Monday, July 18, 2011

Nonfiksi: Taaruf, Keren! (4)

Bab 4


Siapa Saja yang Menjadi Perantara Taaruf?

1.      Orang Tua
Kalau ingat cerita Sitti Nurbaya, pasti kita akan mengatakan, “sekarang udah bukan zaman Siti Nurbaya lagi, Nyak,” ketika orang tua mencoba menjodohkan kita. Padahal, tidak banyak yang tahu, bahwa salah satu tugas orang tua (terutama terhadap anak perempuan) adalah mencarikan jodoh. Nah! Jadi, kenapa pula kita harus menolak ketika orang tua bermaksud menjodohkan kita dengan pilihan mereka? Mungkin di mata
mereka, calon itu cocok untuk kita. Kenapa tidak dicoba dulu? Siapa tahu ternyata calon itu pun cocok dengan kita.Ya, kan?
Seperti yang telah saya paparkan di bab 2, bahkan di zaman Nabi, mencarikan jodoh untuk anak perempuan adalah tugas orang tua atau wali. Mencarikan jodohnya pun tidak sembarangan. Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua agar berhati-hati dalam memilih calon menantu. Bisa dihitung dengan jari, jumlah perempuan yang mencari sendiri pasangan hidupnya.
Orang tua yang baik pasti tahu kalau mereka cuma bertugas mencarikan jodoh buat anaknya, tapi bukan memaksakan. Artinya, keputusan tetap ada di tanganmu. Kalau kamu sreg, ya dilanjutkan. Kalau tidak, ya tidak apa-apa. Orang tua yang baik juga pasti akan mencarikan jodoh yang baik untuk anaknya. Berbeda dengan cerita Siti Nurbaya.
--------------------------------------

Lebih lengkap bisa dibaca di buku TAARUF yang sudah republish:

Quanta, Elex Media







No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....