Tuesday, April 28, 2020

Cara Ibu Membantu Menekan Penyebaran Virus Corona

Virus Corona atau Covid-19 masih menghantui kita. Banyak hal yang berubah sejak virus ini masuk ke Indonesia pada akhir Februari 2020 dan menginfeksi ribuan orang. Per 28 April 2020, sudah ada lebih dari 9511 orang yang terinfeksi dengan hampir 773 orang meninggal dunia. Memang, banyak juga yang sembuh dan sudah bisa beraktivitas kembali, yaitu 1254 orang. Tergantung imunitas tubuhnya. Tapi tetap saja virus ini cukup mematikan, terutama bagi orang-orang yang rentan. Kita tidak tahu apakah kita termasuk yang rentan atau tidak.



Sebagai ibu dengan tiga anak yang belum remaja, saya harus membentengi keluarga kami dari virus corona. Alhamdulillah, sudah satu setengah bulan ini anak-anak bersekolah dari rumah. Bayangkan jika mereka harus berangkat ke sekolah, potensi penularan akan lebih besar karena bertemu dengan banyak orang. Saat ada wabah cacar dan campak saja, anak-anak saya masih ketularan meskipun sudah divaksinasi. Hanya saja anak-anak saya lebih cepat sembuhnya. Bagaimana dengan virus corona yang belum ada vaksinnya?

Ibu-ibu juga garda terdepan dalam menekan penyebaran virus corona lho. Jangan sepelekan peran ibu-ibu. Dari pengalaman saya, ini cara Ibu membantu menekan penyebaran virus corona:

Menjadi Guru di Rumah 
Dalam keadaan normal, ketiga anak saya bersekolah sampai sore. Ketika sekolah diliburkan sampai waktu yang tidak ditentukan, saya pun harus mengajar ketiga anak saya. Memang, guru-guru mereka masih memantau secara daring, tapi tetap saja saya yang harus mengajari anak-anak. Dengan begitu, peran ibu pada masa pandemi virus corona ini sangat besar. Tanpa kehadiran Ibu, anak-anak tidak ada yang membimbing belajar karena dari sekolah hanya diberikan tugas-tugas.

Menjadi Juru Masak Dadakan
Jujur saja, di zaman yang serba praktis ini, makin banyak ibu yang tidak lagi sering memasak untuk keluarga. Kalau sedang malas, ibu-ibu bisa membeli makanan di luar atau memesan pengantaran makanan. Saya juga begitu. Lain halnya saat pandemi virus corona, saya sudah jarang membeli makan di luar atau memesan makanan dari luar karena meminimalisir kontak dengan orang lain. Saya jadi harus memasak sendiri meskipun melelahkan. Apalagi anak-anak dan suami ada di rumah sepanjang hari, memasak bisa sampai tiga kali sehari. Dengan begitu, saya harus menjadi juru masak dadakan yang mau tidak mau bisa memasak makanan apa saja sesuai keinginan suami dan anak-anak.

Rajin Bersih-bersih
Urusan bersih-bersih rumah itu normalnya tidak harus dilakukan setiap hari. Misalnya, mengepel lantai bisa 3 hari sekali. Membersihkan teras juga bisa beberapa hari sekali kalau tidak kotor-kotor amat. Virus corona bisa dimusnahkan dengan bersih-bersih diri dan benda-benda di sekitar kita. Jadilah saya harus rajin mengepel lantai dan menyemprot benda-benda  yang sering dipegang dengan disinfektan. Kalau dari luar rumah juga harus langsung cuci tangan, bahkan mandi. Pakaian yang dikenakan pun harus segera dicuci. Tidak bisa digantung dan dipakai ulang seperti dulu.

Menerapkan Gaya Hidup Sehat 
Imunitas tubuh sangat penting untuk mencegah penularan virus corona. Tubuh yang sehat akan dapat menangkal virus corona. Kalaupun terkena, gejalanya tidak terlalu berat dan bisa cepat sembuh. Oleh karena itu, seorang ibu harus menerapkan gaya hidup sehat untuk seluruh keluarga. Diantaranya dengan mengajak anak-anak untuk berjemur di luar rumah pada jam 9-10 pagi, berolahraga, dan memakan makanan bergizi.

Baca Juga: Mengatasi Diabetes dengan Pola Hidup Sehat. 

Keluarga harus mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin  dan vitamin penting lainnya. Misalnya dengan memasak sayuran yang mengandung banyak vitamin dan membuatkan jus buah sendiri. Setelah virus corona berlalu, gaya hidup sehat itu harus dilanjutkan karena siapa yang tahu penyakit apa yang menunggu kita di depan sana.

Menciptakan Suasana Rumah yang Tidak Membosankan
Sudah lebih sebulan berada di rumah terus, pastilah ada rasa bosan. Anak-anak juga sering berucap ingin jalan-jalan lagi karena bosan di rumah. Ibu harus sekuat mungkin menciptakan suasana rumah yang tidak membosankan. Supaya anak-anak tidak bermain keluar rumah, saya pun harus ikut bermain bersama mereka. Membacakan buku cerita, menggambar bersama, memasak bersama, membuat kerajinan tangan, dan menonton acara televisi yang menyenangkan adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah agar suasana di rumah tidak membosankan.

Nah, itulah cara ibu membantu menekan penyebaran virus corona. Semangat ya buat ibu-ibu yang telah menjaga anak-anaknya agar tetap di rumah saja supaya tidak tertular virus corona.

Untuk meminimalisir keluar rumah, kalau ada keperluan membeli obat untuk penyakit ringan, gunakan aplikasi Halodoc saja. Selain itu,  kita bisa melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter-dokter melalui aplikasi Halodoc. Jadi, sebelum ke rumah sakit, lebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter di aplikasi Halodoc. Kalau hanya penyakit ringan, tidak perlu ke rumah sakit sebab rentan terjadi penularan virus corona mengingat rumah sakit sekarang ini kebanjiran pasien. Obat yang kita pesan juga bisa diantar ke rumah. Sangat mudah, bukan? Langsung unduh saja aplikasi Halodoc di playstore.




5 comments:

  1. Perlu banget ya menjaga kesehatan di masa pandemi ya Mbk. Aku sendiri juga jadi koki dan juga jadi guru di rumah saja.

    ReplyDelete
  2. Pandemi ini ngajarin banget ke saya cara jadi guru yang sabar buat anak. Dan memang ngga mudah tapi nyatanya saya mampu juga. Sama jadi paham ya, mak. Gimana perkembangan anak

    ReplyDelete
  3. biarpun di rumah anak harus tetep belajar ya bun. waduh bundanya pasti capek nih harus ngajarin juga ngurus rumah juga. amazing...
    tapi dari situ kita bisa tahu kesulitan belajar anak ada dimana.

    ReplyDelete
  4. Ibu itu kunci. Kunci rumah yang nyaman ditinggali anak dan suami. Yang membuat mereka betah dan tetap semangat meski hanya bisa di rumah saja

    ReplyDelete
  5. Banyak rutinitas yang berubah akibat pandenu ini ya mba..,kita dipaksa untuk berubah..tapi Alhamdulillah itu syukurnya positif semua. Semoga ketika ini berlalu..hal positif masih terjaga

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....