Monday, September 25, 2017

Main Game Anak Sholeh untuk Anak yang Mau Sholeh Sejak Dini



Assalamualaikum. Punya anak milenial di zaman sekarang gampang-gampang susah ya Bu. Gampangnya, kita tinggal kasih gadget dan mereka anteng main di dalam rumah. Kita nggak khawatir lagi anak-anak jadi gosong main di luar rumah apalagi sampai diculik.


Siapa ibu yang nggak pernah ngasih game di gagdet untuk anak-anaknya? Hampir semua ibu menengah ke atas yang mampu beli gadget, memberikan game di gadget untuk anak-anaknya. Iya kan Bu? Memang sih anak-anak jadi anteng main game di hape, tapi ternyata ada dampak negatif kalau anak kecanduan main game.

Selain mengalami keterlambatan fungsi motorik (karena anak hanya duduk diam dan menatap layar gadget), anak juga mendapatkan paparan negatif dari teknologi. Di game yang terkoneksi internet itu sering muncul iklan-iklan yang sering tak senonoh karena menampilkan gambar perempuan berbaju minim. Belum lagi game-game yang menampilkan adegan-adegan kekerasan dan perbuatan negatif lain.

Sebagai ibu milenial, saya akui bahwa saya juga memperbolehkan anak-anak main game dalam batasan tertentu. Saya terkejut ketika anak-anak memainkan game tentang pencuri. Jadi gamenya itu mengajarkan anak untuk mencuri. Langsung saja saya hapus game pencuri itu dari smartphone dan saya carikan game lain yang mendidik secara positif. 

Di bulan Ramadan kemarin, saya menemukan Game Anak Sholeh di Playstore yang bisa diunduh secara gratis. Pas kebetulan anak-anak juga sedang belajar berpuasa. Saya ajak anak-anak memainkan game itu yang ternyata isinya bagus banget. Nah, kemarin tanggal 20 September saya diundang menghadiri talkshow bertajuk "Peran Teknologi dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini" yang diadakan oleh Game Anak Sholeh. 

Salim dan Muza

Wah, sudah tentu saya tertarik mengikuti peluncuran acara ini. Diadakan di Yellow Hotel Manggarai pukul 10 pagi, menghadirkan tiga pembicara yang semuanya perempuan dan ibu-ibu, pastinya. Kata sambutan disampaikan oleh Bapak Wiradesa Arif Kristiawan sebagai co-founder Agate, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan game multi platform (web, mobile games, dan PC). Agate didirikan tahun 2009 dan berkantor pusat di Bandung. 

Bapak Wiradesa Arif K

Memiliki moto "Live the Fun Way," Agate berkembang dari sebuah studio kecil menjadi salah satu perusahaan pengembang game terbesar di Indonesia dengan beragam produk dan Service untuk pasar lokal dan internasional. Ternyata Agate telah menciptakan lebih dari 200 game dan memiliki 20 kru yang beroperasi di 3 negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia. 

Kok saya jadi berangan-angan salah satu anak saya bekerja di perusahaan game juga ya? Soalnya si sulung sangat senang main game. Mudah-mudahan saja ke depannya semakin banyak game-game menarik yang tak hanya memberikan hiburan dan permainan, tetapi juga membentuk karakter anak menjadi lebih Sholeh seperti game anak sholeh ini. 

Siapa yang tidak ingin punya anak Sholeh? Orangtua mana pun pasti ingin anaknya jadi sholeh. Sebagaimana dia yang diucapkan saat kelahiran anaknya. Tapi gimana mau Sholeh kalau anaknya main game terus? Ada nggak sih game yang bisa membantu anak menjadi lebih Sholeh? 

Firesta Farizal, selaku psikolog dan direktur Mentari Anaku menjadi pembicara pertama yang menjelaskan tentang bahaya ketergantungan gadget pada anak. Sebaiknya gadget baru diperkenalkan di atas usia 1 tahun. Begitu juga dengan game yang ada di gadget. Boleh diberikan kepada anak asal ada aturannya. 

Ibu Firesta 

"Banyak efek positif yang didapatkan dari bermain game asalkan disesuaikan dengan perkembangan usia anak, tidak mengandung unsur kekerasan dan SARA, memberikan edukasi serta melibatkan interaksi dengan orangtua," katanya. 

Jadi, kalau ingin memberikan game pada anak, perhatikan beberapa hal ini: 

  1. Tetapkan aturan dan batasan waktu bermain, misalnya satu jam sehari. 
  2. Pilih game yang mengandung materi positif, bukan pornografi, kekerasan, dan hal-hal negatif lainnya. 
  3. Dampingi anak saat bermain game, minimal orangtua tahu apa game yang sedang dimainkan oleh anak. 
  4. Bermain game bukan satu-satunya aktivitas, imbangi dengan aktivitas lain yang menggunakan seluruh indera. 
  5. Maksimalkan penggunaan Children Mode, Restricted Mode, dan Filter. 

Ibu Widuri dari ICT Watch mengungkapkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan mengenai penyalahgunaan teknologi. Banyak konten-konten negatif yang menggunakan keyword yang biasa digunakan oleh anak-anak tetapi isinya tak senonoh. ICT Watch mengampanyekan program Internet sehat, agar anak-anak mendapatkan konten positif dari internet. 

Para pembicara Talkshow 

Ibu Annisa, Story Teller Agate yang membuat cerita Ali dan Muza yang berisi pendidikan karakter untuk anak-anak. Kemudian diselingi dengan game yang mengasah kemampuan berpikir anak-anak. Jadi, Game Anak Sholeh ini berisi: 

Petualangan Ali dan Muza 
Ali adalah seorang anak berusia sekitar 6-9 tahun, sebagai target market dari Game Anak Sholeh ini. Game ini memang untuk anak yang sudah bisa membaca, tapi kalau anak belum bisa membaca juga tidak apa-apa asalkan dibacakan oleh ibunya sekaligus mendongeng. 

Ali bertemu seekor kucing bernama Muza dari Planet Agate. Muza sedang mencari pertolongan karena planetnya mengalami polusi. Kuncinya adalah kartu-kartu kebaikan. Bersama Ali, Muza mencari kartu kebaikan yang dimaksud. 

Minigames
Ada lebih dari 20 games di Game Anak Sholeh ini. Sebagian bisa dicoba secara gratis. Sedangkan untuk berlangganan ada Paket Al Farabi seharga Rp 150 rb/ 3 bulan atau Rp 550 rb/ tahun dengan fasilitas Parent App, All Access Episode, All Access Mini Game. Atau paket Al Batani yang memiliki fasilitas Fitur VIP, Kits Game Anak Sholeh, Booster Pack (kartu karakter, kartu kebaikan), Buku Aktivitas (8 tema, 40 halaman), Poster Islami, dan Sticker. Semuanya seharga Rp 299.000/ 3 bulan. 

Parent App
Sebagaimana kata Ibu Firesta bahwa anak-anak sebaiknya didampingi saat bermain game, maka di Game Anak Sholeh ini ada Parent App atau Aplikasi Pendamping Anak Sholeh yang mana orangtua bisa mengetahui anak-anak sudah bermain sampai di mana dan bagaimana prestasinya. 

Nah, langsung saja unduh Game Anak Sholeh di Playstore lalu coba gratis beberapa permainannya. Pasti deh akan merasakan hal yang sama seperti yang sama rasakan, game ini membantu proses bermain dan belajar anak. Selain berisi cerita petualangan Ali dan Muza yang positif, ada game mengenal huruf Hijaiyah, game membaca surat pendek dalam Al Qur'an, tata cara berwudhu, dan lain-lain. 

Informasi lebih lanjut, langsung saja ke: 
facebook.com/sahabatsholeh/
Instagram @sahabatanaksholeh 
Twitter @sahabarsholeh
Email: cs@agate.id

6 comments:

  1. Wah rekomen bgt nih mb leyla buat anak2 biar anteng tp bs dpt ilmu jg ya, tapi asal mainnya pake aturan biar gak bablas hehe..
    Trims infonya mba :)

    ReplyDelete
  2. Mau download ah untuk Bilqis, daripada dia main game ga jelas mending game anak Sholeh ya . Bisa berkenalan dengan Ali dan Musa.Saya juga menerapkan aturan maksimal 1 jam sehari main game.

    ReplyDelete
  3. Nah ini problem aku banget mba, suka rebutan gadget sma anak. Dia ga ngerti udahan main gamenya huhuhu. Makasih sharingnya bermanfaat banget nih, apalagi ada rekomendasi game yg edukatif

    ReplyDelete
  4. Saat bermain game yang penting kita bisa mengarahkan anak-anak ya mba.. Game Ramah utk anak

    ReplyDelete
  5. Generasi boleh milenial, anak milenial tapi tetap kudu jadi anak sholeh. Jd pas banget nih kehadiran game anak sholeh ini ditengah ketertarikan anak2 pada gadget dan teknologi terutama game.

    ReplyDelete
  6. Kalau ada game bagus begini kan orang tua gak khawatir, ya. Asalkan jangan kelamaan aja mainnya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....