Friday, December 27, 2013

Terima Kasih 2013

Kejutan Akhir Tahun: Juara 1 Lomba Blog Nakita

Saya membaca ulang beberapa curhatan yang tertulis di notes handphone. Tentu saja curhatan itu hanya saya simpan sendiri. Sejak kelahiran anak ketiga, saya tahu kesibukan akan bertambah dengan mengasuh bayi. Pekerjaan rumah tangga lumayan terbantu dengan kehadiran PRT paruh waktu, yang bekerja sampai jam sepuluh pagi. Namun, saya membutuhkan bantuan lagi karena dua anak yang lain harus sekolah. Rasanya saya kesulitan menyiapkan keperluan sekolah mereka di antara tangisan bayi. Maklum, PRT saya itu sangat perhitungan. Dia benar-benar tidak mau membantu mengasuh bayi di saat saya menyiapkan sekolah anak-anak yang besar. Disebut besar juga tidak, karena kedua kakaknya baru berusia 5 dan 4 tahun, yang satu masuk TK B, satu lagi TK A.


Setiap pagi, saya harus memandikan tiga anak bergantian, di antara tangisan si bungsu. PRT saya tidak mau memasak, jadi saya harus memasak bekal untuk kakak-kakaknya. Saya harus mengakui  bahwa saya bukan ibu yang baik dalam urusan masakan anak-anak, karena sibuknya. Saya tidak bisa menyiapkan masakan yang alami, sebagaimana yang dianut ibu-ibu Healthy Baby Healthy Food. Saya terpaksa menyiapkan masakan instan: sosis, mie goreng, nasi goreng, dan sebagainya. Bangun jam empat pagi sampai jam enam, terus bergelut antara masakan dan anak-anak. PRT hanya membantu urusan rumah tangga. Saya pun berpikir untuk menambah PRT yang mau memegang bayi di saat saya mengurusi kakak-kakaknya.

Alhamdulillah, saya mendapatkannya. Namun, itu juga menjadi bumerang buat saya. Perbedaan gaji membuat salah satunya mengundurkan diri. Rasanya saya sudah adil, karena jam kerjanya berbeda. Begitu yang satu mundur, yang satu ikut mundur. Aaaaagrrrhh… akhirnya saya sama sekali tidak menggunakan PRT. Itu terjadi ketika bayi baru berusia tiga bulan. Artinya, saya masih dalam kondisi super sibuk. Astaghfirullah! Bagaimana bisa begitu, ya? Tega sekali kedua PRT itu meninggalkan saya. Saking sakit hatinya, ketika mereka mau kembali lagi, saya tidak mau. Biarlah saya makan sendiri kesibukan mengurus anak dan rumah tangga.

Hasilnya bisa ditebak. Setiap bulan saya terkena sakit magh, mencret-mencret, dan terakhir kali dirawat di rumah sakit bersama si bungsu. Anak-anak juga sering sakit, karena ibunya terlalu capai sehingga mereka tidak terawat dengan baik. Suami sudah menyuruh untuk mencari PRT lagi, tapi sulit mendapatkannya. Dalam kondisi seperti itu, saya masih sesekali menulis, karena hanya dengan menulis saya bisa melepaskan stress. Saya masih suka mengikuti lomba-lomba menulis dan blog, seperti tahun 2012, tetapi lebih banyak mendulang kekalahan. Rasanya nyesss banget deh, sudah susah-susah menulis tapi kalah terus.

Dua novel di pertengahan tahun
Syukurlah, setelah lebaran, saya mendapatkan PRT lagi. Saat itu, bayi sudah berusia 10 bulan. Tidak apa-apalah, daripada tidak dapat sama sekali. Saya ingin fokus mengasuh anak-anak. PRT yang baru ini sebenarnya sudah pernah bekerja dengan saya. Dia lebih baik daripada yang sebelumnya. Tidak perhitungan. Meskipun pekerjaannya juga hanya sampai jam sepuluh pagi, tapi dia mau sesekali membantu memegang bayi atau mengurus kedua kakak si bayi. Dia juga mau memasak. Jadi, saya benar-benar hanya fokus pada urusan anak-anak. Alhamdulillah, sejak itu saya tidak sakit-sakit lagi. Anak-anak juga sehat.

Mungkin ada ibu rumah tangga yang bisa memegang semua pekerjaan sendirian, tetapi saya bukan salah satunya. Saya membutuhkan bantuan orang lain. PRT itu benar-benar telah berjasa buat saya. Saya bisa mengurus anak-anak dengan baik dan bahagia, juga bisa lebih banyak punya waktu untuk menulis tanpa badan pegal-pegal. Dan entah bagaimana, hasilnya, tulisan-tulisan saya mulai sering memenangkan lomba lagi. Walaupun pertengahan tahun 2013, tidak begitu baik buat saya. Setidaknya, di akhir tahun ini, saya mendulang banyak keberhasilan.

Tiga novel saya terbit di tahun 2013 dalam waktu berdekatan, yaitu menjelang Idul Fitri (pertengahan tahun) sampai akhir Desember, walaupun ketiganya tidak ditulis di tahun 2013. Itu gunanya menabung tulisan. Suatu saat, tulisan-tulisan itu akan muncul di waktu yang tepat. Beberapa lomba blog skala besar yang saya menangkan adalah: Pertamax, Gotosovie, Tango Hand in Hand, FPKR (Forum Peduli Kesehatan Rakyat), dan yang terakhir adalah lomba blog Parenting oleh Tabloid Nakita. Jumlah kemenangan itu jauh lebih sedikit daripada kekalahan, tetapi saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk memenangkan sesuatu di saat kondisi sedang sibuk-sibuknya mengurus anak-anak. Dalam lomba blog, prediksi sering kali salah. Saya tidak menyangka bisa memenangkan lomba blog Parenting oleh Tabloid Nakita dan menjadi juara pertama, karena peserta lain bagus-bagus, bahkan sudah sering memenangkan lomba blog parenting.  Mungkin ini yang namanya rejeki.

Lomba tulis lain yang diadakan brand besar yang saya menangkan, diantaranya: lomba mudik Republika, lomba menulis surat untuk anak oleh Esensi.com,  lomba resensi buku “Anakku Sehat Tanpa Dokter” dari Penerbit Stiletto, dan lomba blog Laiqa Magazine dan Rinso Cair. Hadiahnya lumayanlah, walaupun berbentuk barang.

Novel Penutup Tahun
Dari sekian banyak pengalaman mengikuti lomba blog, kini saya memilah-milah lomba yang harus diikuti. Tidak semua lomba perlu diikuti, karena hanya membuang waktu. Apalagi waktu saya terbatas. Saya hanya mengikuti lomba yang temanya dapat dikuasai, bukan kontes SEO, bukan lomba blog di blogdetik dan kompasiana, dan pesertanya tidak terlalu banyak. Well, mengikuti lomba blog bukan untuk membuktikan bahwa saya hebat, tapi murni untuk mendapatkan hadiahnya hehehe…. Jadi, jumlah peserta ini benar-benar masuk perhitungan. Kalau pesertanya bejibun, saya lebih baik menyerah karena kualitas tulisan ini masih harus banyak diasah.

Akhir kata, saya menuliskan ini untuk mengingat kembali pencapaian di tahun 2013. Ketika membaca curhatan di notes hp itu, saya bersyukur bahwa dalam keadaan sulit, masih tetap bisa menulis dan menghasilkan. Rasa syukur ini semoga dapat melipatgandakan pencapaian di tahun 2014 besok. Aamiin….




8 comments:

  1. Akhir-akhir ini rejekinya mbak leyla dari lomba lancar djaya oe. mudah-mudahan aku bisa ngekor deh ^^

    ReplyDelete
  2. Aamiin... sukses selalu buat Mbak Ela, hebaaaaat, rezeki memang nggak kemana yah Mbak :)

    ReplyDelete
  3. jempol lah buat mbk leyla,mulai pertengahan tahun (saya ngamatinnya dan mulai tahu) rezekinya ngalirrrr mulu,mulai dari buku,lomba besar dll....hebat mbk,semoga sllu berkah untuk tahun2 selanjutnya ^^

    ReplyDelete
  4. Selamat ya mbak... meskipun kesibukan sebagai ibu rumah tangga demikian banyak, namun mbak masih berjaya di berbagai ajang lomba menulis.
    Aku baru tahu kalo mbak jadi juara pertama di lomba blog Nakita. Selamat yaaaa....

    ReplyDelete
  5. Aku sekarang juga jarang ikutan lomba menulis mbak... Selain karena sering kalah daripada menang hehehe... tapi juga karena emang akhir2 ini sedang repot dan gak mau mikir yang berat2 hahaha...

    Lomba nulis yang aku ikuti akhir2 ini malah review buku. :D
    Walau belum pernah menang, tapi aku senang melakukannya..

    ReplyDelete
  6. Aamiin.

    Dalam setiap keadaan sulit, pasti ada hikmah dan akan datang senang, Mak ^^

    ReplyDelete
  7. semoga tahun depan makin banyak karya yang diterbitkan lagi ya mbak

    ReplyDelete
  8. Keren mba, selamat ya... semoga ketularan juga hehe ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....