Thursday, May 31, 2018

Kinerja BPJS Kesehatan Tahun 2017




Tanggal 16 Mei 2018 lalu, saya bersama teman-teman blogger menghadiri press conference Public Expose BPJS Kesehatan 2018 Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program Tahun 2017 di kantor BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Kegiatan ini penting dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan dana BPJS Kesehatan, terutama buat kita yang sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan.


Para narasumber yang memberikan laporan tersebut, ada: Maya A. Rusady (Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan), Wahyuddin Bagenda (Direktur Teknologi Informasi), Kemal Imam Santoso (Direktur Keuangan dan Investasi), Andayani Budi Lestari (Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta), Fachmi Idris (Direktur Utama), Bayu Wahyudi (Direktur Kepatuhan, Hukum, dan Hubungan Antar Lembaga), Mira Angraini (Direktur SDM dan Umum), Mundiharno (Direktur Perencanaan, Pengembangan, dan Manajemen Risiko), dan Teguh Dartanto (Peneliti Senior LPEM FEB UI dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UI).


Dari hasil Public Expose ini kita akan mengetahui apakah kinerja BPJS Kesehatan sudah bagus dan memuaskan? Ternyata hasilnya membuat saya tercengang, karena berbeda sekali dengan berita-berita yang berkembang di luar, bahwa BPJS Kesehatan banyak dikeluhkan karena kurang atau lambatnya pelayanan, dan lain sebagainya. 

Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Hal pertama yang disampaikan adalah, BPJS Kesehatan telah 4 tahun berturut-turut memperoleh opini Wajar Tanpa Modifikasi dari Akuntan Publik, dimulai dari 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2017. Dahulu, WTM dikenal dengan nama WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian. Jika dihitung dari sejak periode PT Askes (Persero), prestasi ini sudah yang ke-26 kalinya.

Itu artinya, laporan keuangan Dana Jaminan Sosial dan BPJS Kesehatan disajikan secara wajar sesuai standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangannya telah diaudit oleh Akuntan Publik yaitu Mirawati Sensi Idris (MSI) yang berafiliasi dengan Moore Stephens International Limited. 

Good Governance 
Tahun 2017, BPJS Kesehatan memperoleh nilai yang baik dengan skor aktual 85,63 dari skor maksimal 100.  Good Governance adalah tata kelola yang baik. BPJS Kesehatan memang telah berupaya menerapkan tata kelola yang baik dalam hal mengelola program jaminan kesehatan di Indonesia yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Hal ini dimulai dengan penandatanganan piagam manajemen risiko oleh Direksi dan Dewan Pengasaw BPJS Kesehatan pada tanggal 24 Oktober 2016. 

Dengan skor 85,63 pada tahun 2017 itu artinya tata kelola BPJS Kesehatan sudah sangat baik karena seluruh duta BPJS Kesehatan menyadari tanggung jawabnya masing-masing dengan menerapkan 3 lapis pertahanan, yaitu Unite Kerja Terkait, Departemen Manajemen Risiko, dan Satuan Pengawas Intern. 

Jumlah Peserta BPJS
Yang paling menarik adalah, jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia (JKN-KIS) telah berjumlah 187,9 juta jiwa di akhir tahun 2017 dan telah meningkat menjadi 197,4 juta jiwa pada tanggal 11 Mei 2018. Yang artinya, sudah ada 75,64% penduduk Indonesia yang menjadi peserta BPJS Kesehatan.


Jumlah yang tinggi itu menunjukkan bahwa rakyat Indonesia mempercayai jaminan kesehatannya kepada BPJS Kesehatan karena sudah banyak terbukti masyarakat yang tertolong  oleh jaminan kesehatan ini. Keluarga saya juga sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan walaupun sampai hari ini belum kami rasakan manfaatnya. Buat kami tak mengapa, karena kalau sampai menggunakannya berarti kami tidak sehat dong. 

Pelayanan Kesehatan
Jumlah Fasilitas Kesehatan yang bermitra dengan BPJS Kesehatan pada tahun 2017 telah bertambah menjadi 21.763 di tingkat pertama, yaitu Puskesmas, Dokter Praktik Perorangan, klinik TNI/Polri, Klinik Pratama, rumah sakit, dan dokter gigi perorangan. Sedangkan sekitar 2.268 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan juga telah bekerjasama dengan BPJS. Ke depannya, jumlah fasilitas kesehatan ini akan terus ditambah sehingga harapannya masyarakat bisa menggunakan Kartu BPJS di setiap fasilitas kesehatan yang didatangi. 

Sejauh ini, sudah ada 150,3 juta pemanfaatan BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama yaitu poliklinik dan rawat inap di rumah sakit. Total pemanfaatan per hari kalender adalah 612.055 dan per tahun 640,2 juta. Wow, jadi BPJS Kesehatan ini terbukti sangat bermanfaat ya. Sudah jutaan orang yang merasakan manfaatnya. 


Iuran BPJS Kesehatan
Bagaimana dengan jumlah iuran BPJS Kesehatan? Per tahun 2017, diperoleh 74,25 triliun rupiah yang jika dikalikan 4 tahun selama berdirinya BPJS Kesehatan, berarti jumlahnya mencapai 235,06 triliun rupiah. BPJS Kesehatan terus menambah inovasi untuk mempermudah pembayaran iuran. Kini, iuran BPJS Kesehatan bisa dibayar di 12.606 kantor cabang dan 59.937 unit ATM Bank Mitra BPJS Kesehatan (Mandiri, BRI, BNI, dan BTN). Iuran BPJS Kesehatan juga bisa dibayar melalui internet banking, sms banking, mesin EDC, autodebet, mobile banking, minimarket, kader JKN, kantor pos, Pegadaian, aplikasi Go-Jek, Pay-Tren, dan lain-lain.

Sistemnya subsidi silang ya. Masyarakat yang tergolong miskin, tidak perlu membayar iuran BPJS ini, alias bisa mendapatkan manfaat fasilitas kesehatan secara gratis. Itulah fungsi BPJS Kesehatan: Gotong Royong. Jadi, walaupun kita belum merasakan manfaat BPJS Kesehatan karena masih sehat, tetapi kita sudah membantu banyak orang miskin yang merasakan manfaat kesehatan ini dari uang yang kita bayarkan. 

Indeks kepuasaan peserta telah mencapai 79,5% dan sudah termasuk kategori tinggi dari ketetapan pemerintah. Harapannya tentu BPJS Kesehatan terus meningkatkan kinerjanya agar tingkat kepuasan peserta mencapai 100%. 


BPJS Kesehatan Selamatkan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan
Harta yang paling berharga adalah kesehatan, setuju tidak? Setuju dong. Kalau tidak sehat, kita tidak akan dapat beraktivitas dengan baik. Itulah mengapa, kita rela mengeluarkan uang hingga ratusan juta demi membeli kesehatan. Gara-gara sakit parah, seseorang bisa saja jatuh miskin. Berapa biaya pengobatan kanker, jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya? Ratusan juta! 

JKN-KIS mampu menghindarkan masyarakat dari risiko jatuh miskin akibat membiayai pengobatan penyakit-penyakit tersebut. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI tahun 2017,program JKN-KIS pada tahun 2016 telah menyelamatkan 1,16 juta orang dari kemiskinan dan melindungi 14,5 juta orang miskin dari kondisi kemiskinan yang lebih parah akibat sakit. 

Jadi, teman-teman yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, segera daftarkan diri kita di BPJS Kesehatan dan unduh aplikasi mobile JKN di Playstore untuk kemudahan memanfaatkan fasilitas JKN-KIS. Informasi selanjutnya bisa didapatkan di: 

Twitter: @BPJSKesehatanRI
Instagram: @bpjskesehatan_ri
Facebook: BPJS Kesehatan
Youtube: BPJS Kesehatan
Kompasiana: BPJS Kesehatan
Kaskus: bpjskesehatan 



15 comments:

  1. Aku sendiri sih sebagai peserta JKN KIS sangat terbantu akan adanya program kesehatan ini. Cuma kadang yg ga enak itu saat antri obat sama ke dokter tertentu itu dibatas hanya 10 pasien perhari, semoga kedepannya lebih baik lagi dan segera tindaklanjutkan untuk beberapa rumah sakit yg nakal.

    ReplyDelete
  2. Banyak bgt manfaat dari BPJS ini, fasilitas kesehatan bisa dirasakan semua level masyarakat. Semoga ke depannya makin baik pelayanannya

    ReplyDelete
  3. makasih sharingnya semoga semakin banyak yang terbantukan

    ReplyDelete
  4. Dengan subsidi silang/gotong royong ini jadi banyak masyarakat yang kurang mampu terbantukan ketika mereka berobat. Semoga kedepannya pelayanan di rumah sakit maupun klinik penerima kartu JKN-KIS semakin baik yaa.

    ReplyDelete
  5. Sempat kecewa dengan BPJS,karna nggak semua bisa di cover dan harus ada sarat-sarat yang bikin ribet. Setelah tau aturan mainya ya wiss ikut ajah

    ReplyDelete
  6. Sempat kecewa dengan BPJS,karna nggak semua bisa di cover dan harus ada sarat-sarat yang bikin ribet. Setelah tau aturan mainya ya wiss ikut ajah

    ReplyDelete
  7. Semoga BPJS kedepannya semakin banyak membantu orang-orang yang membutuhkan ya, karena untuk penderita dengan keuangan yang terbatas tentu akan terbantu sekali berobat dgn menggunakan BPJS ini.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah terbantu banget oleh BPJS ini pas lahiran tahun lalu. Namanya manusia kan, kita gak tau bakal ada kedaruratan macam apa yang bakal menimpa. Jadi apalah salahnya memproteksi diri. Apalagi BPJS kinerjanya terpercaya.

    ReplyDelete
  9. aku tuh salut sama BPJS. iya sih memang nggak ada yang sempurna, tapi so far aku ngerasa kebantu banget. terutama sejak aku resign dan ga pegang asuransi kantor.

    ReplyDelete
  10. Asuransi kesehatan masyarakat ini sedikit banyak sudah cukup membantu beberapa masyarakat dan semoga saja program serta kebijakan bisa berjalan lbh baik lagi

    ReplyDelete
  11. Dua jempol buat BPJS. Waktu adikku sakit ga bayar sepersen pun karena memang dari hasil tanggungan orang tua PNS. Hanya saja ngantrinya berjibun.

    ReplyDelete
  12. Aku tuh sedih bun. Belum punya BPJS. Mau segera buat rasanya

    ReplyDelete
  13. Kesehatan itu mahal. So, bayar iuran bpjs jatuhnya murah. Secara kalau kena sakit parah, berapa lah biaya yang harus dibayar

    ReplyDelete
  14. Owalah pantesan aku ga paham kok WTM ternyata udah ganti nama dari WTP. Btw, pashminanya cakep, mbak. Bisikin order di mana :))

    ReplyDelete
  15. Aku merasakan sekalian manfaat bpjs ini. Buat anak anak dan diriku sendiri. Alhamdulillah bpjs membantu dalam semua masalah kesehatan keluarga kami. Semoga bpjs terus ada. Gak usah ganti kebijakan lagi

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....