Thursday, February 9, 2012

Buku Baru: Gado-Gado Poligami

Alhamdulillah, telah terbit:
Judul: GADO-GADO POLIGAMI
Penerbit: Quanta, Elex Media
Harga : Rp 44.800
Penulis: Leyla Hana, Linda Nurhayati, Dkk
Sudah dapat ditemukan di seluruh toko buku di Indonesia




Benarkah poligami adalah sunah Rasulullah, sehingga sebagian lelaki mengikutinya dengan dalil itu? Sebaliknya, benarkah poligami selalu menyisakan “aniaya,” bagi para istri, anak-anak, bahkan sampai ke cucu-cucu? Sesungguhnya, jika poligami disebut sebagai sunah Rasul, monogami pun demikian adanya. Rasulullah melakukan pernikahan monogami dengan Khadijah, selama kurang lebih 25 tahun. Setelah Khadijah meninggal dunia, Rasulullah melakukan pernikahan poligami dengan beberapa istrinya, di antaranya Saudah, Aisyah, Hafsah, dll, selama 10 tahun. Bisa dikatakan, Rasulullah lebih lama melakukan pernikahan monogami dibandingkan poligami. Jadi, jika poligami adalah sunah Rasul, maka monogami pun demikian adanya.

Untuk mendapatkan pandangan obyektif mengenai poligami, saya kembali mengadakan audisi menulis. Saya ingin mendapatkan gambaran nyata mengenai kehidupan pernikahan poligami yang ada di sekitar penulis, bahkan mungkin dialami sendiri oleh penulis. Rupanya agak susah mendapatkan kisah nyata poligami, disebabkan narasumber tak ingin kisahnya dibagi. Kalaupun bersedia, nama dan tempat harus dirahasiakan, seakan-akan memang poligami adalah aib dan mencemarkan nama baik.

Buku ini menyajikan dua pandangan tentang poligami: pandangan berdasarkan imajinasi penulis (fiksi kilat) dan realita yang terhampar di depan mata (kisah nyata). Kesimpulannya, diserahkan kembali kepada pembaca, bagaimana memaknai poligami dengan sebenarnya. Pernikahan poligami maupun monogami, keduanya adalah sunah Rasul. Setiap orang berhak untuk memilih mau monogami atau poligami. Asalkan pilihan itu diambil untuk kebaikan, tidak menzalimi siapa pun, dan bersedia menerima konsekuensinya.

Pernikahan poligami dan monogami, hendaknya menjadi jalan untuk meraup pahala dan surga, mendapatkan keberkahan di dunia dan di akhirat. Keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah, adalah dambaan setiap orang. Keberkahan itu hendaknya diraih dengan menjauhkan diri dari perbuatan zalim dan bersifat aniaya terhadap keluarga.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....