Wednesday, December 4, 2019

Indonesia Siap Jaga Keamanan dan Perdamaian Dunia

Perdamaian... Perdamaian... Perdamaian... Perdamaian.... 
Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai
Bingung, bingung ku memikirkannya 

Saya dan Ibu Retno Marsudi

Bacanya sambil nyanyi lagu qasidah Nasida  Ria zaman dulu ya. Saya sering mendengarkannya semasa kecil. Alhamdulillah, sudah lebih dari 30 tahun hidup di Indonesia saya belum pernah merasakan peperangan. 

Memang, di beberapa daerah di Indonesia masih terjadi konflik. Di beberapa negara di dunia juga masih ada peperangan. Contohnya, perang Palestina - Israel yang sampai hari ini belum terselesaikan. Peperangan memang sulit dipisahkan dari sejarah hidup manusia.

Namun, jika dibandingkan dengan sebelum ada PBB (Persatuan Bangsa-bangsa), jumlah peperangan di seluruh dunia sudah lebih sedikit. Sebelum ada PBB, sepertinya hampir semua negara suka berperang demi mendapatkan negara jajahan. Indonesia pun termasuk negara yang pernah dijajah selama lebih dari 300 tahun.

Makanya, bersyukur sekali sudah ada PBB termasuk di dalamnya adalah Dewan Keamanan PBB yang mencakup 5 anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap. Untuk 10 anggota tidak tetap, dipilih setiap 2 tahun sekali dan sejak Januari 2019, Indonesia masuk ke dalam 10 anggota DK Tidak Tetap PBB. 

Salah satu fungsi Dewan Keamanan PBB itu adalah menjaga keamanan dan perdamaian di seluruh dunia. Indonesia sudah empat kali menjadi DK Tidak Tetap PBB, hal itu dikarenakan Indonesia konsisten menjaga keamanan dan perdamaian di dalam negeri maupun luar negeri. Di luar negeri, Indonesia rajin mengirimkan tentara perdamaian yang membantu menjaga perdamaian di negara-negara konflik. 

Informasi itu saya peroleh setelah berkunjung ke Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, tanggal 29 November 2019 dalam Influencer Meet Up #IndonesiaUntukDunia di Jakarta Pusat. Saya diajak berkeliling Gedung Pancasila, tempat di mana Menteri Luar Negeri menerima kunjungan perwakilan negara-negara sahabat. 

Saya di Gedung Pancasila 

Dimulai dari serambi depan di mana para tamu dari negara lain melakukan registrasi terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Menlu. Kemudian kami diajak masuk ke ruangan Menlu, yaitu kursi kebesarannya saat menerima tamu.

Ada pula ruangan yang besar dengan meja panjang dan banyak kursi untuk menerima tamu bilateral dalam jumlah banyak. Lalu, ada juga ruangan yang lebih private, di mana tamunya hanya 4 orang. 

Ruangan untuk menerima tamu bilateral

Selanjutnya, kami diajak ke ruangan besar semacam aula untuk mengadakan upacara-upacara penyambutan maupun kegiatan besar untuk negara-negara sahabat. Di dalam ruangan ini banyak bendera dari negara sahabat. Ruangannya mirip ruang Sidang. 

Aula untuk seremoni kenegaraan 

Kemudian kami dijelaskan mengenai manfaat dari terpilihnya Indonesia sebagai anggota DK Tidak Tetap PBB untuk 2 tahun ke depan. Berikut ini manfaatnya: 



Untuk kemerdekaan Palestina sendiri, Indonesia juga berhasil bersikap tegas menolak pernyataan AS mengenai kebijakan aneksasi (penyatuan Palestina - Israel) terhadap Palestina sehingga menghalangi perdamaian berdasarkan solusi kedua negara. Indonesia juga berhasil mendesak DK PBB untuk menegaskan status ilegal pemukiman Palestina. 

Ada yang bertanya, bagaimana Indonesia bisa terpilih menjadi DK Tidak Tetap PBB sedangkan di dalam negeri sendiri masih ada konflik di beberapa wilayah. Bahkan, Indonesia masih sering mendapatkan ancaman terorisme? 

Memang, yang namanya ancaman konflik di setiap negara itu pasti ada. Tapi, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan keamaan dan perdamaian di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri sendiri, para tentara, densus 88, dan polisi berupaya mengamankan negara ini dari gangguan. Sedangkan di luar negeri, Indonesia turut aktif mengupayakan perdamaian dan keamanan di negara-negara konflik dengan jalan diplomasi dan dan mengirimkan pasukan perdamaian. Indonesia berupaya agar perdamaian itu tidak dicapai dengan jalan peperangan. 

Setelah mendapatkan sedikit pemaparan tentang keterlibatan Indonesia dalam DK Tidak Tetap PBB, kami dipersilakan kembali mengeksplor Gedung Pancasila. Saya juga puas berfoto-foto karena belum tentu bisa masuk ke dalam gedung ini lagi. 

Kejutannya, tiba-tiba Ibu Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang terpilih kembali di periode kedua, datang dan ikut berbincang dengan para influencer. Kami tidak mengira Ibu Retno akan datang, karena tidak ada di jadwal. Rupanya beliau sangat senang dengan kedatangan Influencer yang dapat mengabarkan berita baik tentang Indonesia yang sudah terpilih sebagai anggota DK Tidak Tetap PBB.

Joget Tik Tok bersama Bu Retno

Untuk membuat santai suasana, Ibu Retno mengajak kami goyang Tik-Tok yang tak disangka rekamannya disiarkan ke berbagai televisi. Untung saya ambil posisi di belakang, jadi tidak terlalu kelihatan hehe. Walaupun menyesal juga sih, harusnya ambil posisi di depan. 

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan siang sekaligus bincang santai bersama Bapak Febrian Alphayanto Ruddyard, Dirjen Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI di Kantin Diplomasi Kemlu RI. 

Indonesia untuk Dunia 

Beliau menyebutkan bahwa Indonesia sudah empat kali menjadi DK Tidak Tetap PBB dikarenakan kredibilitasnya. Tidak mudah untuk menjadi anggota DK Tidak Tetap PBB ini, karena dipilih oleh lebih dari 100 negara yang tergabung di dalam PBB. Merupakan wujud keberhasilan diplomasi Indonesia. 

Semoga saja dengan terpilihnya Indonesia sebagai DK Tidak Tetap PBB, dapat menyuarakan kepentingan negara-negara lain terutama yang masih mengalami konflik di negaranya, agar tercipta Keamanan dan Perdamaian di seluruh dunia. 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....