Wednesday, December 30, 2015

Resolusi yang Gagal Itu akan Menjadi Resolusi 2016



Berat badan bertambah puluhan kilo, pipi makin tembem :D

Assalamu’alaikum… Nggak terasa kita sudah sampai di penghujung tahun 2015. Sudah banyak waktu yang terlewatkan umur kita pun semakin berkurang. Apa resolusiku tahun 2016? Nah, itu dia… sepertinya masih sama dengan resolusi tahun 2015 karena yang dulu itu masih gagal, hehe…. Sebelum ngomongin resolusi yang gagalnya, lebih baik ngomongin yang berhasil dulu ya sebagai tanda bahwa kita mensyukuri apa yang sudah diberikan-Nya. 


Pertama, membuka kelas menulis novel online. Alhamdulillah, resolusi yang ini sudah tercapai dan kelasnya sudah dibuka sampai angkatan ketiga. Padahal, tadinya saya dan Riawani Elyta hanya coba-coba, merasa bahwa kami belum terkenal sekali sebagai penulis novel. Bisa saja kan saat kami membuka kelas menulis  novel itu, ada yang bertanya-tanya, “Ih, siapa pula mereka udah berani buka kursus novel?” Ternyata, cukup banyak juga peserta yang mendaftar, sampai kami membuka tiga kali pendaftaran. Untuk tahun depan juga sudah ada yang bertanya kapan dibuka lagi, tapi nunggu waktunya siap. 

Kedua, menang lomba blog. Tetep ya, masih kepengen menang lomba blog. Alhamdulillah masih dikasih kesempatan untuk merasakan kemenangan, meskipun yang gagalnya jauh lebih banyak. Menang lomba blog itu bukan hanya sensasi dapat hadiahnya saja yang menyenangkan, tapi juga kemenangan tersebut bisa menjadi tambahan portofolio buat saya, siapa tahu nanti mau melamar pekerjaan di mana gitu, hehe….

Ketiga, lebih banyak waktu untuk anak-anak. Tahun 2015 ini saya nggak ngoyo menulis, sehingga buku saya pun nggak ada yang terbit. Memang saya ingin meluangkan lebih banyak waktu untuk anak-anak. Walaupun saya kerja dari rumah, tetap saja saya sering mengabaikan anak-anak saking asyiknya menulis. Anak-anak sering protes kalau ibunya pegang hape dan laptop terus. Kuncinya, saya berlangganan paket internet yang pas-pasan, jadi nggak sering-sering buka hape. Laptop pun lebih sering dibuka kalau anak-anak sudah tidur. 

Keempat, mengikuti even-even blogger. Harapan saya memang bisa lebih aktif mengikuti blogger gathering untuk menambah pengalaman dan portofolio, tapi juga nggak sering-sering. Kalau keseringan, sama saja saya mengabaikan anak-anak. Biarlah saya dibilang blogger pemilih, karena memang nggak semua acara bisa diikuti, terutama yang jatuh pada hari kerja. Saya hanya bisa ikut di hari Sabtu atau Minggu, itupun nggak setiap minggu. Harus dapat izin suami. Jadi, acaranya pun pilih-pilih juga yang sesuai dengan isi blog saya (misal, parenting dan ilmu ngeblog). Kalau sekadar launching produk yang nggak menarik minat saya, akan saya skip. 

Mengikuti salah satu even blogger, tambah teman tambah rezeki :D
RESOLUSI YANG GAGAL??? 

Ada banyak juga resolusi yang gagal, mudah-mudahan tahun 2016 saya bisa menggolkannya supaya nggak jadi pepesan kosong. 

Pertama, menurunkan berat badan. Berat badan saya sudah luar biasa nambahnya. Nggak usah dikasih tahu deh, malu-maluin aja. Saya sudah pernah mencoba diet mayo dan food combining, juga berolahraga. Saya juga mencoba minum susu pelangsing dan teh hijau, eh nggak turun satu kilo pun!

Kopi dan kue manis, penyebab gagal diet
Kedua, menyelesaikan satu novel. Ada tiga draft novel yang semuanya baru sampai sekitar 80-90 halaman. Susah sekali meneruskannya sampai akhir. Phiuuh….

Ketiga, dapat hadiah laptop dari lomba blog. Sebenarnya sih saya nggak butuh-butuh amat laptopnya, paling-paling buat ngegantiin laptop ini yang sudah terinfeksi virus. Laptop ini hadiah dari suami dan umurnya sudah dua tahunan. Salah satu tuts keyboardnya sudah hilang dicongkel si bungsu. Laptopnya juga sudah error karena virus, jadi susah buka website atau blog dari laptop. Memiliki laptop dari hasil lomba blog memang obsesi yang belum kesampaian dari kapan tahu. Saking belum kesampaian, akhirnya suami yang membelikan hehehe.... Susah deh menang hadiah laptop, mana jarang pula lomba yang kasih hadiah laptop hehehe… 

Laptop hadiah suami yang sudah terinfeksi virus
Mengapa bisa gagal? Pertama, kurang usaha. Program penurunan berat badan itu rata-rata hanya berlangsung satu bulan, setelah itu nyerah. Ya gimana mau langsing? Emangnya berat badan bisa turun hanya dalam waktu sebulan? Saya juga susah mengendalikan nafsu ngemil dan minum kopi, padahal justru dari situlah timbunan lemak berasal. Kalau makan nasi sih bisa ngurangi, tapi kalau masih ngemil dan minum kopi manis ya sama saja bohong. 

Saya juga kurang usaha menyelesaikan satu novel. Malas, itu alasannya. Nulis novel itu butuh konsentrasi, nah biasanya baru bisa konsentrasi kalau anak-anak nggak mengganggu. Sering kali anak-anak tidur kalau sudah malam, sementara saya juga sudah ngantuk. Selain itu, yang kedua, saya juga kurang fokus. Pas ada waktu, malah nulis untuk lomba blog. Antara menulis novel dan lomba blog itu sama-sama menarik, tapi akhirnya yang menang ya lomba blog. Pertimbangannya begini, lomba blog itu cepat dikerjakannya, hanya beberapa halaman. Pengumuman pemenangnya juga cepat dan hadiahnya  pun cepat. Sedangkan nulis novel itu harus 150 halaman, butuh waktu yang hening, proses di penerbitnya pun nggak cukup satu bulan. Belum nerima royaltinya juga mesti sabar. 

Jujur deh, nulis fiksi dan nonfiksi itu lebih gampang nonfiksi. Kalau nulis fiksi itu, diksinya harus benar-benar dipikir supaya nggak biasa. Belum lagi jalan ceritanya mesti  out of the box. Kalau nulis nonfiksi, kita bisa pakai bahasa sehari-hari. Dalam kondisi saya sekarang ini yang mana waktu untuk menulis itu hanya beberapa jam dalam sehari (sering juga nggak bisa nulis sama sekali), saya kesulitan berpikir lama untuk menulis fiksi. Lain halnya dengan nonfiksi, dalam waktu dua jam pun sudah bisa selesai satu artikel. Mungkin nanti kalau anak-anak sudah besar, insya Allah saya bisa punya lebih banyak waktu untuk menulis fiksi. Sekarang ini saya nyicil sedikit-sedikit nulis fiksi, kalau pikiran sedang fresh dan ada waktu yang cukup  banyak. 

Mengapa saya belum bisa dapat laptop juga dari lomba blog? Ya, mungkin karena Allah melihat saya belum membutuhkannya. Selain itu, saya sering melewatkan lomba blog yang berhadiah laptop. Lah,  gimana bisa dapat? Apalagi lomba blog berhadiah laptop itu sangat jarang. Tapi, saya percaya dengan sugesti, karena sudah beberapa kali  berhasil. Saat kita menginginkan sesuatu, tanamkan dalam hati bahwa kita menginginkannya. Usaha juga jangan lupa. Tak ada hasil tanpa usaha. Insya Allah, diperkenankan.

Sudah siap mewujudkan resolusi 2016? Eit, tunggu dulu… kira-kira mau saya tambah nggak ya resolusinya? Nggak hidup namanya kalau nggak ada tantangan! Ciee…..






















18 comments:

  1. Kurang lebih cerita kita sama xixixi
    ayo, semangat mba.tahun 2016..kuncinya yakin dan disiplin
    apapun tantangannya
    aku pikir sudah agak kegedean, Pendar bisa kuduakan buat ngeksis eeeh ternyata oh ternyata dia makin jago gaet emaknya
    sudah mulai cinta laptop buat ngeliat aneka animal
    sudah bisa nyeret emaknya buat bacain buku
    kalau ga diturutin guling di lantai wkwkwkkwwk

    ReplyDelete
  2. Emm.. 2015 sy gak ngapa2in (untuk urusan nge-blog), bahkan blognya hampir mau ditutup menjelang akhir tahun, selama-lamanya, :p. Tapi, gak jadi, dn malah diseriusin dgn ganti domain. Jadi... Harapan sy di 2016, smg bs 'istiqomah' ngeblognya. :D. Oh ya Mbak Leyla, istiqomah jg kunci sukses diet, :). Sy cb yg FC itu, dua bulan turun 5 kg.. Spertinya mau ngelakuin apa aja emang kudu istiqomah ya, kudu rutin. :)

    ReplyDelete
  3. Semoga novelnya lekas rampung ya. Memang nulis fiksi itu susah, sy ga bisa deh diksi-diksi gitu. Dan smg jg resolusi lainnya tercapai. Aamiin.

    ReplyDelete
  4. Ndak papa mak, berisi yg penting sehat ^^ Semoga sukses di tahun depan yaaa

    ReplyDelete
  5. Penurunan berat badan? Langsung nengok pinggang, hadeeeh, bertambah lebar rupanya.
    Wah ini, resolusi tahun depan, mengecilkan garis pinggang.

    ReplyDelete
  6. Sukses ya, Mak. Keyboard lepiku lebih parah dari itu, Mak

    ReplyDelete
  7. Moga kesampaian ya maak apa yg diharapkan di tahun depan, btw bener yg dirimu blg kerja di rumah bukan jaminan waktu brkualitas dgn anak, seringkali saya jg mengabaikan anak kalo pas asik nulis Sama kaya mba ela aku jg pgn brusaha memprioritaskan anak.

    ReplyDelete
  8. Wah draft novelnya sudah sampe halaman 90. Keren banget, mbaaaaa ....

    ReplyDelete
  9. belum ngikut ga ini.. lg sibuk pindahan,biar 2016 fix jd tetangga mbak leyla.. haha

    ReplyDelete
  10. Hihihi... Senyum2 deh Mbak saya begitu liat foto paling atas ituuu... Yg pas anak 2 cantik banget euy. Yg pas anak 3... Endut :D
    Btw semoga di 2016 resolusi2nya tercapai ya, Mbak :)

    ReplyDelete
  11. Ngomongin resolusi dari tahun ke tahun memang mirip ya, ada yang tercapai juga ada yang gagal. Tapi Mbak Leyla tetap bergerak maju nih.. Semoga 2016 makin berjaya ya mbak, 3 draft novelnya berhasil terbit semua. ^^d

    ReplyDelete
  12. Sukses ya mba. Semoga resolusi 2016 bisa terwujud. Doa yang sama untuk kita semua

    ReplyDelete
  13. Saya penasaran 2016 nanti tambah langsing apa malah tambah berisi mbak,, hehehe,,,
    saya doain mbak semoga tercapai resolusi 2016.

    ReplyDelete
  14. semangaat mbak..saya juga mau diet lagi di 2016 ini

    ReplyDelete
  15. Dari 4 resolusi hanya 1 resolusi saya yang tercapai. Hehehe... 2015 tahun yang sibuk

    ReplyDelete
  16. pencapaian 2015 nya keren mbak..
    smoha resolusi 2016 tercapai semua yak, amiinn

    ReplyDelete
  17. hehe...memang kalau urusan berat badan itu penuh lika likunya ya...btw, semangat mbak! semoga keinginan dan segala cita2 segera terkabul.Aamiin...

    sekarang saya masih suka menghibur diri saja. Terutama tentang BB ituh..Ah, biar gendut tpi seksih dan smart! Mari, makan :D

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....