Friday, May 26, 2017

PureIt: Give Pure Love di Bulan Ramadan




"Akses air minum yang aman di Indonesia pada tahun 2015 baru 68,8%. Masih ada 31,2% penduduk Indonesia yang mengonsumsi air belum aman." [Tempo.co]

Barangkali saya termasuk satu dari penduduk Indonesia yang belum mendapatkan akses air minum yang aman. Kualitas air tanah di rumah saya sangat buruk. Kuning, kotor, dan mengandung besi tinggi karena dibangun di bekas lahan perkebunan karet. Daerah rumah saya juga belum mendapatkan layanan perusahaan penyedia air bersih yang disalurkan melalui pipa. Jadi, usaha yang dilakukan untuk mendapatkan air bersih adalah dengan menggali air tanah sedalam-dalamnya dan menggunakan mesin filter air.


Air di rumah saya pun bisa digunakan untuk mandi dan mencuci, tapi tetap tidak bisa untuk minum. Selama ini kami menggunakan air galon yang habis dalam waktu seminggu. Per galonnya Rp 16.500 dan harganya terus naik. Dipikir-pikir sebenarnya boros juga hanya untuk air minum kami harus mengeluarkan dana Rp 66.000. Per tahun Rp 792.000. Lumayan kan kalau uangnya bisa ditabung dan tidak perlu beli air minum lagi? 

Air minum adalah kebutuhan utama untuk kita. Sekitar 60-80% komposisi tubuh kita terdiri dari air. Otak dan darah adalah bagian tubuh yang paling membutuhkan air. Dalam sehari, minimal kita harus minum sebanyak 8 gelas air. Masalahnya, kalau air minum itu tidak aman, bukannya sehat, kita malah sakit. Diare, contohnya. 


Di Indonesia, menurut laporan Kementerian Kesehatan RI tahun 2015, penyakit diare masih menjadi penyakit endemis dan potensial KLB (Kejadian Luar Biasa) yang menyebabkan kematian. Tahun 2015, terjadi 18 kali KLB dengan jumlah penderita 1.213 orang dan jumlah orang yang meninggal sebanyak 30 orang. Tentu mengejutkan karena barangkali kita menganggap diare sebagai penyakit yang biasa saja. 

Diare adalah suatu penyakit di mana pasien mengalami buang air besar yang terus menerus sehingga feses (tinja)nya menjadi encer. Ternyata penyakit diare ini menjadi penyakit menular ketiga penyebab kematian, setelah Pneumonia dan TBC. Jadi, diare merupakan penyakit yang menular? Yup. Diare disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang tidak sehat dan higienis dan sudah tercemar virus, bakteri, dan parasit. 

Pasien yang menderita diare akan mengalami dehidrasi parah, karena air yang diminum terus terbuang bersama tinja. Dalam kondisi seperti itu, sudah harus membutuhkan bantuan dokter. Yang utama lagi, harus melakukan pencegahan agar tidak terkena diare, yaitu dengan: 

  • Cuci tangan sebelum makan. 
  • Tidak makan sembarangan atau memakan makanan yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Minum air yang bersih dan higienis, terbebas dari kuman, virus, dan bakteri. 
  • Apabila masih ada sisa makanan, simpan di dalam kulkas agar tidak tercemar dan tahan lama.
Memilih air minum yang aman adalah salah satu pencegahan diare.  Apalagi untuk ibu-ibu seperti saya yang masih punya balita. Anak-anak dan balita paling banyak dan sering terkena diare karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Para ibu harus memperhatikan kebutuhan air minum yang aman ini, agar anak-anak tidak mudah terkena diare.

Untuk itulah, tanggal 20 Mei 2017 lalu, saya menghadiri acara yang diadakan oleh Pureit dan Vemale.com bertempat di Fat Shogun Menara BTPN Jakarta. Menjelang Ramadan ini, Pureit meluncurkan kampanye "Give Pure Love" yang berbagi kebaikan dengan Pureit. Selain dihadiri oleh para blogger, acara ini juga disemarakkan oleh influencers ibu-ibu muda yang juga artis, seperti Jenahara, Nycta Gina, Kirana Larasai, Ayudia bing Slamet, dll. Mereka mewakili sosok ibu muda yang berkomitmen memberikan air bersih untuk keluarga. 

Ibu Adelia Ausy Setiawan, Managing Director  PT. Unilever Enterprise Indonesia memaparkan tujuan pembuatan Pureit yaitu ingin membantu menyediakan air bersih, terutama di Indonesia ini. Masih banyak orang yang belum mendapatkan akses air bersih. Pureit adalah salah satu produk dari Unilever yang sudah berpengalaman selama 80 tahun dan menjadi merek pemurni air terbesar di dunia yang hadir di lebih dari 14 negara. 


Jadi, caranya yaitu dengan memasukkan air tanah ke dalam Pureit untuk dimurnikan, lalu hasilnya adalah air yang aman dan siap minum. Tidak perlu dimasak lagi.  Pada kesempatan itu juga diadakan demo Pureit yaitu dengan memasukkan air kunyit ke dalam Pureit. Air kunyit lho, air yang berwarna kuning dan berasa. Ternyata setelah dimurnikan dengan Pureit, airnya menjadi jernih dan tidak ada rasanya. 

Pureit telah mendapatkan penghargaan dan sertifikat internasional, seperti London School  of Hygiene & Tropical Medicine, Unilever Research, dan Scottish Parasite Diagnostic Laboratory. Di Indonesia sudah ada sekitar 5 juta orang yang menggunakan Pureit. Di bulan Ramadan ini, Pureit meluncurkan gerakan #GivePureLove, yaitu dengan memberikan 1000 Pureit ke fasilitas-fasilitas publik, terutama masjid dan musala sehingga dapat membantu ketersediaan air bersih untuk umum. 

Bagi Anda yang juga mau berbagi kebaikan Pureit, bisa juga mengganti parcel yang Ramadan dan Lebaran dengan Pureit. Memakai Pureit lebih hemat daripada air galon, karena alatnya bisa dipakai bertahun-tahun. Kita hanya tinggal mengganti Germkill Kit setiap 6 bulan atau 1 tahun (tergantung pemakaian). Harganya sekitar Rp 300.000. Kita juga tidak perlu membeli dispenser lagi, karena Pureit juga menyediakan Pureit Marvella Hot dan Pureit Ultimate 1020 Hot yang menghasilkan dua jenis air: dingin dan panas. 


Pureit memiliki pilihan produk dengan harga antara Rp 500-000 sampai Rp 3.000.000, yaitu Pureit Classic, Marvella Hot, Marvella, Ultimate 1020 Hot, dan yang baru saja diluncurkan yaitu Pureit Ultimate 418, Pureit Excella 9L, Pureit Slim XO, dan Pureit Classic 5L. Untuk Pureit Ultimate 418, perangkatnya bisa dipasang di dinding atau ditaruh di atas meja karena bodinya lebih kecil dan fleksibel. 

Selain memperkenalkan produk terbaru dari Pureit, juga diadakan demo masak oleh Chef Chandra yang bisa menjadi inspirasi hidangan berbuka puasa nanti. Kedua menu yang disajikan adalah Apem Kurma dan Puding Selendang Mayang yang dimasakan dengan air yang sudah dimurnikan oleh Pureit. Saya mencicipi keduanya, yang cukup mengenyangkan karena manis. 

Apem Kurma

Jadi, sudah siap menyambut bulan Ramadan, Bu? Jangan lupa untuk berbagi kebaikan, salah satunya dengan Pureit. Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadan ini diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan kemenangan di hari yang fitri. 





11 comments:

  1. Kayaknya skrg makin susah air bersih karena daerah resapan air udah hampir nggak ada :(

    ReplyDelete
  2. Kayaknya skrg makin susah air bersih karena daerah resapan air udah hampir nggak ada :(

    ReplyDelete
  3. pas banget temenku lagi mau pake pure it baca ini jadi langsung kabarin temenku yang maju mundur mau beli :)

    ReplyDelete
  4. waah pure it harganya mulai 500.000 an yaaa mbaak. . imvestasi ini dan biar lbh aman konsumsi air minum setiap harnya. . tfs mbaak :)

    ReplyDelete
  5. Lumayan banget menghemat ya kalau pakai pureit..

    ReplyDelete
  6. aku juga pakai udah bertahun-tahun pakai PureIt ngak pernah mengecewakan deh

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....