Friday, October 29, 2021

Yuk, Melek Asuransi Syariah!

"Mah...! Udah datang belum makanannya?" teriak anak tengah yang sudah kelaparan. 

"Belum, ini Mamah masih cari." 

"Hah? Masa dari tadi belum dipesan makanannya?!" 

Saya nyengir. Itulah yang terjadi saat saya malas memasak dan berniat pesan makanan via online. Saya akan membuka dua aplikasi pemesanan makanan, membandingkan harga dan promonya, baru deh pesan yang termurah. Bisa sampai sejam, keburu kelaparan. 

 

Prudential Syariah

 

Emak-emak memang sangat perhitungan dalam membelanjakan uangnya, betul nggak sih? Pasti nyari barang yang lebih murah dengan diskon lebih besar. Itu dalam rangka berhemat supaya uang yang diberikan suami bisa bertahan sampai akhir bulan. Pada dasarnya, emak-emak sanggup mengelola keuangan. Sayangnya, hanya untuk keputusan-keputusan kecil seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari. Keputusan besar tetap ditentukan oleh suami. Setidaknya itulah yang terjadi pada saya. 

Misalnya saja, saya pernah ditawari produk asuransi, saya jawab, "Nanti ya, tanya ke suami dulu." Padahal, bayar preminya sebulan mulai dari Rp 100.000 saja. Memang harus tanya ke suami, tapi saat suami bilang "tidak," saya tak bisa memberikan argumen-argumen untuk mempertahankan keinginan saya berlangganan asuransi. Saya menyerahkan keputusan itu kepada suami, karena takut mengambil risiko dan tidak punya literasi keuangan yang cukup. 

Pada akhirnya, kami memang memiliki asuransi tapi baru asuransi kesehatan. Kegunaannya sudah terbukti saat dirawat di rumah sakit dan berobat, kami tak perlu membayar. Sepertinya enteng sekali kalau punya asuransi. Anak saya diopname tiga hari di rumah sakit dengan biaya hingga 10 juta rupiah dan kami keluar tanpa membayar sepeser pun. Saya berpikir untuk memiliki asuransi lainnya, terutama asuransi jiwa untuk suami saya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama. 

Fungsi dari asuransi jiwa adalah menanggung kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah utama. Apabila kepala keluarga itu meninggal dunia, maka keluarga akan mendapatkan biaya pertanggungan yang dapat digunakan untuk biaya hidup sehari-hari akibat kehilangan pendapatan. Nah, jenis asuransi jiwa apa yang mau dipilih? Asuransi jiwa konvensional atau syariah? Sebelum memilih, mending dipelajari dulu.   

Alhamdulillah, tanggal 26 Oktober 2021 lalu, saya diajak menambah literasi keuangan bersama Prudential dan Emak-emak Blogger melalui zoom. Acara dibuka oleh Bapak Luskito Hambali, Chief Marketing and Communication Prudiential Indonesia. Beliau mengatakan bahwa Prudential berupaya meningkatkan literasi pentingnya perlindungan terutama kesehatan, dikarenakan indeksnya masih rendah. Emak-emak harus mengetahui tentang literasi keuangan, karena memegang pengelolaan keuangan rumah tangga. Sayangnya, 50% ibu rumah tangga tidak yakin terhadap keputusan finansial yang diambil. Sehingga mereka membutuhkan edukasi finansial agar cerdas mengambil keputusan finansial. 

Asuransi Jiwa Syariah

Untuk mencapai target itu tidaklah mudah, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satu literasi keuangan yang penting untuk diketahui adalah asuransi syariah. Khususnya untuk emak-emak yang ingin memiliki asuransi berbasis syariah. Meskipun demikian, Asuransi jiwa Prudential Syariah menganut prinsip Syariah for All, yaitu syariah untuk semua (tak hanya untuk muslim).  Prinsip keadilan, transparansi, dan saling melindungi dalam asuransi jiwa syariah mampu menjawab kebutuhan yang beragam tak hanya untuk nasabah yang beragama Islam. 

Bondan Margono, Head of Strategic Sharia Development Prudential Indonesia memberikan penjelasan mengenai asuransi, khususnya asuransi jiwa syariah. Asuransi adalah salah satu cara untuk menghadapi risiko. Ada beragam cara orang menghadapi risiko mulai dari menghindari risiko, meminimalisir risiko, berbagi risiko, mengalihkan risiko, dan menerima risiko. Asuransi Syariah itu bentuknya berbagi risiko. 

Asuransi Prudential

 

Mengapa asuransi dibutuhkan? Orang-orang yang membutuhkan asuransi adalah orang-orang yang memiliki tanggungan, contohnya kepala keluarga. Ada 6 alasan kenapa asuransi dibutuhkan yaitu sebagai perlindungan pendapatan, dana darurat, perlindungan kesehatan, warisan, dana pensiun, dan perlindungan dana pendidikan. Perlindungan pendapatan misalnya bila kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah itu tiba-tiba meninggal dunia, anggota keluarga masih bisa memperoleh perlindungan pendapatan melalui asuransi. 

Asuransi Jiwa berdasarkan jenisnya ada 2 yaitu tradisional dan unitlink. Asuransi tradisional ada 3 yaitu Dwiguna (memiliki dua manfaat), Berjangka (periode perlindungan), dan Whole Life (polis berlaku maksimal 99 tahun).  Sedangkan Unitlink lebih mirip Dwiguna, yaitu investasi sekaligus proteksi. 

Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Akad antara peserta adalah hibah iuran tabarru', sedangkan akad antara kumpulan peserta dengan perusahaan adalah wakalah bil ujrah. Jadi, akadnya hadiah ya, bukan untuk mencari keuntungan. 

Asuransi Syariah dan Konvensional


Secara lebih mudahnya, ada sekumpulan orang yang mengumpulkan dana tabarru'. Ketika salah satu dari orang tersebut terkena musibah, maka akan ditolong dengan dana tabarru' itu. Perusahaan asuransi hanya sebagai operator yang mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan dananya pada saat dibutuhkan. Transaksi yang dihindari dalam asuransi syariah adalah Gharar (kondisi ketidakjelasan dalam kontrak komersial atau jual beli), Riba (tambahan yang terjadi pada utang atau jual beli), dan Maisir (taruhan yang menempatkan salah satu pihak dalam kerugian). 

Kenapa memilih asuransi syariah? Diantaranya karena adanya nilai tolong menolong, bersifat universal, sesuai prinsip syariah, keadilan, dan transparansi keuangan. Asuransi Syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Selanjutnya talkshow diisi oleh Lidya Fitrian (blogger) yang menyebutkan setiap keluarga memiliki tujuan finansial. Mak Lidya pernah mengalami musibah sewaktu suaminya kecelakaan dan tak bisa bekerja. Ternyata dana darurat yang telah disiapkannya itu sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Begitu juga dengan asuransi yang bermanfaat sebagai proteksi, Mak Lidya telah mempercayakan asuransinya kepada Prudential dan memiliki 4 polis untuk keluarganya. 

asuransi jiwa prudential syariah

 

Kemudian, ada juga nih penjelasan dari Aliyah Natasha, Financial Advisor yang mengungkapkan fakta bahwa 75% perempuan berusia kurang dari 45 tahun membuat keputusan finansial baik yang sudah menikah maupun yang single. Sayangnya, sebagian besar tidak berani mengambil keputusan finansial yang besar. Padahal karakteristik investasi perempuan itu lebih baik karena mereka akan melakukan riset, mencari sumber tepercaya, memiliki ketelitian, memperhatikan lebih detil, dan waspada. 

Untuk memulai pengelolaan keuangan, hal pertama yang harus dilakukan adalah budgetin (membuat anggaran) setiap bulan atau setiap tahun. Begitu juga saat akan memulai asuransi, sesuaikan dengan budgetnya karena harus dibayar preminya terus-menerus. Kemudian sesuaikan pembayarannya secara bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau tahunan. Pelajari perusahaan asuransi yang akan dipilih berdasarkan reputasi, kemudahan klaimnya, sejarahnya, testimoni dari teman yang sudah melakukan klaim, dll. 

Pesan Aliyah, saat mau mengisi form asuransi, jangan terburu-buru. Pelajari dulu minimal 3 hari, baru kemudian diisi setelah mantap. Di antara semua jenis asuransi, Aliyah mendahulukan asuransi jiwa karena tidak tahu bisa hidup sampai kapan. Apalagi sekarang makin banyak saja orang yang terkena penyakit degeneratif di usia muda seperti jantung, stroke,  diabetes, kanker, dll yang membuat masa hidup seseorang semakin pendek. Bagaimana dengan anak-anak yang masih kecil saat ditinggalkan pencari nafkah utama? 

Nah, gimana Mak? Mudah-mudahan sedikit penjelasan ini bisa menambah wawasan literasi keuangan kita ya, terutama tentang asuransi syariah.




81 comments:

  1. Jiwa perempuan memang tak jauh-jauh dari pikiran ogah rugi. Segala macam dipikirin untungnya sampe belanja aja selisih 1000 kabur, haha

    Acara gathering kemarin emanh seru banget, jadi tau perbedaan asuransi syariah vs asuransi konvensional

    ReplyDelete
  2. Soal asuransi ini memang ahrus dipersiapkan sedini mungkin ya, Mbak. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan.Jadi sudah terasa aman dan tenang beraktivitas sehari-hari. Apalagi zaman now asuransi sudah beragam, termasuk asuransi syariah. jadi bisa dipilih sesuai kebutuhan.

    ReplyDelete
  3. Nah iya mba. Butuh nih asuransi. Dan teryata asuransi itu sangat diperlukan bagi orang yang ada tanggungan ya mba. Asuransi syariah ini pilihan ya buat kita. Tapi setuju lakukan bbrapa hal sebelum memilih :)

    ReplyDelete
  4. Hyaaa mamah yaa!
    Kalo aku sih persiapan makanan besok itu pasti udah ada sejak malam, karena kan kadang ga tau kesibukan kita ya, suka tau-tau lewat aja waktu makan anak anak

    seringnya aku sedia pempek di kotak, tinggal goreng, karena P3K hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suka banget dengan penjelasaan tentan Asuransi Syariah - which is kita saling melindungi dan tolong menolong atau tabarru' yang sesuai dengan syariah.

      Mencerahkan sekali

      Delete
  5. Memahami apa yang tertulis di dalam polis asuransi itu mutlak, untuk menghindari salah persepsi setelah bertahun-tahun membayar premi. Literasi keuangan, khususnya tentang asuransi syariah yang akadnya berbeda dengan konvensional juga kudu paham ya mba. Sehingga asuransi yang dipilih memang sesuai kebutuhan.

    ReplyDelete
  6. Daku setuju dengan mempelajari asuransinya dulu, apalagi ternyata sebaiknya minimal 3 hari, sehingga benar-benar paham apa manfaatnya, apa yang dibutuhkan, premi dan klaimnya

    ReplyDelete
  7. Aku kalo pegang uang bisa gawat mak. Pantang lihat uang utuh di tabungan. Pingin nya dikeluarin trs😩 mknya yang pegang keuangan ya suami. Terus skrg berusaha buat melek investasi. Nah tentang perlindungan pendapatan alias si pencari nafkah ini yang masih bingung

    ReplyDelete
  8. aku sendiri juga prefer asuransi syariah mba walopun sekarang sih belum secara spesifik ambil produk di brand tertentu. soalnya secara akad lebih sreg ajaa hehe

    ReplyDelete
  9. Kadang mikir sayang uangnya buat mikir premi, mendin ditabung, tapi tabungan bisa gampang habis juga kalau ada kebutuhan mendesak ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mending uangnya buat buka premi asuransi syariah aja yaa, apalagi manfaat dan juga sistemnyaa diberi tahu terlebih dahulu ya.

      Delete
  10. Sepenting itu ya mba. Alhamdulillah nya sekarang udah ada yg syariah, jadi ga bingung lagi deh kalau mau pilih asuransi...

    ReplyDelete
  11. Beruntung bisa dapat pengetahuan dari webinar kmrin ya mbak. Dan tentu saja kita tidak boleh lalai merencanalan masa depan

    ReplyDelete
  12. Senang sekali bisa mendapatkan kesempatan ikut acara ini, mbak. jadi bertambah wawasan keuangannya. Saya sendiri belum memiliki asuransi untuk anak-anak. Sebenarnya pengin juga untuk masa kuliah mereka.

    ReplyDelete
  13. punya asuransi kesehatan itu emang berguna banget deh, saya kalau kerja pasti memanfaatkan benar benefit dari asuransi kesehatan ini, terutama perawatan gigi :D
    harapannya sih semua sehat tapi jika memang sudah saatnya diberi nikmat sakit, dengan adanya asuransi kesehatan benar-benar sangat membantu.
    saya 2x lahiran gratis karena ada asuransi, sampe dibilangin teman kantor, anak-anakku produk asuransi :D

    ReplyDelete
  14. Iya kita harus hati2 benar dalam membaca kontrak asuransi ya. Makanya budaya baca dengan teliti itu harus digalakka. Banyak org kejebak krn ga baca dengan teliti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Ummi,
      Sebelum tandatangan apapun memang sebaiknya membaca secara perlahan sampai benar-benar mengerti ya.

      Delete
  15. Aku jadi berasa kurang emak-emak nih, kalau pesen makanan aku termasuk gercep. Gak pakai mikir dan banding2in harga, wkwk. Selama masih sesuai budget, langsung ambil pokoknya.

    Tapi setuju soal pernyataan ini:

    "Sayangnya, 50% ibu rumah tangga tidak yakin terhadap keputusan finansial yang diambil. Sehingga mereka membutuhkan edukasi finansial agar cerdas mengambil keputusan finansial. "

    Sebagai menteru keuangan di rumah, kadang suka ragu2 sama keputusan yang diambil. Padahal pak presiden mah sudah siap tinggal tanda tangan.. tapi kalau menyangkut hal-hal besar, macam asuransi, dana pendidikan, dll. Banyak banget pertimbangannya. Saking kelamaan mikirnya, akhirnya sampai sekarang masih belum punya asuransi dan dana pendidikan apapun, kecuali Asuransi Kesehatan, itupun pakai yang dari pemerintah aja, hehe.

    Memang perlu belajar terus soal financial, biar uang keluarga bisa dikelola lebih bijak dan tepat ya. Aku juga lebih memilih yang syariah sih dibanding konvensional... dan artikel ini membantu sekali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.. Saya dulu begitu, Mom. Tapi semenjak punya suami org keuangan, saya mulai terlatih utk merencanakan keuangan utk masa depan. Jadi sejak anak-anal brojol tab pendidikan dan kesehatannya sudah dipikirkan.

      Delete
  16. Selain asuransi syariah yang akadnya sudah sesuai dengan hukum muamalah dalam Islam, juga penting memeprhatikan hal-hal sedetil kemudahan klaim, reputasi dan testimoni yaa..
    Tapi selain itu inginnya juga kemudahan berkomunikasi dengan pihak asuransi terkait produk yang digunakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebaiknya memang melek literasi dan memutuskan sesuatu yang tepat untuk keluarga. Keputusan yang disepakati bersama karena sudah banyak belajar di Webinar Prudential.

      Delete
  17. Syukur alhamdulillah urusan asuransi kesehatan sudah ditanggung oleh perusahaan suami.
    Tinggal asuransi jiwa dan lainnya.
    Makanya tetep harus melek asuransi syariah agar bisa memilih yang tepat untuk keluarga.

    ReplyDelete
  18. saya baru tahu ada asuransi syariah.. bisa cari2 informasi lebih nih.. enak ya yg ikut webinarnya hehe..

    ReplyDelete
  19. Kalau mau pilih asuransi itu memang kita harus benar-benar teliti ya. Jangan sampai di kemudian hari bilang ditipu sama asuransi padahal ternyata karena nggak teliti baca polis. Kalau kata temanku sih daftar asuransi itu harus siap uang hilang juga

    ReplyDelete
  20. Infonya padat dan bermanfaat sekali, Mbak. saya juga baru tahu secara mendetil beda asuransi ysraiah dan konvensional melalui webinar kemarin. Ditambah info ttg prinsip dasar asuransi syariah. jadi makin tenang dah, karena ada pilihan asuransi yg sesuai dengan hati nurani.

    ReplyDelete
  21. Bersama asuransi syariah yang dibangun atas dasar tolong-menolong, maka diharapkan keuangan Indonesia bisa lebih baik. Juga memberikan perencanaan terbaik untuk masa depan.

    ReplyDelete
  22. Webinarnya menarik sekali ya kak. Menambah wawasan dan ilmu baru buat kita. Dan aku juga jadi makin penasaran nih dengan asuransi syariah.

    ReplyDelete
  23. Senang ya kalau produk keuangan sekarang banyak yang pakai sistem syariah, jadi sebagai umat muslim kita bisa pilih tanpa ragu

    ReplyDelete
  24. kerenn banget acaranya, menggugah nurani tentang pentingnya punya asuransi di zaman now. kapan3 molly mau ikutan juga acaranya.

    ReplyDelete
  25. Asuransi Harus sudah dipikirkan sedini mungkin sebagai solusi terbaik masa depan yang sama sekali kita gak tahu. Bagian dari rasa sayang ke keluarga dalam bentuk nyata sih. Namun harus tetap teliti untuk tau apakah sesuai kebutuhan kita atau tidak ya. Jadi harus kenali baru miliki.

    ReplyDelete
  26. Terimakasih kak informasinya. Saya pas cari info asuransi. Berasa banget pas kemarin saya kuret, ternyata kalau nggak ada asuransi ya lumayan banget biayanya

    ReplyDelete
  27. Mba saya juga lagi nyari asuransi jiwa syariah buat suami saya biar terproteksi keluarga kami saat nanti ternyata beliau meninggal duluan.

    ReplyDelete
  28. Sebagai emak, iyaa rasanya bahagia ya klo dpt promo gitu pas order makanan, nyari yg lebih murah ^^
    bener mba, harus pelajari asuransi lebih dulu sampai ke review2nya, mudah atau tidaknya saat pencairan dll. .

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah. Tercerahkan jadinya. Asuransi syariah bisa jadi solusi dan alternatif untuk kita mempraktikkan ilmu literasi financial ya

    ReplyDelete
  30. Jujur nih, kami belum sampai ke taraf asuransi Mba. Cuman kalo emang benar2 sesuai syariah bagus banget ya Mba.. Yg make pun gak ada was2

    ReplyDelete
  31. Kebetulan aku juga udah ikutan Asuransi Kesehatan Syariah Prudential, belum pernah dipakai sih tapi aku setuju sebelum apply asuransi atau apapun, harus memiliki literasi produk keuangan yang baik, agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai. Semoga dengan event expo ini, akan semakin banyak masyarakat yang teredukasi dalam hal produk keuangan.

    ReplyDelete
  32. Di lingkaran pertemanan saya sudah beberapa yang meninggal dunia di usianya yang masih muda. Semua itu dijadikan pengalaman pada kita untuk mempersiapkan perlindungan untuk masa depan. Karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi.

    ReplyDelete
  33. Makasih ya, Mak, pencerahannya. Saya tuh pengen banget beli ipolis asuransi jiwa, apalagi situasi seperti sekarang, ya. Tapi masih belum tahu mau pilih asuransi konvensional atau syariah. Abis baca ini kayanya jadi mantap mau pilih yang syariah nih, cuss bikin proposal ke suami.

    ReplyDelete
  34. Bener-bener, nggak boleh buru-buru saat mengisi dan membaca ketentuan yang tertera di form, asuransi. Selesai membaca pun sebaiknya diendapkan dulu, setelah mantap baru tandatangan.

    btw soal belanja makanan di aplikasi online, saya juga gitu kok. Ngecek menu yang diinginkan di berbagai warung yang jual, perbandingan harga, promo dan juga foto tampilan.

    ReplyDelete
  35. Alinea pertama...samaa...ini barusan...mau beli rak buat naruh bumbu aja, buka tokped..shopee... Eh...belum nemu juga...padahal pilihannya banyak. Kelamaan mikir...😀

    Soal asuransi, sepakat klo itu penting. Tapi mmng harus jeli, milih yang amanah

    ReplyDelete
  36. Iya ya mbak, akhir ini perkembangan asuransi syariah makin pesat ya mbak
    banyak orang beralih ke asuransi syariah

    ReplyDelete
  37. Asuransi itu memang perlu, tapi kudu teliti juga tentang poin ini itunya. Makanya kudu punya literasi keuangan yang mumpuni. Pelajari dulu baru tanda tangan

    ReplyDelete
  38. Kebetulan aku belajar dari suami soal keuangan dan asuransi, karena dia memang pintar mengelola uang. Tapi untuk urusan rumah tangga tetap aja aku yang dipegangi duit. Nah karena kami orang jadul, dan dulu belum ada syariah ya pakainya asuransi konvensional. Udah tertarik sih dengan asuransi syariah, mungkin nanti bakal nanya nanya dulu

    ReplyDelete
  39. Aakh ga bisa ngebayangin kalau meninggalkan anak anak saat kecil sementara kita tidak punya persiapan apapun buat mereka. Asuransi buat pendidikan penting nih buat masa depan mereka

    ReplyDelete
  40. MAkasih MAk penjelasannya asuransi syariah ini, jadi lebih paham dan bener banget jangan tergesa2 dalam memilih asuransi perlu dipikirkan dulu apa yang sesuai dengan kebutuhan dan budget. Semoga aja aku pun bisa lebih meningkatkan pengelolaan keuangan yang kacau balau pasca pandemi nih.

    ReplyDelete
  41. Di keluarga saya baru suami dan anak pertama yang sudah memiliki polis Asuransi Prudential Syariah. Kalu saya memang harus yakin dulu dan mempelajari pelan-pelan sebelum memutuskan untuk ambil.

    ReplyDelete
  42. Ahay deh, ada Mak Lidya Fitrian jadi narasumber acara ini. Emang sih ya asuransi masih jadi pegangan kita di saat tepat dibutukan. Makanya milihnya juga disesuaikan sama kondisi keuangan dan tujuan mempunyai asuransi.

    ReplyDelete
  43. Sejak punya anak, saya jadi melek asuransi. Tapi, tetap saya mencari asuransi syariah agar benar-benar membuat kita tenang. Terlepas dari pro kontra tentang asuransi, klo saya lebih berpikir, sebagai salah satu ikhtiar sih, yang penting kembali lagi cari yang syariah.

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah berkesempatan ikut webinar ini. Jadinya bisa tahu lebih banyak tentang asuransi syariah. Sebelumnya cuma tahu nonriba aja. Ternyata banyak prinsip syariahnya. Manfaatnya bagus. Jadi kepengen beralih ke produk syariah deh.

    ReplyDelete
  45. Satu sisi berasa kenapa ya perempuan jago riset dan selalu ambil pertimbangan sebelum memutuskan tapi pas keputusan financial tak berani yang ambil resiko besar. Makasih mba makin melek asuransi setelah baca ulasan ini

    ReplyDelete
  46. Pantesan banyak nonmuslim yang juga ikutan beli ya asuransi syariah ini. Karena ternyata manfaatnya banyak. Terutama dalam hal gotong royong dan surplus underwriting-nya. Aku juga jadi kepengen beralih ke asuransi syariah deh.

    ReplyDelete
  47. harus melek soal asuransi zaman sekarang, karena memang sangat dibutuhkan pada saat sekarang sudah menjadi kebutuhan hidup, asuransi syariah ini aku sedang pelajari

    ReplyDelete
  48. Kalau punya asuransi aman deh masa depan keluarga terutama kalau sakit. Tidak puyeng cari pinjeman

    ReplyDelete
  49. pas banget baca artikel ini, soalnya aku juga lagi pengen punya asuransi jiwa syariah,
    jadi makin tahu perbedaan asuransi syariah dgn asuransi konvensional

    ReplyDelete
  50. Prinsip syariah memang ta'awun tolong menolong. Kemudian juga bagi hasil, baik untung ataupun rugi. Aku pernah ikutan asuransi cuma pas ga bisa bayar premi karena suami putus kontrak kerja eh asuransiku hangus gitu karena belum jatuh tempo. Kalau asuransi syariah ada keringanan waktu semisal kondisi kayak gitu apa ngga ya?

    ReplyDelete
  51. Ternyata asuransi jiwa syariah itu yang paling urgent untuk dimiliki suami/istri bekerja ya kak. Aku baru tahu saat ikutan webinar bersama Prudential ini

    ReplyDelete
  52. asuransi aku sebelumnya adalah yang konvesional.
    sekarang sudah ada pilihan asuransi syariah, boleh juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pun demikian
      Makanya ini cari tahu yang syariah
      Semoga lebih amanah dan lebih tenang

      Delete
  53. Asuransi emamg penting untuk pertanggungan kita di masa depan tapinya untuk memilih produk asuransi yang pas kita harus teliti sebelum memutuskan, produk asuransi syariah ternyata sangat bagus ya saya lagi mempelajarinya mau pelan2 punya produk auransi syariah

    ReplyDelete
  54. Dulu setiap ada agen asuransi yang nawarin produk nya langsung saya bilang nggak. Sekarang setelah jadi orang tua dan punya anak, baru terpikir kalau asuransi perlu juga

    ReplyDelete
  55. Umat muslim harus melek asuransi syariah dong, karena butuh investasi tapi harus yang sesuai syariah ya. Aku juga baru belajar ini memahami asuransi syariah kerjanya seperti apa

    ReplyDelete
  56. Aku pribadi lbh sreg ma asuransi yg tradisional yang murni peruntukannhya kalau buat asuransi jiwa atau kesehatan ya itu aja. Msh blm tertarik dengan unitlink. Tapi entahlah nanti2 kalau udah lbh memahami, apalagi skrng di asurnasi syariah jg ada yg unit link ya
    TFS

    ReplyDelete
  57. Saya pribadi tertarik dengan jenis asuransi unit link nih mba. Selain utk risiko juga bisa utk investasi ya. Prinsip ekonomi sya mulai tergerak, hehehe

    ReplyDelete
  58. asuransi itu penting banget, apalagi untuk yang sudah berkeluarga dan punya anak. baru terasa manfaatnya nanti

    ReplyDelete
  59. kalau nantinya aku ambil asuransi umum, juga kayaknya bakal pilih yang syariah mba, karena akadnya yang paling bikin sreg. kalo untuk saat ini, baru BPJS ajah nih

    ReplyDelete
  60. Aku termasuk ibu rumah tangga yang punya andil ambil keputusan finansial besar di rumah, cuma ya gitu deh sering galau dan nggak berani kalau resikonya tinggi. Saat ini aku nggak punya asuransi apa2 nih, kayanya ini akan jadi salah satu bahan obrolan sama pak suami deh untuk proteksi keluarga.

    Setuju banget memilih asuransi gak boleh sembarangan dan buru2. Ada tuh contohnya tetangga aku, tergiur sama nanti dapatnya berapa eh malah bodong.

    ReplyDelete
  61. Jadi inget Gala anaknya mending Vanes n Bibi..sempet liat anaknya bikin status IGS krn bingung sama asuransinya jd butuh kontak asuransi yg bangunnya.. kufikir kok ya aneh pihak asuransi kok ga lgsg gercep hubungi alih warisan sampe dibikin status gitu..makanya beneran kudu hati2 milih asuransi ya mba

    ReplyDelete
  62. Wkwkwk perhitungan sekali kita. Kita? :D
    Bener mba, sekarang jadi tenang ya ada yg bisa minimalisir resiko dengan cara syariah, mantap...

    ReplyDelete
  63. Kita memang harus paham sebelum isi form asuransi ya, Mba. Harus baca dengan teliti syarat dan ketentuannya. Terpenting premi yang kita bayarkan sesuai kemampuan dengan merencanakan budgeting teelebih dahulu.

    ReplyDelete
  64. Soal rancangan hidup, biasanya emak-emak pikiran jangka panjangnya udah jalan dan pengen mempersiapkan sebaik-baiknya untuk masa depan keluarga jika nantinya meninggal ya mba. Pelajaran banget nih, karena selama pandemi kami sedang berbenah memperbaiki keuangan.

    ReplyDelete
  65. Setelah mengikuti zoom meeting ini saya makin tercerahkan mbak, apalagi saya juga pernah punya pengalaman merawat anak di rumah sakit yang biayanya nggak sedikit. Jadi kudu dipersiapkan sebaik-baiknya

    ReplyDelete
  66. Iya juga ya,, perempuan itu punya karakteristik melakukan riset, mencari sumber tepercaya, memiliki ketelitian, memperhatikan lebih detil, dan waspada kalau mau mengambil keputusan keuangan misalnya berinvestasi. Tp kadang apa2 nanya suami dulu sih hehe. Yuk ah dukung asuransi syariah dari Prudential ini, syariah for all yaa

    ReplyDelete
  67. Udah aku highlight mama ela pesan mbak Aliyah, terkait mengisi form untuk langganan asuransi. Baca formnya dengan baik selama 3 hari. Pelajari term and conditionnya agar tenang. Keputusan yang dilakukan dengan hati hati akan memberikan dampak ketenangan.

    Btw prolognya kok kayaknya samaan dengan situasi di rumah saya mama ela haha emak emak emang gitu kali ya. Hihi

    ReplyDelete
  68. jadi nggak khawatir lagi ya mbak kalo milih asuransi syariah gini, insyaAllah berkah. Kalo aku sendiri emang masih pakai asuransi konvensional. jadi pengen ganti produk deh hehe gara gara baca tulisan ini

    ReplyDelete
  69. Sekarang memang harus melek asuransi ya. Memang penting banget asuransi ini. Jadi harus tahu banget benefitnya gimana.

    ReplyDelete
  70. Aku nih lagi mikir2 banget buat join asuransi jiwa. Dapet insight banget nih mbak tentang asuransi syariah. Baru tau juga kalau asuransi syariah itu diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah..

    ReplyDelete
  71. Masya Allah, semakin ada pilihan yang aman ya, jadi gak khawatir lagi nih kita kalau sdh sesuai dengan syariah ya :)

    ReplyDelete
  72. Baca tulisan tentang ilmu literasi keuangan kayak gini jadi bener nambah ilmu dan wawasan aku. Jujur emang masih suka deg-degan kalau milih asuransi, harus teliti dan sesuai sama kondisi keuangan kita juga ya, thanks for sharing mbak :)

    ReplyDelete
  73. Haha aku juga gitu mbak, kalo mau beli sesuatu bandingin harga dulu atau promo mana yang lebih menarik, kalo udah dapet baru deh beli. Ohiya alhamdulillah sekarang makin banyak edukasi tentang asuransi ya, terlebih asuransi syariah karena gimanapun juga asuransi penting sih.

    ReplyDelete
  74. asuransi itu memang kita buat untuk yang kita cintai yaa mba, jadi memang kebanyakan tuh salah kaprah tuh mikir bahwa asuransi itu buat mencari keuntungan finansial, apalagi asuransi syariah tuh udh paling the best sih menurutku konsepnya sangat fair

    ReplyDelete
  75. Sebagai emak emak yang tergolong awam,ada baiknya selektif dalam memilih asuransi yang tepat untuk keluarga ya.
    Apalagi kita sebagai seorang muslim dalam memilih asuransi yang tepat harus sesuai dengan syariat agama ya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....