Friday, February 22, 2013

Tips Pintar Untuk Mengatasi Anak Susah Makan


Ismail Lahap Makan
Menjadi ibu ternyata bukan perkara mudah. Dari sejak hamil, melahirkan, merawat bayi, sampai membesarkan anak-anak agar tumbuh sehat dan cerdas, membutuhkan banyak ilmu yang tak sembarangan. Padahal, ketika memasuki gerbang pernikahan, saya benar-benar tak punya ilmu tentang menjadi ibu.  Ketika hamil di usia empat bulan pernikahan, saya menimba ilmu mengenai kehamilan dan melahirkan melalui buku. Saya juga banyak belajar dari ibu mertua, melalui telepon, karena jauhnya jarak di antara kami. Tetap saja ada yang terlewatkan. Terutama tentang perkembangan terbaru mengenai cara-cara merawat anak.


Saat anak pertama baru berusia tiga bulan, saya hamil lagi. Otomatis, perhatian pun terpecah, antara mengidam dan mengasuh bayi. Akibat mengidam yang cukup parah, saya kurang fokus mengasuh si sulung, terutama urusan makan.  Saya membuat bubur seadanya. Mulanya, Ismail, anak pertama saya, lahap makan. Lama-lama, ia mulai menunjukkan aksi GTM, alias Gerakan Tutup Mulut.


Sampai sekarang, di usia hampir lima tahun, Ismail sering menunjukkan aksi GTM yang memusingkan. Membutuhkan kesabaran tingkat tinggi untuk memikat Ismail dengan makanan baru. Apabila disodorkan jenis makanan baru, Ismail sudah menunjukkan reaksi ingin muntah. Ketika makanan itu dipaksakan masuk ke mulutnya, ia akan benar-benar muntah. Mungkin karena dulu ia terbiasa dengan makanan yang “itu-itu” saja.  

Berat badan Ismail susah naiknya. Pernah saya merasa bahagia sekali saat Ismail sedang nafsu makan, eh besoknya dia sakit dan tidak nafsu makan lagi sampai berhari-hari. Kalau sakit, berat badannya turun drastis. Misalnya saja saat terserang sariawan, batuk, dan pilek. Dia sama sekali tidak mau makan, sampai berhari-hari. Tubuhnya kurus, tinggal kulit pembalut tulang. Minum susunya pun sedikit. Ternyata hanya urusan makan anak pun, seorang ibu perlu belajar banyak untuk memecahkannya.

Berbekal pengalaman dan informasi sana-sini, saya pun mengetahui cara mengatasi anak susah makan. Berikut tips pintar yang coba saya bagikan untuk para Ibu:

  1. Ketahui dulu apa penyebab anak susah makan, apakah dia sedang sakit? Anak-anak yang sedang sakit, mengalami penurunan nafsu makan. Jangankan anak-anak, orang dewasa pun pasti berkurang nafsu makannya ketika sedang sakit. Anak-anak memang mudah terkena penyakit, karena pertahanan tubuhnya tidak sekuat orang dewasa. Ibu harus jeli memperhatikan kondisi tubuh anak. Bila anak sakit, segera berikan penanganan yang tepat, agar sakitnya tidak berlangsung lama dan berat badannya tidak merosot tajam. Pengalaman saya, anak sakit akan berimbas pada penurunan berat badan, karena dia jadi tidak mau makan. Duh, sedihnya kalau anak sakit, ditambah lagi tidak mau makan. Bawa ke dokter bila sakitnya sudah lebih dari tiga hari. 
  2. Apakah anak kita tipe pemilih makanan atau picky eater? Ismail termasuk tipe picky eater. Jangankan makanan pokok, kue-kue pun tak semua dilahap. Sampai susah saya memberikan makanan yang sehat, enak, dan disukainya. Ismail tipe defensif bila ditawari makanan baru. Belum mencoba, sudah menolak dengan ekspresi wajah tak suka, jijik, bahkan mau muntah! Gemas sekali rasanya. Pelan-pelan saya dan suami memperkenalkan makanan baru, caranya dengan memakannya di depan Ismail dan menunjukkan ekspresi bahwa makanan itu enaaak banget. Biasanya, Ismail akan memperhatikan sambil senyum-senyum, lalu mencoba sedikit, dan kami akan bersyukur bukan main ketika dia bilang, "Enak! Manis!" 
  3. Apakah anak kita tipe pembosan? Kalau kita makan dengan menu yang itu-itu saja, lalu merasa bosan, anak-anak pun boleh jadi merasakan hal yang sama. Saya termasuk ibu yang tidak piawai memasak, dan sering ambil jalan mudah dalam memberikan makanan kepada anak. Misalnya saja, makan nasi dengan lauk sayur bayam, sayur sop, atau hanya telur ceplok. Lama-lama, Ismail menunjukkan tanda-tanda bosan! Bila pada mulanya dia lahap, setelah beberapa kali disuguhkan menu yang sama, dia akan menolak. Mulutnya ditutup, atau kalaupun mau makan, makanannya hanya disimpan di pinggir mulut, dengan kata lain: diemut. Saya harus memutar otak, bagaimana menyajikan menu masakan yang berbeda, tidak itu-itu saja. Awalnya saya ragu, apakah nanti Ismail suka? Ah, tapi apa salahnya dicoba. Saya tak hanya memasak sayur bening untuk anak-anak, melainkan juga kari ayam, ayam kecap, bihun goreng, ikan goreng, dan lain-lain. Tak disangka, ternyata Ismail suka! Tentu saja, karena Ismail juga Picky Eater, jadi untuk membuatnya mau mencoba, ya harus diterapkan dulu tips nomor dua :-)
  4. Ketahui makanan favorite anak, karena setiap anak pasti mempunyai makanan favorite. Jangan sungkan untuk menyuguhkannya kepada anak. Ismail ternyata suka makan ikan. Dia suka memakannya tanpa nasi. Ikan apa saja dia suka. Waah, saya senang bukan main, karena ikan makanan yang kandungan gizinya bagus. Jangan abaikan permintaan anak untuk makan dengan menu yang dipilihnya sendiri. Bahkan saya sering bertanya dulu ke anak-anak, mau dimasakin apa? Ismail pasti minta dimasakin ikan. Untuk buahnya, Ismail suka buah apel dan anggur. 
  5. Perhatikan kebutuhan gizi anak. Pastikan konsumsi hariannya sudah memenuhi kebutuhan gizinya. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, membutuhkan makanan dengan kandungan gizi yang memadai. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kalau perlu, beri suplemen makanan yang dapat menambah pasokan gizi anak.



4 comments:

  1. bisa juga pake minyak ikan salmon untuk menambah nafsu makan anak

    ReplyDelete
  2. anak anda susah makan sist? siasati saja dengan cara ini. yang lucu yang disuka :)

    ReplyDelete
  3. Nah itu, kalo udah terlanjur doyan sama ini, nggak mau sama itu. Agak bikin pusing yaa. Hahahah

    ReplyDelete
  4. huaaaa ismail sifatnya sama banget kaya anakku mba..

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....