Sunday, November 20, 2016

Saatnya Indonesia Lawan Diabetes!

Assalamualaikum. Minggu pagi ini ada yang beda. Saya yang biasanya masih tiduran di kasur, malah sudah ikut berjalan dengan orang-orang yang asyik berolahraga di Gelora Bung Karno Senayan. Lumayan keringetan, mudah-mudahan ada kalori yang terbuang.


Yup, tadi pagi saya ikut acara #IndonesiaLawanDiabetes yang diadakan oleh #Diabetasol PT Kalbe Farma Tbk bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Ada acara Fun walk atau jalan santai yang dihadiri oleh banyak peserta. Berolahraga adalah salah satu cara untuk mencegah diabetes. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Internasional Diabetes Foundation mengeluarkan data pada tahun 2015 lalu, bahwa ada lebih dari 50% atau 193 juta penyandang diabetes, tidak sadar dirinya terkena diabetes. Hampir seluruhnya menyandang diabetes tipe 2 yang memang tidak menunjukkan gejala apa pun. Padahal diam-diam organ tubuhnya sudah dirusak. Hiy, ngeri yaa...

Omong-omong soal diabetes, saya juga sebenarnya ada keturunan diabetes. Duh, keturunan diabetes kok kayak bangga gitu. Keturunan Indo kek ya. Mbah Putri atau nenek saya meninggal karena diabetes. Pakde saya juga survivor diabetes. Beliau sudah harus konsumsi obat rutin. Daaan... ayah saya sendiri harus kontrol makan minumnya karena sudah kena diabetes. 


Ternyata diabetes bisa menyebabkan penyakit komplikasi, seperti jantung, stroke, ginjal, sampai kematian. Di sela acara Fun walk ini, ada talkshow tentang diabetes yang dibawakan oleh MC Arie Untung, Ongkie Tedjasurya (Direktur Kalbe Nutritionals), Prof. Dr. Agung Pranoto (Ketua PB Persada), Diny Elvirani (Group Business Head Kalbe Nutritionals), dan Sarah Sechan (Brand Ambassador Indonesia Lawan Diabetes). 

Tahu nggak, diabetes dan komplikasinya adalah penyumbang terbesar untuk biaya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) menurut data Klaim BPJS tahun 2014. Coba berapa yang bisa dihemat oleh negara bila kita bisa mencegah penyakit diabetes? Lumayan kan alokasi dananya bisa untuk yang lain, seperti membangun sekolah di daerah terpencil, membangun jalan raya, dan lain-lain. 


Ongkie Tedjasurya mengungkapkan, "Misi utama dari kampanye Indonesia Lawan Diabetes sebagai program kemitraan antara PT Kalbe Farma Tbk dan Kementerian Kesehatan RI adalah meminimalisir prevalensi penderita diabetes dan mengurangi beban pemerintah dengan memberikan edukasi mengenai penyakit tersebut.

Seminar edukasi tenaga medis telah diadakan di lima kota besar dan menjangkau 50 ribu masyarakat dari 43 kota di Indonesia. Di Gelora Bung Karno sendiri tadi pagi, banyak sekali masyarakat yang ikut dalam acara Fun Walk. Bayangkan, dalam seminggu kita sibuk dan nggak sempat olahraga. Coba sisihkan waktu di akhir pekan untuk berolahraga. Apalagi di Jakarta ini ada Car Free Day yang dimanfaatkan warga untuk jalan santai, lari, maupun olahraga lainnya. 

Sedangkan Profesor Agung menjelaskan pentingnya mempromosikan test penyaring diabetes (screening test) pada kelompok risiko tinggi untuk mencegah terjadinya komplikasi berat. Deteksi dini komplikasi retinopati akan memungkinkan pengobatan dini yang akurat dan mencegah hilangnya penglihatan mata, penurunan karier, dan kualitas hidup pasien. 

Oya, diabetes ini sudah pula menyerang anak-anak lho! Jadi jangan bangga dulu kalau anaknya gemuk. Anak yang gemuk dan lehernya kehitaman itu harus segera ditest kemungkinan diabetes, karena leher yang hitam itu pertanda ada gejala diabetes. 

Jika sudah terdeteksi, bisa cepat diobati sehingga anak bisa kembali hidup sehat tanpa adanya ancaman diabetes. Memang saat ini aktivitas anak-anak sangat terbatas, terutama anak di perkotaan yang tidak punya lahan bermain. Mereka lebih senang main game dan menonton televisi sambil ngemil. Makanya kalau anak aktif, jangan diomelin. Justru bagus mereka aktif, jadi lemaknya tidak menumpuk dan berpotensi menyebabkan diabetes. 

Sarah Sechan memberikan pengalaman tentang gaya hidup sehat. Kakeknya pun meninggal karena komplikasi diabetes. Dulu dia suka makan apa saja. Setelah menikah dan punya anak, berat badannya bertambah dan dia mulai merasa tubuhnya tidak enak. Sarah pun segera mengatur makanannya dan berolahraga. 

Kalau tubuh mulai terasa tidak enak seperti sering pusing, capek, mudah sakit, dan sebagainya, kita harus waspada. Khawatir ada penyakit berat yang mengintai, seperti diabetes ini. Atur pola makan dan berolahragalah. Indonesia ini banyak aneka kuliner yang manis dan tentu menggoda. Tahaaan.. kalau perlu ditimbang dulu jumlah kalorinya sebelum dimakan.

Ribet? Ya memang ribet kalau mau sehat. Tapi dibandingkan bila kita terkena diabetes, sakit, dirawat, lebih ribet lagi. Biaya perawatan yang mahal dan menyusahkan keluarga yang merawat. Memang lebih baik mencegah ya daripada mengobati. 

Khususnya untuk saya sendiri nih yang masih suka ngemil manis dan berat badan tidak turun-turun setelah melahirkan. Saya juga harus berkomitmen mengatur pola makan dan berolahraga. 

Anda juga bisa mengikuti Kampanye Indonesia Lawan Diabetes. Jumlah peserta aksi bisa dilihat di www.indonesialawandiabetes.com yang per tanggal 15 November 2016 sudah mencapai lebih dari 48 ribu peserta. Nantinya, seluruh aksi yang terkumpul hingga World Diabetes Day di bulan November 2016 akan dikonversi menjadi bentuk dukungan berupa pengecekan gula darah dan pangan nutrisi untuk didonasikan kepada layanan kesehatan di berbagai wilayah Indonesia yang memiliki prevalensi diabetes tinggi.


Kalbe Indonesia sendiri telah berdiri dari tahun 1966 dan menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui empat kelompok divisi usaha: obat resep, produk kesehatan, nutrisi, dan distribusi & logistik. Kalbe juga telah bersaing di pasar ekspor. Dengan jumlah karyawan lebih dari 16 ribu, Kalbe menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia. 



12 comments:

  1. semoga tercapai yah Indonesia bebas diabetes

    ReplyDelete
  2. semoga tercapai yah Indonesia bebas diabetes

    ReplyDelete
  3. Harus mulai hidup sehat dari sekarang yuk #Hidupsehat

    ReplyDelete
  4. iya Mba, diabetes memang bisa menyebabkan komplikasi. ibu saya meninggal karena diabetes, 2008 lalu. ngga lama setelah tau kalau beliau menderita diabetes, perlahan-lahan penglihatannya juga mulai buram.

    ReplyDelete
  5. Alm. bapak dulu juga penyandang diabetes dan saat ini kakak sulungku juga udah kena diabetes. Sudah layak waspada terhadap ancaman penyakit yg satu ini nih.

    ReplyDelete
  6. Bener indonesia banyak penderita diabetes... Semoga dg semngat ini indonesia bebas diabetes..

    ReplyDelete
  7. Papaku penderita diabetes mba, untungnya sih ga sampai komplikasi, mudah2an ga sampai gitu ya. sudah bbp tahun terakhir beliau berusaha mengatur pola makannya

    ReplyDelete
  8. Ini penting sekali, Mbak, semoga Indonesia berhasil melawan diabetes.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....