Saturday, May 13, 2023

Review Drama Korea Queen Maker

Mengenal dunia politik dari drama Korea? Bisa banget! Drama Korea itu memang komplit. Tak hanya mengumbar cerita perselingkuhan, yang membahas dunia politik pun ada. Salah satunya adalah The Queen Maker. Jujur, awalnya saya malas menonton drama ini karena tentang politik. Saya khawatir ceritanya sulit dipahami, karena istilah-istilah di dunia politik yang tidak akrab di telinga saya. Apalagi tokoh utamanya ini dua orang wanita yeng mengingatkan saya pada Puan dan Mega, hahaha..... 

Review-Drama-Korea-Queen-Maker

 

Namun, setelah ada secuil tweet yang merekomendasikan drama ini, saya pun mencoba menontonnya. Uji coba episode pertama dulu. Kalau mumet, baru deh berhenti nonton. Ternyata eh ternyata... seru banget! Akhirnya setelah nonton keseruan Taxi Driver yang reviewnya bisa dibaca di Review Drama Korea Taxi Driver, saya menemukan drakor lain yang juga menarik. 

Memang ada beberapa bagian yang hanya saya tonton sekilas, karena dialognya panjang lebar membahas politik. Pusing pala barbie. Dari drakor ini saya jadi sedikit paham dunia politik dan intriknya untuk meraih kekuasaan.

Berhubung tahun ini sampai tahun depan adalah tahun politik di Indonesia, maka kita perlu tahu juga apa sih trik para politikus untuk meraih suara. Rupanya ada orang yang berperan sebagai strategic plan untuk membersihkan citra bosnya dan menjatuhkan citra lawan politiknya. Nggak heran deh kalau banyak berita hoax bertebaran. Seorang politikus juga harus siap citra diri dan keluarganya dicoreng oleh lawan politikusnya. Isu-isu negatif yang diembuskan oleh lawan politik itu bisa jadi benar, bisa pula hoax. 

Kalau di Indonesia ini contohnya ya seperti tuduhan komunis dan ijazah palsu kepada Presiden Jokowi, tuduhan politik identitas kepada Anies Baswedan, tuduhan perselingkuhan kepada Alm Gus Dur (kalau masih ingat, dulu Gus Dur pernah dituduh selingkuh), dan banyak lagi. Sebagai rakyat, kita tidak tahu tuduhan itu benar atau tidak. Kita hanya menurutkan kata hati mau percaya atau tidak. 

Rupanya isu-isu itu  bisa jadi dibuat-buat oleh tim kampanye calon yang akan bertanding. Jadi kita jangan langsung percaya kalau ada isu-isu negatif mengenai calon pemimpin yang akan bertanding, tapi juga jangan terlalu cinta buta sehingga menganggap mereka itu 100% bersih. 

Review Drama Korea Queen Maker

Alkisah, Hwang Do Hee, seorang manajer umum di departemen Strategic Planning grup Eunseung, salah satu grup perusahaan terbesar di Seol ini tugasnya melindungi citra pimpinan dan anak-anaknya dari isu-isu negatif. Bos dan kedua anaknya itu juga perempuan. Salah satu anaknya sudah menikah dengan Baek Jae Min yang berencana menjadi wali kota Seoul. 

Namun, suatu ketika Jae Min ini terlihat gusar. Katanya sih dia difitnah melakukan pelecehan seksual oleh sekretarisnya yang menjebaknya. Do Hee pun menyelidiki sekretaris itu sampai kita dibuat percaya bahwa sekretarisnya itu memang berusaha menjebak Jae Min dengan tuduhan pelecehan seksual. Sekretaris tersebut sudah mengalah tidak akan membesarkan kasusnya, asal tidak jadi dipecat. Tapi Do Hee bersikeras memecatnya. 

Ketika Do Hee baru saja keluar kantor, sekretaris Jae Min itu terjun dari atap kantor dan jatuh tepat di samping Do Hee. Yup, sekretaris tersebut bunuh diri. Do Hee langsung syok. Dia menyelidiki ulang kasus pelecehan seksual tersebut. Ternyata si Jae Min berbohong. Yang benar adalah cerita si sekretaris. Do Hee pun meminta kepada bosnya agar tidak jadi mendukung pencalonan Jae Min sebagai wali kota Seoul. Permintaan Do Hee ditolak. Bahkan dia dipecat. 

Semua fasilitas yang dinikmati Do Hee pun diambil, termasuk kamar VIP rumah sakit dan donor ginjal untuk bapaknya. Do Hee berpikir keras bagaimana agar bisa membawa Jae Min ke penjara sekaligus memberikan keadilan untuk sekretaris itu.  Pada saat kejadian itu, ada pengacara keadilan bernama Oh Seung Sok yang sedang berdemonstrasi di atas supermarket milik grup Eunseung untuk membela para karyawannya yang di-PHK secara tidak adil.

Do Hee pun berpikir untuk menjadikan Seung Sok sebagai lawan Jae Min dalam pemilihan wali kota Seoul. Seung Sok sudah cukup terkenal juga sebagai pengacara yang membantu orang-orang tertindas. Sosok ideal untuk menjadi wali kota Seoul yang jujur. Awalnya Seung Sok tidak mau menerima ajakan Do Hee, karena tahu Do Hee itu mantan karyawan grup Eunsung yang zalim. Setelah diceritakan soal kasus sekretaris yang bunuh diri, Seung Sok pun bersedia berjuang bersama.

Nah, proses perjuangan mereka meraih suara ini sangat seru untuk ditonton. Sebagian besar isu yang menimpa Seung Sok itu hanyalah hoax yang dibuat oleh tim kampanye Jae Min. Termasuk soal kekerasan yang dilakukan oleh anak lelaki Seung Sok, yang ternyata sudah direncanakan.

Kecerdasan Do Hee mematahkan isu-isu hoax yang menimpa Seung Sok, patut diacungi jempol. Benar-benar harus cerdas deh menjadi seorang Strategic Plan. Media dan jurnalis juga menjadi tangan kanan politikus yang banyak uang untuk menyebarkan isu-isu hoax. Sayangnya, tidak ada peran buzzer kalau di drakor ini. Padahal saat ini buzzer itu lebih dahsyat perannya untuk menyebarkan isu-isu hoax dan menaikkan citra positif politikus. 

Demi menjatuhkan lawan, mereka tak segan mencari celah keburukan dari keluarga lawan. Anak-anak dan istri politikus harus kuat menghadapi guncangan itu. Intrik-intrik politik yang ada di dalam drakor ini masih bisa dicerna oleh ibu rumah tangga macam saya. Mungkin karena tokoh-tokoh utamanya ini perempuan dan isu-isu yang diangkat juga berhubungan dengan keluarga seperti perselingkuhan dan anak yang melakukan kekerasan. Sentuhan feminimnya masih terasa walaupun kedua tokoh utamanya ini sangat tangguh.

Lain halnya kalau drakor politiknya itu tokoh utamanya laki-laki, saya belum menemukan yang mudah dicerna hehe. Biasanya hanya tahan sampai episode dua. Sosok Seung Sok sebagai politikus yang sangat bersih ini masih kurang bisa saya percayai apa benar ada di dunia nyata? Untuk biaya kampanye saja, Seung Sok tidak mau bekerjasama dengan konglomerat hitam. Rasanya agak sukar dipercaya memang. Kalau di Indonesia, biaya politiknya sangat besar sehingga harus ada deal-dealan dengan konglomerat.

Langsung tonton saja deh Queen Maker ini di Netflix,  lumayan untuk persiapan menghadapi pemilu 2024. Semua calon pasti diperlihatkan sisi buruknya oleh lawan politiknya, tetapi kita tidak tahu kebenarannya. Kalau mau tahu benar, kita harus jadi orang dekat mereka dulu kali ya. Yang pastinya kalau saya nanti memilih pemimpin bukan berdasarkan fanatisme atau mengidoalakan seseorang secara berlebihan. Terpenting adalah hasil kepemimpinan sebelumnya yang bisa kita lihat dengan menggunakan logika (bukan atas dasar benci dan cinta berlebihan). 

Jangan lupa baca juga Review Drama Korea The Glory Season 1 dan 2 yang juga diperankan oleh perempuan tangguh. 



 


2 comments:

  1. Waduh aktrisnya ber-damage, memang pas banget kalau bercerita tentang perempuan pemerannya dua orang ini. Konflik yang diangkat luar biasa dan menarik, jadi penasaran pengin nonton. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete
  2. Politik itu memang kejam kok. Jadi inget kisah Anwar Ibrahim juga 😮‍💨. Bener sih mba, kita sebenernya ga tau mana yg hoax, mana yg bener. Yg aku lakuin pun, melihat track record hasil kerjanya di belakang.

    Serial ini udah masuk dlm listku. Tapi Krn aku sedang maraton Drakor yg berat, jadi queenmaker ntr dulu. Takut makin mumet kalo ditonton barengan 😄. Kdg kalo tema begini aku lebih suka di saat ga sedang ngedrakor yg berat juga.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....