Friday, March 3, 2017

Blogger Event: Antara "Cuti" dari Kantor dan Ke Event Bawa Anak


"Ibu habis ini balik ke kantor lagi, ya?" tanya seorang blogger bapak-bapak yang duduk di sebelah saya dalam sebuah acara peluncuran gadget terbaru. 
"Oh enggak, langsung pulang ke rumah," jawab saya. 
"Oh gak balik ke kantor lagi ya. Saya harus cepat balik ke kantor nih. Acaranya lama juga ya," katanya sambil melirik jam tangan.


Oh, rupanya bapak itu gelisah karena sudah mengambil waktu kerja di kantor dengan menghadiri event blogger. Lalu dia mengira saya juga kerja kantoran dan menyempatkan ikut event blogger. Padahal saya ibu rumah tangga, anak sudah dititipkan ke pembantu, jadi saya bisa ikutan event blogger.

Bukan sekali saya bertemu blogger yang punya pekerjaan di kantor, tapi ikut menghadiri event blogger pada jam kerja kantor (Senin-Jumat). Masalah buat saya? Enggak. Biar sajalah, itu urusan mereka. Enak juga sih, bisa punya pekerjaan & penghasilan ganda. Dulu saya nggak bisa begitu. Boro-boro.

Dulu saya pernah ngantor juga. Sebagai editor di sebuah penerbit dan juga penulis. Tapi keduanya pekerjaan berbeda. Pada jam kantor, saya dibayar sebagai editor. Saya harus baca naskah orang, memilih, dan mengeditnya. Bos saya nggak stand by di kantor tapi punya mata-mata. Saya dilarang melakukan pekerjaan lain di luar pekerjaan sebagai editor.

Lah iya, orang sekantor juga tahu kalau saya juga penulis. Bisa aja kan saat senggang saya pakai komputer kantor untuk menulis? Tapi saya nggak bisa begitu. Saya selalu dimata-matai. Saya dilarang menulis di komputer kantor pada jam kantor. Jadi saya baru bisa nulis sebelum dan sepulang dari kantor. 

Nah, apalagi mengambil waktu kerja kantor dengan mengikuti event blogger. Dijamin nggak bisa. Wong cuti yang sudah jadi hak saya pun susah banget diklaimnya. Tapi itu kan bos saya. Lain dengan bos orang lain. Bisa aja blogger yang bisa ikut acara blogger di jam kantornya itu karena: 

  1. Waktu kerja fleksibel, yang penting kerjaan beres.
  2. Bosnya baik & mengizinkan, yang penting kerjaan beres. 
  3. Ambil cuti setengah hari atau sehari, yang memang sudah jatahnya. 
Nah, kondisinya kan berbeda. Jadi bebas saja mau bagaimana yang penting nggak bikin gelisah hati. Kalau sudah bikin gelisah hati, jatuhnya dosa. Sama kayak orang mencuri kan gelisah. Contohnya gelisah hati, 

"Duh, kapan nih acara selesai? Aku harus cepat balik kantor nanti ketahuan bos."
"Duh, lama amat ya nih acaranya, kerjaan di kantor belum beres."
"Nggak bisa live tweet atau Facebook, karena banyak teman kantor yang temenan. Ntar ketauan kalau aku nggak ke kantor karena ikut acara ini."

Jadi intinya semua tergantung blogger yang bersangkutan. Soal profesionalitas, hanya mereka yang tahu. Termasuk ibu blogger yang datang ke acara membawa anak. Apakah berarti nggak profesional? Belum tentu.

Sejak adanya komunitas blogger yang jadi tempat kumpul ibu-ibu blogger, nggak bisa disangkal ya kalau banyak ibu blogger yang datang ke acara dengan membawa anak. Mengapa? Karena tujuannya kan memang memberdayakan ibu-ibu blogger itu. 

Mereka, sebagian besar adalah ibu rumah tangga di rumah yang nggak punya kerjaan selain ngurus rumah. Lalu diberdayakan dengan menjadi blogger berpenghasilan dari rumah. Eh ternyata banyak juga sponsor yang membutuhkan mereka untuk meliput acara yang berkaitan dengan ibu dan anak. 

Sayangnya, acara itu banyak juga yang diadakan pada jam kerja. Sedangkan ibu-ibu kan harus urus anak, makanya nggak kerja kantoran. Ya kayak saya lah. Nggak punya pembantu, apalagi baby Sitter. Kalau punya, ngapain resign? Ya ngantor aja lah. Nah, kalau acaranya jam kerja, siapa yang jaga anak? Otomatis anak-anak harus dibawa. 

Soal profesionalitas, misal nggak konsen mengikuti acara karena jaga anak? Bisa jadi ada yang begitu. Saya pun pernah begitu. Setelahnya, saya menghindari datang ke acara kalau kondisi si kecil nggak memungkinkan. Tapi, banyak ibu blogger yang hebat. Biarpun bawa anak, menang live tweet, live IG, setor tulisan reportasenya tepat waktu. Keren deh. Kok bisa ya?

Kemarin itu malah ada ibu blogger bawa anak menang live tweet dan tweetnya sampai 1000! Wuih! Gimana itu dia ngawasin anak sambil live tweet yang berarti dia konsentrasi dengan jalannya acara? Nggak tau juga. Saya waktu datang ke acara L'oreal juga bawa anak dan ada kontes IG-nya. Eh ternyata saya menang dan dapat voucher MAP sejuta. Kata blogger lain, "itu rejeki anak." Jiyaaaah....


Sudah hampir dua tahun ini saya sering ikut event yang mengundang blogger. Laporan reportasenya bisa teman-teman baca di laman "Reportase" yang ada di blog ini dan blog-blog saya lainnya seperti www.catatanhatiibubahagia.blogspot.com & kompasiana.com/leylahana.

Awalnya saya ngeblog dari rumah. Pengen sih ikut ke acara-acara blogger tapi apa daya belum ada kesempatan karena harus jaga anak-anak. Dua anak masih TK dan yang satu masih bayi. Full time di rumah. Paling bolak-balik ke TK.

Selain itu, saya dulu punya penyakit takut nyasar kalau bepergian jauh. Saya takut naik kereta sendirian, terus naik angkutan umum lainnya. Jadi saya harus berpuas diri ngeblog dari rumah dan nggak pernah bertemu muka dengan teman-teman blogger. 
Saya pernah ke event bawa rombongan (suami dan anak-anak), karena diundang sebagai pemenang lomba blog. Kalau enggak mah ya nggak datang. Suami nggak bisa dititipin tiga anak masih bayi dan balita. Saya aja stres ngurusnya, apalagi suami? 😂

Akhirnya, setelah si kecil umur 3 tahun, saya baru bisa ikut event. Itupun awalnya diantar suami dulu, kemudian nyari teman bareng, dan sekarang saya bisa sendirian. Dua kakaknya sekolah sampai sore, jadi saya punya waktu keluar rumah sampai sekitar jam 2 siang lah. 

Saya masih punya si kecil, karena dia belum sekolah. Otomatis suka saya bawa ke event. Dulu sih ada pembantu yang jagain, tapi sekarang nggak ada. Nggak mau nyari pembantu lagi, karena di sini pembantu cuma kerja sampai jam 10. Sama aja, saya tetap nggak bisa keluar juga lah xixixi....

Waktu pertama datang ke acara, saya nggak bawa anak dan nitipin ke pembantu. Saya kaget pas datang eh ternyata ada beberapa emak blogger yang bawa anak dan acaranya juga santai, di luar ruangan. Saya pun mikir, "oh ternyata bisa bawa anak." 

Akhirnya, sekarang saya juga sering bawa anak, terutama kalau acaranya hari kerja karena nggak ada yang jaga si kecil di rumah. Di sekitar rumah saya juga belum ada Day Care tempat nitipin anak. Lagipula, saya belum terlalu sering juga ikut event. Di hari kerja palingan cuma sekali seminggu. 

Kapan dan bagaimana saya membawa si kecil ke acara blogger? 

  1. Diperbolehkan membawa anak. Kalau dilarang membawa anak, maka saya cancel. Sudah sering saya cancel acara meskipun ada uang jalannya. Nyesel? Ya pastilah, namanya juga emak-emak. Lumayan kan bisa nambahin isi dompet. Tapi ya sudah, bukan rejeki saya. Anggap aja bagi rejeki ke blogger pengganti. 
  2. Acara santai & sebentar, seperti liputan kuliner atau justru acara yang harus membawa anak karena temanya anak-anak. Kalau formal macam seminar-seminar itu, saya pilih nggak datang. Khawatir mengganggu jalannya acara kalau si kecil rewel. 
  3. Pastikan kondisi si kecil nggak mengganggu jalannya acara. Seperti yang saya ceritakan di atas. Anak saya pernah rewel, nangis dan mengganggu jalannya acara. Setelah saya evaluasi ternyata acara berlangsung pada jam tidur siangnya (jadi dia ngantuk), perjalanannya jauh (karena saya harus naik tangga penyeberangan yang tinggi), dan si kecil mau beli mainan. Sekarang kalau mau ajak si kecil, saya harus siapkan kondisinya sudah cukup tidur (saya menghindari acara di sore hari, dari jam 2 karena waktunya si kecil tidur), lokasinya dekat, dan bawa snack & mainan. Alhamdulillah sekarang nggak pernah ada insiden begitu lagi. Malah teman-teman bilang, anak saya anteng, nggak rewel, nggak ganggu acara.
  4. Dari rumah sudah kasih tau si kecil kalau ibunya mau kerja. Kalau mau ikut nanti jangan berisik ya. Kalau berisik nanti nggak diajak lagi. Alhamdulillah berhasil lho hehe... 
  5. Saya sendiri mulai ikut event setelah si kecil umur 3 tahun, jadi sudah bisa dikasih tau dan sudah tenang. Kalau anak masih bayi dan tipe anak yang rewel, nggak betah, saya pasti nggak akan membawanya ke acara karena anak bayi itu susah didieminnya kalau rewel. Tapi teman saya ada yang punya bayi dan sering dibawa ke event, bayinya itu tenang dan nggak mengganggu. Katanya karena sudah terbiasa dibawa ke luar. Intinya, lihat kondisi si kecil. Kalau memang nggak mendukung, ya nggak usah dibawa atau ibunya nggak usah datang. Insya Allah ada rejeki dari tempat lain.
  6. Tetap profesional. Kalau ada instruksi live tweet, IG, Facebook, ya dikerjakan. Nulis reportasenya juga tepat waktu. Anak jangan dijadikan alasan keterlambatan, karena kalau begitu lebih baik nggak usah ikut. 
Jadi, jika ngeblog sudah dibayar memang berarti sudah harus profesional. Baik itu blogger pekerja kantoran yang ikut event di jam kantor, maupun ibu rumah tangga yang ikut event dengan membawa anaknya. 

Baca Juga: Ibu Juga Bekerja 

Tetap menghargai pihak pengundang dengan datang tepat waktu (kecuali kondisi benar-benar di luar perkiraan seperti kereta tiba-tiba mogok atau ban motor pecah di jalan) dan mengerjakan briefnya (live media sosial & laporan reportasenya). Yang penting jangan ada pihak yang dirugikan. Jika kira-kira akan merugikan pihak lain, sebaiknya jangan datang. 

Rejeki insya Allah bisa datang dari mana saja, nggak hanya dari liputan event. Aamiin....


33 comments:

  1. Ada prioritasnya ta Mbaaak. Gak serta merta selalu ikut event dan bawa anak. Tp kemarin Salim anteng banget ituuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Ay, kalo tiap hari capek juga anaknya diajak terus hehe

      Delete
  2. Saya blom berani mba bawa anak terutama yang baby, kecuali acara khusus yang memang di suruh bawa anak..girang banget itu, bisa sekalian jalan-jalan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu ke Kidzania kan si Dede dibawa mbak. Alhamdulillah anteng yaa

      Delete
  3. Kalo acarranya hore2 ai bawa anak gpp ya mak tp biasanya aku tanya dlu ama panitianya.klo emang ga boleh ya skip aja deh drpd bikin gempar nanti hehheeh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mak, kalo acara santai sih gpp bawa anak. Aku juga sering skip kalo dilarang bawa anak.

      Delete
  4. Kalau saya, yang penting tanya panitianya, Mbak, boleh atau tidak, selesai jam berapa, ada kids corner atau tidak.

    ReplyDelete
  5. Wah makasih mba tipsnya. Saya belum pernah ikut event blogger, jadi ngerti kalau ternyata banyak blogger ibu2 bawa anak. Jangankan waktu udah punya anak, waktu belum nikah mau datang ke event blogger sering ga ikut karena jam kerja, lokasi jauh dan udah ribet mikir kena macet di Jakarta :)) tapi nggak tau ke depan, bisa aja bawa anak juga ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2, nanti diliat dulu anaknya gimana rewel atau enggak.

      Delete
  6. Sampai saat ini saya belum pernah ikut kegiatan yang berkaitan dengan blogger. Jadi, masih enjoy kerja kantoran. 😂

    Salam hangat dari Bondowoso..

    ReplyDelete
  7. Iyep, sy jg liat jam brp, lokasi, dll apa kira2 nyaman bawa anak. Maklum, gak ada ART

    ReplyDelete
  8. Kereen ih menang livetweet padahal bawa anak, aku perlu belajar ini.

    ReplyDelete
  9. Anakku jg typical anak suka keluar rmh. Yg penting mereka kenyang. Jd ga rewel. Tapi kalau panitia ga bolehin ya ga dibawa atau di cancle kalau ga ada yg jaga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah sering diajak jalan, pasti terbiasa ya mbak.

      Delete
  10. Hehe biasanya kalau di undang acaranya weekend suka nanya dulu boleh bawa anak apa ga sama si pengundang.Kalau boleh bawa anak ya makin seneng si mamak soale sekalian family time sama anak-anak.

    ReplyDelete
  11. baru beberapa kali ikut event blogger...beberapa kali juga nggak jadi ikut event karena anak-anak ga ada yang jagain...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sama, aku juga sering gagal ikut karena alasan itu.

      Delete
  12. Lagi-lagi soal profesionalisme balik lagi ke diri sendiri ya. Memang kita nggak bisa ngejudge banyak orang hanya dari perilaku satu dua orang. Aku malah salut sama blogger yang bawa anak, anaknya tenang, dianya profesional, bahkan sampai menang kompetisi di tempat. Amazing banget multitaskingnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, emak2 memang jago multitasking 😅

      Delete
  13. yang soal rejeki anak itu mbak, saya pernah bawa si kecil ke sebuah event ujung2nya saya pulang dapat hadiah banyak banget.
    Setahun kemudian, di event yang sama, saya nggak bawa dia karena udah cukup besar dan bisa main di rumah ortu. Pulang-pulang nggak ada satu pun hadiah nyantol, hihihi.
    .
    Kalau di daerah emang nggak banyak event blogger, tapi banyak juga acara2 buat ngantongin ilmu. Nah, saya pikir sih pintar2nya kita memahami situasi acara dan si anak, kalau saya lihat seluk-beluknya datang bawa anak tapi nggak ada ilmu yang didapat, alias main mulu sama si kecil, mending nggak usah ikut. Intinya sih pintar2 kita aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah Alhamdulillah si kecil bawa rejeki. Harus sering diajak hehe.

      Delete
  14. Dilema bagi para pekerja mba yang merangkap sebagai blogger. Kalau gak dateng, kedepannya suka gak dapet ajakan lagi, dan kedekatan dgn blogger lainnya kurang huhu. Namun balik lagi ya mba, rezeki udah ada yang atur...

    ReplyDelete
  15. Salim mah pinter, ikut ajaa ke even, yang penting pajak kue atau mainan, ahahaha

    ReplyDelete
  16. Alhamdullilah ga ikutan korupsi..waktu wkwkwk

    ReplyDelete
  17. Klo soal bawa anak? Iya dulu waktu ASI Pendar msh kontinyu selalu dibawa makanya ga bisa ikut klo situasi or lokasi even ga frendly anak.

    Pas Pendar sudah kontinyu makan, jarang kubawa mempertimbangkan sikon terutama yang jauh, dia lebih aman di rumah.makanya ga bisa ikut acr klo suami lg ada urusan kluar dll.sering bawa yg gede klo weekend biar tambah pngalaman dg catatan acr cocok klo bawa dia

    ReplyDelete
  18. dilema emak2 blogger ya mbk. aq juga baru bisa ikut event kalo acaranya bukan di hari kerja,krna 2 krucil ada yang handel.kayak e harus sabar dikit sampe si kecil agak besar baru bsa ikut event.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....