Saturday, May 7, 2016

Talkshow Makna dan Peristiwa di TV One dengan Tema "Berpacaran setelah Menikah"

Alhamdulillah. Luar biasa, sungguh kejutan yang diberikan Allah hari Rabu, 4 Mei lalu benar-benar membuat saya tak mengira. Rabu pagi, saya ditelepon oleh kru Penerbit Mizan bahwa ada tim TV One yang meminta nomor handphone saya, apakah diperbolehkan? Saya deg-degan. Mengapa TV One mau menghubungi saya? Setelah saya jawab boleh, tim TV One pun langsung menelepon saya. Saya diminta mengisi acara talkshow Makna dan Peristiwa, Kamis pagi tanggal 5 Mei, yang berarti keesokan harinya dengan tema Pernikahan Taaruf. Oh, pasti ini berhubungan dengan buku saya. Saya sempat berpikir apa bisa. Lalu ingat bahwa hari Kamis itu libur. Akhirnya saya iyakan. Setelah itu, rasa mulas menyerang seharian sampai besok paginya lagi hehehe....


Jujur, saya memang pernah memimpikan masuk TV karena buku yang saya tulis. Entah buku yang mana. Ternyata buku "Taaruf" ini yang membuat saya memasuki layar televisi untuk pertama kalinya. Mungkin tim TV One membaca buku itu atau  bagaimana. Saya yakin tangan Allah yang bekerja. Dari sekian banyak penulis, sayalah yang dipilih. Buku bertema Taaruf bukan hanya buku saya. Di toko buku sudah banyak buku bertema serupa, tapi buku saya yang dipilih. Padahal, bukunya pun sudah tidak terbit lagi. Edisi pertama berjudul: Taaruf Keren, Pacaran Sorry Men! Diterbitkan oleh Lingkar Pena Publishing House, tahun 2006. Dua minggu setelah saya menikah usai melalui proses taaruf. Jadi, buku itu ditulis sambil taaruf dengan calon suami. Setelah memasuki cetakan kedua, hak terbitnya dikembalikan kepada saya. 

Edisi tahun 2006

Tahun 2012, buku tersebut diterbitkan dengan sejumlah revisi di Penerbit Quanta. Judulnya pun diubah menjadi: Taaruf, Proses Pernikahan Sesuai Syari Islam. Dan kini bukunya juga sudah susah ditemui dan tidak dicetak ulang. Sehingga otomatis sesuai perjanjian dengan penerbit, hak terbitnya dikembalikan kepada saya. Jika ada penerbit yang mau menerbitkannya lagi, silakan hubungi saya. Sampai hari ini, masih ada orang yang ingin memesan buku tersebut. Sayangnya, sudah tidak ada di pasaran. Alhamdulillah, jika buku tersebut membawa manfaat kepada pembaca dan kemudian membawa saya ke studio TV One. Semakin memantapkan kaki saya di jalur kepenulisan ini. Ternyata benar. Manfaat buku itu jangka panjang. Buku lama akan tetap baru di mata orang yang belum membacanya. 

Edisi tahun 2012
Pagi hari jam 5, saya sudah dijemput oleh tim TV One dengan mobil TV One. Rasanya bagaimana, ya? Seperti orang penting saja hehe.... Biasanya naik kereta disambung ojek. Sekarang dijemput eksklusif. Untung libur panjang, jalanan lowong. Saya datang kepagian deh. Mampir dulu ke Masjid Cut Meutia, sarapan bubur ayam yang seporsinya Rp 18.000! Mahal juga ya bubur ayam di Jakarta, padahal di pinggir jalan. Di dekat rumah saya hanya Rp 6.000/ porsi. Yah, namanya juga Jakarta. Saya sarapan sambil membaca ulang buku Taaruf yang sudah bertahun-tahun ditulis. Lalu lanjut salat Dhuha dan kembali ke studio TV One di Epicentrum Kuningan. 

Ketika memasuki studio, saya sempat seperti orang bingung dan bengong. Melihat peralatan syuting, rasanya tak percaya. Ah, norak sekali. Saya sampai tak menyentuh teh manis dan kudapan yang disediakan karena rasa mulas makin menjadi. Kemudian, Teuku Wisnu memasuki studio, tersenyum ke arah saya, sambil menyedekapkan tangan. Salaman khas muslim. Saya menyambutnya dengan gugup. Beliau memakai baju santai, naik ke lantai atas untuk ganti baju. Beberapa kru TV One menyapa saya. Tak lama, datang Terry Putri, artis yang sudah setahun ini berjilbab. Masya Allah! Ramah dan baiknya beliau. Duduk di samping saya dan memperkenalkan diri. Kami berbincang-bincang seolah tak ada jarak bahwa dirinya seorang artis dan saya belum terkenal. 

Terakhir, datanglah Ustaz Bachtiar Nasyir menjelang acara dimulai. Kami duduk di sofa untuk syuting. Ustaz Bachtiar bertanya, "ini siapa?" Dijawab, "Penulis buku Taaruf." Tanya lagi, "mana bukunya?" Saya ambillah buku satu-satunya yang sudah lecek itu. Aduh, malu deh. Saat dihubungi TV One, saya juga segera menghubungi editor Penerbit Quanta untuk minta dikirimkan buku Taaruf, tapi sayang stok bukunya memang sudah tidak ada. Hiksss..... Ya, sudahlah. 

Saya sempat diminta mengencangkan suara saat talkshow sudah dimulai. Maklum, grogi sekali jadi suara pun tenggelam. Apalagi duduk berdampingan dengan orang-orang terkenal itu. Sungguh luar biasa. Bagi teman-teman yang belum menontonnya, bisa dilihat dari link-link Youtube di bawah ini. Dan terima kasih kepada teman-teman yang sudah heboh menonton acara ini. Hikmah dari peristiwa ini adalah, teruslah menulis. Jangan dilihat hasilnya sekarang. Insya Allah jika kita konsisten menulis, kita akan bisa meraih mimpi-mimpi kita. 





27 comments:

  1. Wahh mbaaa.. kereeenn! Aku nonton versi youtubenya mba, kemarin lagi ga nonton tv. Semoga bukunya diterbitin lagi ya mba. baguss gituu :)

    ReplyDelete
  2. Mak Leyla keren sekaliiiiiii. Selamat ya Maaaak. Keliatan agak grogi tapi jawabannya lancar dan bisa dimengerti kok Mak.. Ehehee

    ReplyDelete
  3. Eciee ya masuk tv... (*dari fansnya teuku wisnu)

    ReplyDelete
  4. Wah keren mba Leyla langsung cari edisi youtubenya hehhe semoga sukses sll dan terus berkarya y mba

    ReplyDelete
  5. Selamat ya mba dah masuk tv one :D
    semoga bukunya makin laris ya mba.. :)

    ReplyDelete
  6. Selamat mba ^^ keren euy. Barakallah mba

    ReplyDelete
  7. Selamat ya.Mbak Leyla. Saya jd terbawa deg2an bacanya. Terimakasih...sudah menginspirasi. Dan apa yg mbak alami, bikin penulis jd semangat! Proud of you, Mbak Leyla.. :)

    ReplyDelete
  8. Aku baru tau stlh tayang. Andai tau di awal mgkn mantengin lbh seru ya...
    Bgmn perasaan nya mba leyla? Gugup gak?

    ReplyDelete
  9. Uhuuiiii, selamaaaat ya mamak shalihaat nan kece :)

    ReplyDelete
  10. Walaupun saya kurang setuju dengan istilah pacaran setelah menikah, karena bagi saya menikah ya menikah saja ndak usah pacaran lagi. Orang disebut pacaran karena belum menikah :-D Pacaran ndak boleh ini itu, ketika sudah menikah larangan2 pada pacaran kan ndak berlaku lagi. Tapi Ibu Leyla Hana tetep keren :-D Semangat terus berkarya.

    ReplyDelete
  11. keren mbak el, sayang aku kelewatan nonton.. hikZ

    ReplyDelete
  12. Suami Isteri yang Dirindukan Surga nggak dipasang?

    ReplyDelete
  13. Selamat mbak, pengalaman baru yang keren ya.

    ReplyDelete
  14. Mantaap, ikut senang tulisanku ada di buku Mbk Leyla loh, semoga cetak lagi

    ReplyDelete
  15. Keren, Mbak. Sukses selalu ya... :)

    ReplyDelete
  16. Keren banget Mbak Ela, aku juga pas pertama kali masuk teve dulu grogi juga. Tapi lama-lama biasa. Ohya, aku juga sudah nonton youtubenya. Terus berkarya ya Mbak Ela :)

    ReplyDelete
  17. wih mbak Leyla makin tenar nih :)

    ReplyDelete
  18. Bukunya manfaat jangka panjang

    Terus berkarya mbak

    ReplyDelete
  19. bukunya membawa berkah..., dan keberkahan itu panjang waktunya mba...selamat..

    ReplyDelete
  20. Kerren..mba leyla, akhirnya bisa nonton..kmr ga sempat nonton di TV
    Sukses terus mba :)

    ReplyDelete
  21. kereeen i luv u full mba Ela, barokallahu semoga menjadi penyemangat untuk istiqomah berkarya :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....