Saturday, November 24, 2018

Follow-followan di Media Sosial, Untuk Apa?


"Risih deh sama orang yang minta folbek di IG. Kalau kontennya bagus, juga pasti difolbek. Kalau jelek, bikin sepet mata aja." 
"Iya, aku juga kesel kalau ada orang yang komen minta folbek." 
"Hu um, apalagi setelah itu nggak ada engagement. Minta follow cuma untuk job." 


Obrolan di atas saya baca di twitter dan sebenarnya itu isi hati saya juga sewaktu baru terjun ke dunia media sosial. Saya itu aslinya malas sih terlalu banyak punya akun media sosial, apalagi Instagram. Dulu, saya nggak suka difoto dan membagikannya di media sosial. 

Saya memulai karir di dunia digital ini sebagai blogger yang lebih banyak mengandalkan tulisan. Dulu mah ya ikut lomba blog dengan foto dari kamera hape pas-pasan juga bisa menang, karena penilaian lebih banyak dari isi tulisan. Nah sekarang, sebagian besar harus ditunjang dengan ilustrasi yang menarik berupa foto atau gambar yang cantik.

Lalu, apa hubungannya dengan media sosial? Nggak cukup harus punya foto bagus, blogger zaman now juga harus memiliki media sosial dengan follower yang memenuhi syarat dari sponsor. Macam-macam syaratnya, ada yang minta minimal 1000 follower, tapi nggak sedikit yang minta minimal 10 ribu follower.

Dengan kata lain, blogger yang ingin mendapatkan materi dari ngeblog, nggak cukup hanya mengandalkan kualitas blog tapi juga kualitas dari media sosialnya. Itu yang bikin saya menyesal karena nggak dari dulu mengelola akun medsos supaya mendapatkan banyak follower. Pikiran saya sama seperti mbak-mbak blogger yang berkomentar di atas.

Ogah ah punya banyak follower kalau harus memfollow banyak akun lain yang kontennya nggak menarik. Akun jualan, akun yang fotonya blur dan jelek, akun quiz hunter yang banyak spamming foto, dll. Alhasil follower Instagram saya setelah 8 tahun ngeblog masih berkisar 3000-an. Dan baru beberapa bulan ini saya follow-follow semua akun (apa pun itu) demi mendapatkan follower. Sampai hari ini masih 5000-an saja hehehe....

Mba Utie Adnu, kenal via blog, ternyata tetanggaan

Apa yang terjadi? Ya saya ketinggalan jauh dari para blogger baru yang blognya masih berumur 1-2 tahun tapi follower media sosialnya sudah di atas 5000. Mereka memang giat mengoptimasi media sosialnya. Ada yang beli follower, tapi ada juga lho yang pakai follower asli dengan jalan memfollow duluan. Tak peduli follow akun yang  nggak sreg di hati, yang penting difollowback. 

Dari situ saya jadi paham kenapa dulu ada yang suka minta followback. Nggak lain dan nggak bukan ya mereka ingin mengoptimasi akun media sosialnya untuk kepentingan digital marketing. Lalu, apa kaitannya dengan blogger?

Blogger dan Buzzer
Blogger saat ini nggak hanya dipandang sebagai penulis blog, tapi juga buzzer. Dalam banyak pekerjaan, sponsor nggak hanya meminta artikel di blog tapi juga dipromosikan di media sosial. Misalnya untuk datang ke sebuah event, kita nggak hanya disuruh nulis di blog tapi juga posting foto di media sosial. 

Itu kenapa sponsor mensyaratkan jumlah minimal follower yang kini terus naik. Sekarang udah jarang job yang follower minimal 1000. Kebanyakan meminta minimal follower 5000 - 10000. Nggak heran kalau mulai ada kesadaran dari para blogger untuk menaikkan jumlah follower media sosialnya.

Ada 2 cara supaya follower bertambah: beli follower atau saling follow. Saya mendapatkan cerita langsung dari yang sudah beli follower. Dengan hanya Rp 200 ribu, bisa dapat follower IG 10K. Yang tadinya followernya cuma 1.600, tiba-tiba jadi 10.000. Itu gampang banget kok kalau mau cepat. Hasilnya? Langsung dapat job besar dan bisa menutup modal yang keluar.

Walaupun diajak juga untuk beli follower, saya nggak tertarik karena masih berpikir bahwa itu sama saja berbohong. Sebenarnya kalau mau diperhatikan, bisa kita lihat di daftar followernya. Kebanyakan akunnya itu akun robot yang dikunci, dengan profil picture nggak meyakinkan. Itu kalau menurut saya sih sama saja seperti membohongi diri sendiri juga. Kelihatannya seleb karena followernya banyak, tapi akun mati semua. 

Cara kedua, ya saling follow. Seringkali kita sudah memfollow orang dan menyukai postingannya supaya dia tahu kalau sudah kita follow eh tapi kok nggak difolbek? Akhirnya kita komentar di salah satu postingannya atau kita kirim pesan via DM yang isinya minta difollowback. Sayangnya, masih ada yang merasa nggak perlu mengoptimasi media sosialnya sehingga nggak mau followback dengan alasan seperti dialog di atas.

Kita Bukan Seleb 
Hanya sedikit Blogger yang ditakdirkan menjadi seleb, sehingga tanpa harus follow-followan juga sudah banyak yang memfollow. Mereka adalah orang-orang yang memang kontennya menarik untuk dilihat, selain juga takdirnya punya folower banyak.

Misalnya saja, blogger niche beauty yang sering membagikan video cara pakai make up dan videonya itu menarik banyak penonton. Atau blogger niche masakan yang banyak membagikan video resep masakan dengan kualitas bagus. Sebut saja Rachel Goddard, Dyah Didi, dan Rachel Vennya. 

Sayangnya, walaupun kita sudah berusaha membuat konten menarik, takdir tak juga berpaling pada kita. Saya melihat banyak kok teman yang bisa membuat foto masakan yang  bagus, tapi followernya tetap sedikit. Nah, ternyata untuk bisa menjadi selebgram juga harus follow-followan.  Nggak percaya? 

Mba Eni Martini, kenalan via facebook sejak 10 tahun lalu

Jadi, saya membaca sebuah buku resep masakan yang ditulis oleh selebgram khusus resep masakan. Buku itu nggak hanya berisi resep masakan tapi juga cara mengoptimasi akun Instagram. Salah satunya dengan memfollow banyak akun yang sesuai dengan konten IG kita. Beliau memfollow akun IG yang juga suka dengan postingan resep masakan. 

So, siapa bilang hanya dengan berbekal konten bagus, kita bisa jadi selebgram? Kecuali kita memang artis yang sudah dikenal atau cucu Presiden. Baru buka akun pun sudah banyak yang follow. Atau kita berani menghadirkan sensasi seperti Awkarin misalnya. Nggak tanggung-tanggung pasti banyak yang follow karena orang Indonesia suka ghibah.

Dengan kata lain, kalau kita ingin dapat job dari media sosial, sudilah memfollow dan follow back akun lain meskipun fotonya masih blur wkwk.... Asal kalau saya sih jangan akun porno saja karena khawatir nggak sengaja menyukai postingannya akibat jempol terlalu cepat menekan tombol love. 

Menambah Pertemanan 
Tak follow maka tak kenal, tak kenal maka tak menambah teman. Fungsinya media sosial ya salah satunya untuk menambah pertemanan yang nantinya bisa bermanfaat positif apalagi kalau satu selera. Banyak teman blogger yang menjadi perantara rezeki saya dengan memberikan info-info job. 

Saling Follow, menambah teman

Jadi, kalau kita difollow blogger lain yang kita nggak kenal dan dia minta followback, ya jangan cemberut dulu sampai bilang, "siape elo, gak kenal males ah follback." Lho, kalau nggak kenal ya follow back, nanti kan jadinya kenal setelah melihat postingannya.

Instagram akan Keluarkan Fitur Deteksi Follower dan Like Palsu
Berita ini perlu dibaca oleh para blogger dan calon influencer yang memilih jalan membeli follower untuk mendapatkan banyak follower. Silakan googling ya untuk berita lengkapnya. 

Intinya, Instagram sedang menyiapkan fitur deteksi follower dan like palsu. Jika nanti sudah dikeluarkan, maka semua akun yang ternyata membeli follower dan like palsu, akan ditegur bahkan dibanned oleh Instagram. Tujuannya ya supaya tidak ada lagi kebohongan di antara para selebgram, sehingga brand atau sponsor nggak merugi.

Bayangkan, sponsor sudah keluar uang untuk membayar selebgram eh tapi yang melihat postingannya itu sebagian besar akun robot atau akun mati. Apa pengaruhnya pada pemasaran? Apakah akun robot itu akan membeli produk yang ditawarkan? Rugi kan jadinya bayar selebgram.

Kesimpulannya, kalau memang mau mendapatkan job di media sosial, mulailah dengan follow-followan. Jangan gengsi dulu apalagi merasa sok seleb. Bisa dimulai dengan memfolllow akun-akun saya ya, pasti saya follback. Kalau terlewat, DM saja hehehe....

Instagram: 

41 comments:

  1. Folbek aku dong kakak, haha..
    Yah makin ke sini sosmed sangat menggiurkan untuk cari duit, ya mau gak mau harus mau optimasi follower, kalau bukan mereka siapa lagi yg mau liat sosmed kita?

    ReplyDelete
  2. untunglah aku enggak beli follower IG, makanya followerku baru 3000 an. Itupun naik turun hehehe.
    Kalau lagi follow for follow pasti akan ku folback, apalagi kalau di profilnya tertulis Blogger, pasti kufolbek tanpa pikir panjang...

    ReplyDelete
  3. Banyak IG Mbk Leyla euy aku juga begitu kalau ada yang minta folbec mikir lama, kok enggak kenal langsung japri hehe... Tapi juga ingat zaman dulu saat baru merintis mengelola IG hehe

    ReplyDelete
  4. Setuju sama dirimu mba, beli follower itu kok rasanya membihongi diri sendiri juga selain org lain. Lagian kan skrg banyaaak tools buat ngecek apakah followernya asli atau palsu. Paling banyak dipake itu yg web buat cek online, ig audit itu, yg beli follower akun robot biasanya hasil auditnya di bawah 70%.

    ReplyDelete
  5. Hihi...followerku masih seribuan... BTW kalau ada yg memfollow dan mencantumkan blogger di Bio nya, langsung tak folbek kok.. akun toko online yg sering buatku mikir dulu untuk folbek hehe..

    ReplyDelete
  6. Saya jarang minta folbek, kecuali kalau lagi ikutan drop link. Karena salah satu syaratnya kan memang harus saling follow

    ReplyDelete
  7. Mbak Leyla banyak banget followernya 5ribuan. Ya aku setuju saling follow menambah pertemanan, yang tadinya cuma sawang sinawang jadi semakin kenal sejak follow di sosmed.

    ReplyDelete
  8. aku juga seneeeng kalau banyak temen bertambah lewat media social mba. Selain berkah juga bikin hidup lebih berwarna kan kalua bertemu dengan saudara-saudara kita ini

    ReplyDelete
  9. waduh, aku setuju banget kalimat terakhirnya lho.... jangan malu saling follow terlebih dahulu

    ReplyDelete
  10. Kalau saya sih selow aja, mba, ada yang minta folbek ya folbek aja, ada yang minta follow tapi dia ga follow liat dulu ig-nya kaalu ga asyik ya ga usah follow, sama kok, saya pun nyesel baru main IG sekarang-sekarang, mga Leyla kere follower-nya udah 5000an, two thumbs up, deh

    ReplyDelete
  11. Iya ya sekarang banyak yang minta follower diatas 5 rebu awalnya suka gimana gitu tapi sekarang lebih ke pasrah mungkin belum rezeki kita. Hingga saat ini ga tertarik beli-beli follower sih soale takut ga berkah karena membohongi yang lain juga hehe.

    ReplyDelete
  12. aku sudah pernah pakai aplikasi deteksi follower palsu ini mba, jadi saat nama akun dimasukkan langsung muncul berapa persen follower aslinya. kaget karena ternyata ada temen2 yg aku kenal langsung followernya aslinya gak sampai 50% hahahaah.

    ReplyDelete
  13. Sering banget ditawarin untuk beli follower baik di instagram dan twitter
    Untunglah nurani masih "bekerja"
    Lebih menyukai follower organik, biar berkah, Insya Allah

    ReplyDelete
  14. Hihi saya juga sebelumnya ogah-ogahan saling follow mba, tapi setelah serius blogging dan ingin dapat job mulailah saya hunting follower 😁

    ReplyDelete
  15. Lah itu banyak 5000 an itu. Aku nggak nyampe. Susah kakak nambah followwrs itu

    ReplyDelete
  16. Pernah tuh kejadian brand batal kerjasama ama agency krn ternyata agencynya ngajuin orang yg followersnya kebanyakan kloningan aja

    ReplyDelete
  17. Follower ig-ku juga gak nambah-nambah, masih betah di angka 1600an. Susah banget nambah follower Ig euy ��

    ReplyDelete
  18. aku juga lagi giat2nya naikin follower. sebelumnya malah cuek sama jumlah follower. punya follower banyak ternyata keren juga ya. salut deh sama selebgram yg followernya sampe puluhan ribu. aku juga pengen, tapi gimana caranya ya...

    ReplyDelete
  19. Followerku IG-ku cuma 800 aja. Nggak nambah-nambah. Huhuhu. Kayaknya aku udah follow IG mbak Leyla. Entah Mbak Leyla udah follback atau belum aku nggak tahu.

    ReplyDelete
  20. Murah deh kalau follower 200 ribu biaa sampai 10K. Aku baru tahu nih mba. Tapi nggak tahu itu awet apa ga ya. Btw setuju kalau sebaiknya fotonya ga blur di IG

    ReplyDelete
  21. Kalau sekarang udah tuntutan juga ya share foto2 di IG. Mbak Leyla yang jarang share dulu skr malah punya akun IG khusus biuti ya keren

    ReplyDelete
  22. Akuuu lebiih memilih saling follow dari pada beli. Apakah kita sudah saling follow, mbak? :)

    ReplyDelete
  23. Terus aku ngaca, cita-cita mah ya pen jadi selebgram tapi apa daya follower naiknya syusyah amaaat hahaha....

    ReplyDelete
  24. Jiaaa, bagian akhirnya gak nahaaan, langsung promoin semua akun ig nyaaa hihihi akupun kalo bel folbek colek aja yaa, takutnya kelewat xD

    ReplyDelete
  25. terima kasih mbak Leyla sudah mau saling follow dengan akun akun saya.

    ReplyDelete
  26. Iya aku setuju sama tulisan Mba Leyla. Jangan gengsi follow orang duluan hehehe. Sekarang juga kalo aku datang ke acara2 kumpul blogger gitu pasti ada aja yg jadi teman baru kita di IG hehehe

    ReplyDelete
  27. aku sekarang ga segen buat folbek org karena simbiosis saling folbek, hehe. Asalkan postingannya punya value dan ga alay aja ya :)

    ReplyDelete
  28. Aku juga follow2 dulu tapi kadang nggak difolbek sedih deh. Dari dulu juga masih 2000an hihi. Padahal sesama bloger dan buzzer sdh semestinya saling dukung ya mbak.

    ReplyDelete
  29. Sedihnya tuh kalo difollow terus ta folbek eh ga lama di unfol. Sediakutu hahahahaha. Pengen ta pites orang macam begini pengen jadi selebgram tapi ga mau modal.

    ReplyDelete
  30. Mungkin ke depannya ga perlu lihat follower atau apa gitu ya Mba. Lihat aja kreativitasnya dalam menghasilkan konten. Soalnya folower, like dll semua bisa dibeli

    ReplyDelete
  31. Aku akhir-akhir ini unfollow beberapa akun. Udah difollow tapi gak folbek.

    ReplyDelete
  32. Ya gitu sih ya, ada yang minta difolbel, trus udh difolbek, kita diunfollow, karena pengennya jumlah yang difollow lebih dikit dibanding follower hahaha. Geleng2 aja klo liat yg begitu.

    ReplyDelete
  33. tulisannya bener banget inih. Ga semua ditakdirkan jadi seleb walaupun uda bagus kontennya. Hihi

    ReplyDelete
  34. Bener banget mba. Kalau kita follow-follow-an pasti followers nambah. Mba, jangan lupa follow instagram saya juga ya hehehehe

    ReplyDelete
  35. Followers IG aku susah nambah mungkin karena aku post nya jarang dan gak teratur :D

    ReplyDelete
  36. Bisa dibilang follower adalah jantungnya blogger, kalo kurang bikin sesak wkwwk

    ReplyDelete
  37. Saya sih lebih suka follow yg sama kegemarannya, yg interestnya sama gitu, foto2 nya kece, saya jg suka tuh follow IGnya, biar bs jd referensi buat pepotoan juga siih, heheheh.
    Follow OS biasanya yg jualannya emang saya butuhkan :D

    Hmmm, sudah follow IGku blm nih Mbak?hihihih

    ReplyDelete
  38. Mbak kita udh follow2an pa blum? Hehe
    Klo aq sih, d profile trtera bloger lgsung q folbek. Fakir follower mmg aku, tp aq hg g suka komen2 minta folbek

    ReplyDelete
  39. Aku emang suka follow duluan...syukur2 difolback.. nggak ya di infokan haha...namanya juga usaha kan...., Lah kita bukan bayi artis yg baru mbrojol..baru satu foto follower udah ratusan ribu...

    ReplyDelete
  40. Niat banget y mb sampai ada yg beli follower 😁

    ReplyDelete
  41. Following-ku bengkak nih Mba El, banyak follow tapi gak difolbek.. Yaa, nasib bukan seleb.. wkwkwk.. ����

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....