Thursday, July 18, 2013

Mencari Jodoh Naskah


Bismillah, sebelum membaca tulisan ini, semoga tak ada pemahaman yg salah. Tulisan ini dimaksudkan utk curhat, berbagi, dan  menyemangati teman-teman yang juga sedang mencari jodoh untuk naskahnya. Sekaligus promo novel terbaru saya #SurgaYangTerlarang. 


Beberapa kali saya mendapatkan curhat dari teman-teman penulis yang naskahnya gagal menembus penerbit. Saya akan menceritakan proses penerbitan naskah Surga yang Terlarang. Mulanya, saya menulis Surga yang Terlarang, diniatkan untuk mengikuti lomba novel Republika. Meskipun saya sudah berkorban waktu bermain anak-anak, ternyata saya gagal mengejar tenggat lombanya. Waktu itu, anak-anak masih umur 3 dan 2 tahun, jadi masih sedikit anteng. Bisa didudukin di sofa sebelah komputer dan disetelkan CD film anak-anak. Ini bukan contoh yang baik sih. Saya ngetik sambil melayani anak-anak, bikin susu, buang air, dan bercerita. Bisa dibayangkan kan bagaimana situasinya?

Berhubung gagal ikut lomba Republika, saya mencari sasaran penerbit yang saya tuju. Ada satu penerbit Islam yang menarik perhatian, saya sudah mempelajari webnya dan membeli buku-buku terbitannya, juga mengenal orang penerbitannya. Kayaknya sih naskah saya cocok di sana. Tapi sebelum memasukkan ke sana, ada tawaran kirim naskah dari penerbit yang lebih besar. Akhirnya malah saya kirimkan ke penerbit besar itu. Saya tunggu sebulan, imel gak dijawab-jawab. Khawatir imel saya ga diterima, jadi percuma dong saya nungguin? Saya pun mengirimkan naskah itu ke penerbit yang sudah saya targetkan itu, sebut saja penerbit A. 

Awalnya baik, imel naskah diterima, dan saya harus nunggu 3 bulan sesuai ketentuan penerbit. Setelah 3 bulan, saya tanyakan ke orang penerbitannya. Katanya sih kemungkinan naskah akan diterbitkan. Oke deh, saya tunggu lagi sebulan, tapi kok gak ada kepastian juga ya. Lalu, saya  diiminta naskah oleh seorang teman penulis anak, editor, dan rupanya bekerja di agensi naskah. Ya, saya kirimkan saja naskah Surga yang Terlarang itu daripada ngegantung. Tentunya saya sudah konfirmasi ke Penerbit A. Dimintai naskah bukan berarti langsung lolos lho. Saya pernah dimintai naskah oleh penerbit lain, dan gak lolos karena gak sesuai visi misinya. Jadi saya masih berdoa supaya naskah itu lolos. Waktu itu belum ada lomba-lomba novel islami. Kalau ada sih saya kirimkan saja untuk lomba.

Dua minggu kemudian, naskah saya Alhamdulillah lolos. Ketika saya membaca kontrak penerbitannya, beribu syukur saya lantunkan karena penerbit saya itu merupakan penerbit dari Malaysia, jadi buku akan diedarkan sampai ke Mancanegara (minimal Indonesia dan Malaysia). Walaupun saya belum tahu track record penerbit ini dan bagaimana nanti nasib buku saya di toko buku, paling tidak saya sudah melewati dua tahap penerbitan buku: menulis dan menembus penerbit. Dengan naskah yang sedang tidak disukai oleh pasar, Allah masih memberikan jalan untuk menembus penerbit. Sering sekali kalau saya curhat soal proses penerbitan buku, banyak yang menganjurkan untuk menerbitkan indie. Saya akan menerbitkan indie, kalau bisa mencetak minimal 2000 eksemplar dan diedarkan di toko buku. Kalau belum, ya harus berjuang di penerbit mayor. 

Begitulah proses mencari jodoh naskah, sering kali malah lebih lama daripada menuliskannya. Jadi, kalau kita belum bisa menyelesaikan novel, berarti jalan masih teramat panjang untuk menerbitkan buku. Bagi saya sampai saat ini, menulis itu memang hobi, passion, bukan ladang mencari uang. Karena kalau mau dihitung-hitung, berapa uang yang sudah saya terima? Tidak banyak. Apalagi menerbitkan buku di tengah persaingan industri penerbitan yang kencang. Kalau saya mencari uang dari menulis, pasti sudah berhenti sejak dulu. Tapi setiap kali bilang mau berhenti menulis, kok ya gak bisa? Karena saya menyukai dunia ini (menulis), dan akan hidup terus bersamanya. 

Surga yang terlarang, kalau diceritain dari sinopsisnya bakal terasa klise. Namanya novel romance, idenya gak ada yang baru (menurut saya). Perbedaannya akan terlihat pada kepandaian penulis menyusun cerita. Novel ini bercerita tentang Faisal dan Najma yang jatuh cinta sejak di kampus, lalu pacaran diam-diam karena keduanya aktivis rohani Islam. Setelah ketahuan, mereka terpaksa putus, karena Faisal belum siap menikah. Faisal ini sangat akademisi, tak ingin menikah muda. Dia ingin melanjutkan ke S2, menjadi dosen, dan terakhir menjadi Bankir di Kuala Lumpur. Ternyata Najma berjodoh dengan Furqon, kakak Faisal. Padahal Faisal sedang mencari Najma, setelah merasa siap meminangnya. Furqon adalah dokter umum, yang juga bergelut di LSM Kemanusiaan. Ketika Najma sedang hamil tua, Furqon diminta ke Palestina. Faisal sendiri sudah pulang lagi ke Indonesia dan terpaksa serumah dengan Najma yang masih menumpang di rumah orang tuanya. Lalu, bagaimana? Silakan baca sendiri ya. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca notes ini dan bersedia membawa pulang novel ini kalau ketemu di mana gitu :D 

Novel Surga yang Terlarang, Pelangi Indonesia



7 comments:

  1. walaupun aku sudah nikah pingin banget baca mbak bukunya. ada di toko buku ya? beli sama mbak leyla aja deh hehehe lagi gak sempat ke toko buku

    ReplyDelete
  2. Boleh Maaaak... Nanti kukabari klo bukunya udah sampe ke tanganku. Makasih atensinya ya, Mak :-)

    ReplyDelete
  3. mbak leyla memang selalu ada saja ide untuk menulis

    tolong ditularkan sedikit ke saya mbak, saya juga pingin banget menjadi seorang penulis :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mas Imam bukankah sudah menulis? :D

      Delete
  4. wah klo gtu saya minta saran mb, saya sedang proses pengetikan dan konsep novel religi. nah, paling enak redaksi penerbit mana ya mb?

    saya belajar dari tulisan2 bberapa orang dlu kan naskah saya ecek2 dan hanya bisa di publishing.
    skrang banyak masukan srtta serng belajar dri rievew mb leyla juga. makannya tertarik buat nulis lagi.

    mohon saran orang pintar hehe..
    maksa., eh mohon ding :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oiya mau dunk mba penerbit malaysia mau dunk. siapa tahu kebagian beruntung sama mbak. hehe #semoga ngarep

      Delete
    2. Sekarang ini penerbit mulai membuka peluang utk naskah religi, bisa dicoba ke quanta-elex media, bunyan-bentang. Infonya bisa melalui facebook fanspage quanta dan bunyan-bentang. Klo penerbitku ini pakai jasa agensi dan mereka yg piih penulisnya.

      Delete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....