Thursday, April 24, 2014

Penulis Demam Panggung

Untuk bisa megang mix ini, saya harus
menaklukkan banyak ketakutan

“Kenapa sih kita gak bisa menjadi Penulis Hening aja? Aku gak bisa bicara di depan orang banyak.”
“Sama, Mbak, aku juga gak bisa. Tapi, gimana ya, tuntutan profesi.”
“Aku pingin jadi Penulis Hening aja ah.”
“Aku----“

Itu obrolan saya bersama seorang teman penulis yang karya-karyanya sudah tidak diragukan lagi. Langganan media! Cerpen-cerpennya kerap dimuat di Femina, Kartini, Kartika, Nyata, dan semua Koran dan majalah yang memuat cerpen dengan honor lumayan. Dia memang tipe penulis penyendiri dan tidak suka publikasi. Dia hanya suka mempublikasikan TULISANNYA, bukan DIRINYA. Dia tidak suka menunjukkan dirinya. Sampai hari ini, dia tetap menjadi Penulis Hening yang namanya hanya bisa dibaca di bawah karyanya tanpa banyak orang mengetahui kehidupan pribadinya.

Wednesday, April 23, 2014

World Book Day dan Buku yang Berulang-Ulang Dibaca

Postingan ini dalam rangka menyemarakkan World Book Day yang jatuh pada hari ini :D. Beberapa teman penulis pernah mendiskusikan tentang buku favorit yang saking favoritnya sampai berulang kali dibaca. Saya juga punya buku favorit, yaitu buku yang membuat saya sangat terkesan saat membacanya, salah satunya buku Kembang Jepun karya Remi Silado. Masih ada lagi sih buku yang lain, saking banyaknya sampe lupa judulnya hehehe... Intinya, buku-buku itu bisa bikin saya terbayang-bayang terus akan ceritanya. 

Tuesday, April 22, 2014

Amankah Mengirim Naskah via Surel?

Ebooks

Teman Penulis: Udah pernah belum kirim naskah ke penerbit X?
Penulis: Belum, habis ribet sih. Harus pakai naskah printout.
Teman Penulis: Ikutan gak lomba nulis novel di penerbit Y?
Penulis: Kayaknya enggak deh, soalnya harus kirim tiga kopi naskah printoutnya. Boros kertas.

Monday, April 14, 2014

Teruslah Menulis dan Menginspirasi!

Saya dan salah satu novel saya
Selama bertahun-tahun menjadi penulis, saya merasakan jatuh bangun yang disebabkan oleh apa saja. Kadang semangat sekali menulis, tapi lebih sering kehilangan semangat. Apalagi setelah nikah, ada saja hal yang membuat saya kehilangan semangat menulis. Kesibukan mengurus anak, pekerjaan rumah tangga, ada konflik dengan suami, dan lain sebagainya. Saya bahkan pernah terpikir untuk menghilang dari sosial media dan menjadi ibu-ibu rumah tangga yang biasa saja. Gak usah nulis dan gak perlu ngeblog. Alhamdulillah, sampai hari ini saya masih eksis karena menyadari satu hal bahwa saya memang tidak bisa melepaskan kegiatan menulis yang sudah mendarahdaging sejak masih SMP. Dibayar atau enggak dibayar, saya tetap menulis.

[Cerpen] Bulan Madu Kedua



Makan romantis di De Opera, The Bay Bal

Pasir putih pantai Nusa Dua Bali membelai lembut telapak kakiku. Nyiur pohon kelapa memberikanku naungan dari terik matahari. Aku masih belum sekuat manusia-manusia berkulit putih yang berjemur di tepi pantai itu. Aku masih khawatir kulitku menghitam, meski mereka justru menginginkan kulit Asia yang eksotis seperti kebanyakan penduduk Indonesia. Di pinggir pantai, bayangan sepasang lelaki dan perempuan yang tengah berlarian dan bercanda memercikkan air ke tubuh pasangannya, memburamkan pandangan mataku. Kemesraan mereka sungguh membuatku iri.

Wednesday, April 9, 2014

Saya Tidak Golput, Lho....


“Bi, Bibi jadinya milih partai apa nanti?” tanya saya kepada si Bibi, berharap bisa kampanye terselubung, hihihi….

“Gak tau, Bu, belum tau nih,” wajah si Bibi malu-malu.

“Kok belum tau? Kira-kira yang mana?”

“Ya gak tau, Bu. Liat nanti deh sebelum pemilihan. Siapa yang dateng ke rumah saya.”
“Lho?????”

Wednesday, April 2, 2014

Bergerak atau Mati, Menulis atau.....


Kemarin itu, saya nonton film World War Z yang dibintangi oleh Brad Pitt.  Nontonnya di rumah kok pake flash disc, hehe…. Filmnya hasil unduh gratisan. Jiyaaah… gak mau rugi  banget yak. Ternyata itu film tentang Zombie, sodara-sodara! Kalau bukan Brad Pitt yang meranin, ogah dah saya nonton zombie. Gak asik banget. Dari awal sudah bencana tuh.