Tuesday, March 9, 2021

5 Langkah Mengatur Keuangan untuk Biaya Pendidikan Anak

Biaya pendidikan anak bagi saya dan suami adalah hal yang sangat penting, karena kami ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak. Untuk itulah, sejak merencanakan punya anak, kami sudah gercep membahas soal rencana pendidikan anak-anak. Harapannya, kami bisa menyekolahkan anak-anak di sekolah yang berkualitas. Kami meyakini bahwa pendidikan adalah salah satu kunci sukses keberhasilan anak-anak di masa depan. 


Alhamdulillah, saat ini kami bisa menyekolahkan anak-anak di sekolah terbaik di lingkungan tempat tinggal kami. Memang, biaya pendidikan yang dikeluarkan tidak sedikit. Biaya masuk SD per anak kurang lebih Rp 10 juta dan biaya SPP bulanan antara Rp 300.000- Rp 500.000. Sedangkan untuk biaya masuk SMP per anak Rp 26 juta dan biaya SPP bulanan Rp 1.300.000. Kalau ada yang mengatakan mahal, ya kenyataannya memang biaya masuk sekolah swasta berkualitas di Indonesia itu menyentuh angka puluhan juta.

Di Jakarta, biaya pendidikan sekolah swasta berkualitas bisa lebih tinggi lagi, antara Rp 100- 300 juta per tahun. Itu belum ditambah dengan biaya les atau bimbingan belajar jika dibutuhkan. Anak-anak saya juga mengikuti les di dekat rumah, berhubung sekolah sedang libur pandemi. Saat ini mereka duduk di bangku SD dan SMP. Masih panjang perjalanan menyekolahkan mereka. Belum SMA dan kuliah. Untuk kuliah, kami juga berencana menyekolahkan ke luar negeri. Boleh dong ya berencana. Yang penting bukan sekadar rencana, tetapi juga ada usaha dan doa. 

Bagaimana agar biaya pendidikan anak dapat terpenuhi? Tentu orang tua harus gercep mengatur keuangan. Alhamdulillah, kami juga sudah melakukannya sejak baru menikah. Meskipun hanya suami yang bekerja kantoran, kami bisa mengatur keuangan sehingga anak-anak pun menikmati pendidikan berkualitas yang kami rencanakan. Berikut 5 langkah mengatur keuangan untuk biaya pendidikan anak:


Rencanakan dan Diskusikan Sejak Dini

Sejak baru menikah, kita sudah  harus merencanakan dan mempersiapkan biaya pendidikan anak. Wah, anaknya kan belum lahir? Hamil saja belum. Justru itu kita jadi lebih punya banyak waktu daripada baru bersiap-siap saat anak mau masuk sekolah. Kalau diestimasi, kita punya waktu 5 tahun untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak masuk TK. Lalu, ditambah 2 tahun lagi untuk masuk SD, dan 6 tahun lagi untuk masuk SMP.

Rencana pendidikan anak juga harus didiskusikan dengan pasangan ya. Jadi suami istri bisa kompak dan disiplin menyiapkan biaya pendidikan anak, karena nantinya membutuhkan banyak usaha dan pengorbanan. Misalnya, gaya hidup harus disesuaikan. Tidak bisa lagi sembarangan memakai uang, menyisihkan dana untuk menabung dan berinvestasi, dan mencari tambahan penghasilan. Semua itu harus berdasarkan kesepakatan suami istri, agar tidak terjadi konflik dalam rumah tangga.

Sisihkan Dana Pendidikan Setiap Bulan

Langkah ini harus dilakukan sesegera mungkin setelah menikah, meskipun anaknya masih dibuat dan belum lahir. Berapa dana yang harus disisihkan setiap bulan? Kita bisa melakukan survei biaya sekolah dulu. Lalu dikalikan dengan inflasi yang terjadi dalam lima tahun ke depan. Hasilnya, kita bagi per tahun dan per bulan. Baru deh kita dapatkan estimasi dana pendidikan yang dibutuhkan untuk lima tahun yang akan datang.

Sesuaikan Gaya Hidup

Agar bisa menyisihkan dana pendidikan setiap bulan, tentunya dibutuhkan penyesuaian gaya hidup. Kita bisa mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu, seperti membeli pakaian tiap bulan, makan dan minum di kafe yang mahal setiap hari, pelesiran ke tempat-tempat mahal, dan lain-lain. Dengan kata lain, biasakan hidup hemat dan sederhana. Kalau terbiasa hidup foya-foya, mungkin awalnya memang susah. Tetaplah menjaga komitmen agar biaya pendidikan anak bisa terpenuhi saat waktunya tiba.

Mencari Tambahan Penghasilan

Jika pendapatan tiap bulan masih kurang untuk disisihkan ke dalam dana pendidikan anak, maka kita perlu mencari tambahan penghasilan. Di kantor suami saya, banyak rekan kerjanya yang juga berjualan makanan, hamper lebaran, kue lebaran, mainan anak, bahkan pakaian. Dijual ke sesama teman kantor saja atau melalui marketplace. Saya tidak bekerja kantoran, tetapi membantu mencari tambahan penghasilan dengan menulis, profesi yang sudah saya geluti sejak kuliah. Alhamdulillah, bisa ikut membantu keuangan rumah tangga, sehingga kami bisa menyisihkan dana untuk biaya pendidikan anak-anak.

Memilih Investasi yang Tepat

Langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah berinvestasi. Tujuannya untuk menyimpan uang sekaligus mendapatkan keuntungan dan peningkatan nilai dari uang yang kita investasikan. Agar mencapai tujuan itu, kita harus memilih instrumen investasi yang tepat. Jangan sampai kita terbujuk rayuan investasi bodong, sehingga uang kita malah hilang.
 
Saldo OVO

 

Salah satu instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan adalah reksa dana, karena fluktuasi harganya sangat rendah, pembagian hasilnya kompetitif, bukan obyek pajak, dan tanpa biaya. Masih bingung memilih reksa dana yang tepat? Coba deh OVO | Invest, produk reksa dana kerja sama OVO dan Bareksa yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia, bernama Manulife OVO Bareksa Likuid atau MOBLI.

OVO | Invest


Produk reksa dana ini diluncurkan tanggal 26 Januari 2021, melalui terobosan terbaru yaitu mengintegrasikan e-money dan e-investment. Hayo, siapa yang belum punya aplikasi OVO di ponselnya? Saya sudah lama mengunduh aplikasi OVO di ponsel saya. Sekarang kita bisa berinvestasi juga melalui OVO. Syaratnya dengan mengubah ke OVO Premier dulu ya. Proses mengubahnya juga cepat sekali, asalkan foto KTP dan foto wajah kita sudah sesuai. Saya hanya perlu waktu 5 menit mengubah OVO biasa ke OVO Premier.

Upgrade OVO



Selanjutnya, kita klik fitur OVO | Invest, isi Profil Risiko, dan terakhir isi Data Diri yaitu pendidikan  terakhir, pekerjaan, penghasilan per tahun, sumber pendapatan, dan tujuan investasi. Jika sudah lengkap, tinggal klik kirim. Kemudian, kita tunggu akunnya diverifikasi dulu yang membutuhkan waktu maksimal 1 hari kerja.

Langkah Investasi


Setelah berhasil diverifikasi, kita bisa melakukan pembelian investasi dengan menggunakan OVO Cash. Jadi, pastikan akun OVO kita sudah ada saldonya ya. Buka portofolio dan klik “beli.”

Langkah Pembelian



Jumlah minimum berinvestasi hanya Rp 10.000 saja dan bebas biaya pembelian. Kita bisa menjualnya kembali dengan membuka portofolio investasi, lalu klik “jual”, masukkan jumlah yang mau dijual. Dananya pun langsung cair ke OVO Cash lagi, tanpa biaya admin juga. Mudah sekali, bukan? OVO | Invest juga sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ya.

Langkah Penjualan OVO | Invest

Pengalaman saya dengan OVO | Invest ini, memang mudah sekali mengaplikasikannya. Proses registrasinya mudah dan tidak berbelit-belit, bebas biaya admin pula. Jadi, sudah siap kan mengatur keuangan untuk biaya pendidikan anak? Yuk, #gercepbiarmantep. Jangan ditunda-tunda lagi, karena biaya pendidikan naik terus!


Yuk daftar OVO | Invest sekarang.



17 comments:

  1. biaya pendidikan anak memang harus dipersiapkan jauh jauh hari ya mbak
    aku baru tahu klo kita bisa investasi di OVO

    ReplyDelete
  2. asli baru tau fitur barunya OVO, taunya selama ini buat belanja aja hahaaa taunya malah bisa buat investasi ya :)

    ReplyDelete
  3. Emang agak sesak ya Mba kalo inget biaya pendidikan anak tuh :( emang harus pinter2 kelola dana, pinter investasi. Dan tau di ovo ada investasi kaya gini bikin aku tertarik jiga nih untuk cari tau..thanks mba infonya

    ReplyDelete
  4. Ak sekarang shock mba dengan bulanan anak d ponpres, karna GK terlalu pintar mengatur struktur keuangan... Infonya sangat bermanfaat buat ak mba

    ReplyDelete
  5. Jujur, saya baru ngeh dong kalau Ovo ada investasinya, keren ih.
    Btw, biaya pendidikan anak memang luar biasa ya, jangankan ingat biaya kuliah, masih SD aja udah luar biasa :D

    Memang kudu upgrade penghasilan, dan yang lebih penting adalah terus berusaha mengatur keuangan :)

    ReplyDelete
  6. wow mahal banget ya biaya pendidikan anak di sekolah swasta. Untuk pendidikan mesti diperhitungkan dari awal banget ya mba biar anak punya hak yang layak mendapatkan pendidikan. Nabung untuk investasi panjang mereka lebih baik untuk anak-anak kita bisa juga lewat ovo baru tau nihh

    ReplyDelete
  7. Terwajib ya mba, mem-planning pendidikan anak.
    kudu mulai invest dari sekarang
    ortu harus smart dan disiplin

    ReplyDelete
  8. Mbak makasih udah buat artikel tentang keuangan apalagi keuangan pendidikan anak. Peer banget nih buat bekal kedepan. Ditambah lagi ovo bisa investasi juga ya ternyata.

    ReplyDelete
  9. Untuk biaya masuk sekolah mahal atau gak relatif ya mbak, gimana kitanya juga ngatur keuangan, Bener banget haru punya langkah mengatur keuangan supaya pendidikan anak bisa tepenuhi sesuai keinginan. Oh OVO ada investnya ya sekarang

    ReplyDelete
  10. anakku masuk TK aja biaya masuknya diatas 10 juta :( tapi ya gimana demi pendidikan terbaik. Belum ntar kuliah berapa ya. Emang pendidikan anak kudu dipikiran sejak awal deh. Dan makasih infonya mba, aku jujur baru tahu kalo OVO bisa juga buat investasi, :D komplit pula ini langkah2nya. No ribet2 club deh

    ReplyDelete
  11. aku juga sudah menyisihkan uang pendidikan sejak anak-anak lahir mba, supaya bisa maksimal mengawal pendidikan mereka

    ReplyDelete
  12. Aku baru tahu soal OVO Invest ini. Menarik juga ya apalagi ambil uangnya buat investasi minimal puluhan ribu aja. Soal biaya pendidikan, memang harus dipikirkan jauh hari sih biar aman jaya

    ReplyDelete
  13. Salut banget, semakin banyak inovasi OVO.
    Kini OVO bisa untuk investasi juga.
    Sebagai pengguna OVO, aku sangat terbantu sekali dengan segala kemudahannya.

    ReplyDelete
  14. ovo invest memang memudahkan kita untuk berinvestasi ya, tapi sekali lagi perlu diingat tentang jangka waktu dan target nominal yang kita mau capai, jadi bs diperhitungkan harus invest brp perbulannya

    ReplyDelete
  15. Yaa Allah, segitu gedenya Mbak buat pendidikan anak ya. Serem ih. Semoga kelak semua dimampukan untuk mencukupi kebutuhan anak-anak.

    ReplyDelete
  16. Salah satu alasan kenapa aku belum siap menikah ya, karena belum punya investasi memadai serta dana untuk pendidikan dan printilan-printilan lainnya juga belum siap nih Mba, doain ya kalau ada rejeki semuanya bisa terlaksana

    ReplyDelete
  17. setuju mba harus sedini mungkin yah btw baru ngeh nih adanya ovo invest ini jadi pengen coba juga

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....