
Oleh karena itu, dakwah masih
akan terus dibutuhkan sampai kapan pun. Dakwah yang dilakukannya dengan
simpatik, tentu akan lebih diterima daripada dilakukan dengan kekerasan. Jangan
sampai Islam diingat karena kekerasannya. Bukan hanya nonmuslim yang takut,
yang muslim pun takut. Bahkan kini sesama muslim begitu mudahnya saling
mengkafirkan, padahal Rasulullah melarang kita mengkafirkan orang lain. Mari
berdakwah ala walisongo, yang berhasil menyebarkan Islam dengan damai dan
dikenang sepanjang masa. Agar tidak ada lagi islamofobia yang menghinggapi
masyarakat, karena sesungguhnya Islam ini indah dan penuh rahmat.
Sumber Referensi:
www.cyberdakwah.com – Media Islam Terdepan
www.muslimedianews.com – Voice of Moslem
www.nu.or.id – Website resmi Nahdlatul Ulama
www.habiblutfi.net – Dakwah teduh dan cinta tanah air
www.streamingislami.com – Streaming dakwah Islam terlengkap
www.muslimedianews.com – Voice of Moslem
www.nu.or.id – Website resmi Nahdlatul Ulama
www.habiblutfi.net – Dakwah teduh dan cinta tanah air
www.streamingislami.com – Streaming dakwah Islam terlengkap
Apa kbr mbk....mhn mf lahir batin :)
ReplyDeleteSangat bermanfaat artikel yang di share disini. Terimakasih. Ingin menambah wawasan lebih luas lagi? silahkan kunjungi situs https://dialektik.id/
ReplyDelete