Wednesday, May 29, 2013

Mother, Author, Blogger, Quiz Hunter

Menjelang usia 32 tahun, tak terasa sudah puluhan tahun kulalui dengan berbagai peristiwa. Sejak kecil, aku hanya seorang anak yang biasa saja, bahkan cenderung terlambat dibandingkan teman-teman lain. Aku tidak melewati masa sekolah di Taman Kanak-Kanak, karena kondisi keuangan orang tua yang pas-pasan. Tak heran saat masuk SD, aku tidak tahu apa-apa dan harus belajar dari awal. Aku tertinggal dibandingkan teman-teman lain. Seingatku dulu, almarhumah Ibu, tak banyak mengajariku membaca, menulis, dan menghitung karena sibuk bekerja. Aku diasuh oleh pembantu dan adik sepupu Ibu yang bergantian tinggal di rumah kami selagi mencari pekerjaan di Jakarta. Otomatis, di sekolah, aku menjadi korban bullying dari guru kelas dan teman-teman, karena dianggap "bodoh."


Namun, labelling itu justru memicuku untuk berprestasi, meski meninggalkan rasa sakit hati. Aku berjuang untuk bisa menyamai, bahkan melebihi teman-temanku yang sekolah TK dan sudah bisa CALISTUNG saat masuk SD. Alhamdulillah, aku bisa mengejar mereka. Kini aku juga berprinsip bahwa tidak ada anak yang bodoh, jangan sampai labelling negatif yang kita sematkan menimbulkan trauma dan sakit hati kepada anak-anak. Aku ingin mempersembahkan keberhasilan-keberhasilanku kepada Ibu, tetapi Allah SWT mengambilnya sebelum beliau sempat melihatku bersanding di pelaminan bersama lelaki yang kupilih. Sebuah guncangan besar untuk keluarga kami, pertama kalinya merasakan kehilangan yang amat dalam, ketika Ibu meninggal karena kanker lidah. 

Hidup baruku dimulai di usia 25 tahun, menjadi seorang istri dari lelaki yang kupilih. Tahun-tahun berikutnya, aku dikaruniai anak-anak yang sehat. Dan sejak itulah, gelarku bertambah banyak, sampai membuatku sering kali kehabisan waktu.

Mother
Pertama kali aku dipanggil "Ibu," ketika anak pertamaku lahir, saat usiaku 26 tahun. Alhamdulillah, dia sehat, lincah, dan cerdas. Sebagai ibu baru, banyak kendala yang kualami karena ketidaktahuanku. Pengalaman melahirkan dan mengasuh anak membuatku sangat berterimakasih kepada almarhumah Ibu, yang dulu susah payah mengasuhku dan adik-adik sambil bekerja. Aku memutuskan untuk berhenti bekerja, agar bisa mengasuh anak-anak dengan baik. Aku tidak yakin bisa mengasuh anak dengan jam kerja yang padat, ditambah perjalanan pulang pergi ke kantor yang memakan waktu dan melelahkan. Aku bersyukur memiliki keahlian menulis yang sudah ada sejak masih gadis, sehingga masih bisa sesekali menulis dan menghasilkan, meskipun pada dua tahun pertama sejak anak-anakku lahir, aku nyari tidak menulis karena sibuk mengurus mereka. Aku juga pernah terpikir untuk berbisnis berjualan buku, baju, atau apa pun, melalui media online. Sayangnya, itu masih belum bisa telaten kulakukan. Aku bahagia menjadi ibu, dari tiga anak yang lahir selama enam tahun pernikahan. Memang repot luar biasa, tetapi setiap kali kupandangi wajah-wajah polos mereka yang tanpa dosa, tertidur lelap, kuciumi satu per satu dan bersyukur mereka masuk ke dalam hidupku dalam keadaan sehat dan sempurna. Allah, begitu besar nikmat-MU.
Menjadi ibu, bersama si sulung yang sudah masuk PAUD

Author

Menjadi Penulis, bersama teman-teman penulis
Menjadi penulis, sudah kulakoni sejak duduk di bangku SMP. Sebuah hobi yang membuatku bahagia, meski tiada imbalan yang kudapatkan. Aku menulis novel, cerpen, lalu kukirimkan ke majalah-majalah. Tak sedikit penolakan yang kudapatkan, hingga aku mendapatkan jalan terang saat cerpenku dimuat di sebuah majalah, setelah aku duduk di bangku kelas 3 SMA. Sungguh sebuah penantian panjang. Maka kini aku heran melihat penulis-penulis muda, yang begitu resah saat naskahnya lagi-lagi ditolak, padahal dia belum bertahun-tahun meniti jalan kepenulisan. Menjadi penulis adalah proses yang sangat panjang. Aku baru berhasil menerbitkan novelku di sebuah penerbit, setelah tiga tahun berjuang. Kini sudah ada sekitar 17 novelku yang diterbitkan, itupun belum ada yang mengentak pembaca. Artinya, masih panjang jalanku untuk menjadi penulis yang dikenang. Dan untuk mewujudkannya, aku harus susah payah membagi waktuku antara menulis dan tugas rumah tangga. 




Blogger
Menjadi juara kedua lomba blog yang diadakan Klub Indonesia Bersih
Hobi ini baru saja kujalani, sekitar 2 tahun lalu saat aku mulai rutin ngeblog di Blogspot. Tadinya aku ngeblog di Multiply, tapi hanya berinteraksi dengan sedikit  teman dan tidak rutin. Kini, di Blogspot, aku memposting tulisan yang tidak hanya berhubungan dengan karir kepenulisan, tetapi juga bersilaturahmi dengan teman-teman blogger melalui blogwalking dan mengikuti even giveaway. Ada yang unik dari even giveaway ini. Hadiahnya tak seberapa, meski ada juga yang besar. Yang utama adalah silaturahmi itu, karena aku jadi mengenal pemilik blog yang mengadakan giveaway, dan juga beberapa pesertanya. Aku semakin tertarik ngeblog, karena respon pembaca sangat cepat dibandingkan menulis buku. Aku juga bisa menulis apa pun, selama bermanfaat, tanpa melalui sensor editor. Dan sudah tentu, niat berbagi-nya lebih besar, karena tidak ada royalti. Namun, aku harus memiliki jaringan internet yang bagus kalau mau eksis ngeblog, masalah yang beberapa minggu lalu menggelayutiku. Alhamdulillah, sekarang sudah ganti provider, dan koneksinya lancar jaya.

Quiz Hunter
Lucu ya membaca gelar itu? Ya, apa boleh buat, aku memang sudah menjadi quiz hunter juga, sejak pertengahan tahun lalu. Hobi yang tak sengaja kulakoni dan tak ingin kuseriusi tapi kok ya sering kuikuti. Semula aku memang iseng saat ikut kuis di Twitter, dan ternyata aku menang, mendapatkan voucher belanja Rp 100 ribu. Sungguh mengejutkan, sekaligus membuat ketagihan. Sampai sekarang, hobi itu masih sekadar iseng. Alhamdulillah, cukup banyak yang kudapatkan dari mengikuti kuis-kuis itu. Jika aku melakoninya hanya untuk iseng, maka teman-teman quiz hunter banyak yang menyeriusinya. Sungguh. Mereka benar-benar niat ketika membeli sebuah produk, yang dimaksudkan untuk mengikut kuis. Sedangkan aku kalau kebetulan saja, kebetulan ada produknya, lalu kebetulan melihat kuisnya, dan ikutan. Aku sempat menertawakan temanku, yang rela berhenti kerja karena yakin akan rejeki dari ikut kuis. Aku masih berpikir bahwa ikut kuis itu untung-untungan. Subhanallah, ternyata temanku itu membuktikan ucapannya. Dalam sebulan, beberapa kali dia memenangkan voucher belanja ratusan ribu yang kalau dijumlahkan bisa jadi lebih besar dari gaji bulanannya. Ah ya, kalau diseriusi, Quiz Hunter pun bisa menjadi profesi, tetapi aku masih menjadikannya sekadar selingan. 

Mesin cuci, hadiah terbesar dari kuis
Tentu saja, waktu 24 jam tidaklah cukup untuk melakoni semua gelar itu. Prioritas, adalah solusinya. Selama ini, prioritasku adalah menjadi ibu. Waktu untuk anak-anak, benar-benar tak bisa disambi. Kadang-kadang aku mencoba mencuri waktu anak-anak untuk melakukan hobiku, tapi sulit sekali. Mereka membutuhkan perhatian ekstra saat terjaga, karena usia mereka masih bayi dan balita.Aku terjaga  pada dini hari, sekitar jam 1 s.d 2.  Beribadah sebentar, lalu kupuaskan diri melakukan semua hobiku. Terkadang anak-anak ikut bangun, sehingga terpaksa harus kututup lagi komputer atau aku menulis sambil memangku bayi, seperti yang sedang kulakukan saat ini. Apa sih yang kutulis? Ya, tulisan ini kupersembahkan untuk Mbak Atik Zulfiati yang sedang mensyukuri pernikahan. Aku sudah sering melihat nama Mba Atik di beranda FB, tetapi kita belum pernah bertegur sapa. Semoga even giveaway ini mengeratkan persahabatan kita. Kudoakan semoga pernikahannya senantiasa barakah, sakinah, mawaddah, warrahmah, dan segera dikaruniai keturunan yang salih dan salihah. Aamiin..... 

Tulisan ini sekaligus untuk mensyukuri semua nikmat-Nya yang telah kudapatkan. Terlebih ketika menuliskan ini, aku mendapatkan kabar bahwa keponakanku yang baru berusia 3 bulan, meninggal dunia karena kelainan jantung bawaan. Innalillahi wa inna ilaihirojiuun.... Aku sempat menengoknya seminggu yang lalu, dan kudoakan dia agar sembuh. Tetapi Allah menakdirkan sebaliknya. Apa pun itu, pasti yang terbaik, karena Allah lebih tahu yang terbaik. Sesuatu yang kita anggap buruk, bagi Allah adalah sebaliknya. Hanya kita baru menyadari hikmahnya belakangan. Peristiwa itu semakin membuatku mensyukuri kehadiran anak-anakku yang sehat. Ya Allah, Ya Rabb.... ampuni kekuranganku sebagai ibu yang kadang-kadang melalaikan amanah-Mu. Temans, kuminta doa dan Al-Fatihahnya untuk keponakanku, Syifa ya.... Terima kasih.





11 comments:

  1. aku juga kuis hunter Mak, menyenangkan sekali. hihi

    ReplyDelete
  2. Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun... semoga ortunya syifa tabah ya mbak. sediih..
    Btw Mbak Ley, gelarnya banyak amir wkwkwk

    ReplyDelete
  3. innalillahi wa inna ilaihi rojiun, moga keponakan mba ley menjadi tabungan bagi orang tuanya dan memudahkan langkah mereka menuju surga.

    diantara semua gelar diatas yg mana tuh yang paling membanggakan buat mba ley? pasti gelar sebagai "ibu" ^_^

    ReplyDelete
  4. innalillahii... namanya Syifa :'( jadi terpaku di kalimat terakhir, padahal tadinya mau komen yg lain.

    ReplyDelete
  5. yang Author aku belum merasakan mbak :)

    ReplyDelete
  6. Usianya beda setahun Mak tapi prestasinya jauhh sangat hehe eh nama kita juga mirip

    ReplyDelete
  7. Aamiin...
    Makasih doanya ya mbak.
    Makasih juga udah berpartisipasi di my 1st GA.
    Dan menjadi awal persahabatan kita di dumay.
    Ya. Kita memang harus lebih bersyukur atas segala nikmatNya yang kadang kita lalaikan karena terlalu sibuk memikirkan yang belum kita dapatkan.

    Sukses juga buat mbak. Tetap semangat menulis. Dan semoga menjadi penulis yang cetar membahana :)

    Turut berduka cita atas meninggalnya keponakan mbak. Innalillahi wa innalillahi rojiun...

    ReplyDelete
  8. Ayu Citraningtyas: Iya yah, iseng-iseng menghasilkan (quiz hunter)

    Najmatul Jannah: aamiin makasih doanya, Anggie. Gelar-gelaran itu mah hihi

    Sarah Amijaya: Aamiin.. makasih doanya, mba. Gelar yg pertama dong tentunya, makanya ditaruh di urutan pertama :D

    Syifa: aamiin. makasih ya, ayoo mau komen apa? Lanjutin doong... :-)

    Lidya Mama Calvin, insya allah segera, Mak. Cemungudh...!

    Hana Sugiharti, beda setahun, tuaan siapa Mak? :D

    Atik Zulfiati, sama-sama Mbak, makasih jg sudah mengadakan GA ini ya. Aamiin... doa yg sama untuk Mbak Atik :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. CONGRATULATION
      YOU WIN :)

      lihat pengumuman di
      http://mybiznies.blogspot.com/2013/05/my-1st-give-away.html

      Delete
  9. ternyata banyak juga profesi yang bisa dilakukan di dalam rumah :-) Kuis Hunter tuh belum aku coba hihihi

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah, saya menang. Terima kasih Mbak Atik :-)

    Mba Wuri, ayo cobain, nanti ketagihan jd quiz hunter xixixi

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....