Sunday, May 3, 2020

Pertama Kalinya Disambut Pakai Kalung Bunga di Bali

Udah mirip presiden aja nih, begitu keluar dari Bandara Ngurah Rai, saya dikalungi bunga dari panitia penyambutan! Masya Allah, kenangan pada bulan November 2019 lalu begitu berkesan. Saat itu, virus corona atau Covid-19 belum merebak. Hiks, sedih ya kalau ingat sekarang semua sektor pariwisata harus ditutup untuk menekan penyebaran virus corona. Untung saya sudah sempat jalan-jalan ke Bali.

Bandara Soekarno Hatta



Itu adalah kedua kalinya saya ke Bali setelah 5 tahun lalu. Lagi-lagi saya jalan ke Bali gratis. Kalau 5 tahun lalu saya ke Bali karena menang lomba blog, kemarin saya ke Bali sebagai influencer dari sebuah komunitas yang berada di bawah naungan GoPay, yaitu GOSIP (GoPay Sahabat Ibu Pintar) bekerjasama dengan MoM (Mother on Mission). Nggak nyangka kalau saya terpilih ke Bali dari beberapa influencer yang diajak bekerjasama dengan GOSIP. 
Perjalanan ke Bali ini awalnya agak deg-deg ser karena harus saya lakukan sendiri dari rumah ke bandara. Kalau 5 tahun lalu kan saya mengajak suami dan anak yang paling kecil. Kemarin nggak bisa mengajak suami karena tiketnya hanya untuk saya sendiri. Agak galau juga bagaimana urusan sekolah anak-anak selama saya tinggalkan ya? Maklum, selama ini saya sendirian mengurus keperluan tiga anak. Ayahnya sibuk banget. 

Alhamdulillah, semesta mendukung. Memang saya berharap bisa jalan-jalan ke Bali lagi dan Allah mengabulkan. Jadi, saya hubungi neneknya anak-anak di Garut, mau nggak menginap seminggu di rumah kami dan membantu menjaga anak-anak. Saya ke Bali selama tiga hari. Semua urusan sekolah anak-anak sudah saya siapkan dari mulai pakaian seragam untuk seminggu sampai buku-buku pelajaran. Pekerjaan rumah sudah saya bereskan semua, nggak ada tumpukan cucian dan setrikaan.

Intinya, neneknya anak-anak hanya menjaga rumah dan memasak. Kalau memasak sih sudah hobinya si nenek. Bersyukur sekali si nenek mau dan kakek juga nggak keberatan ditinggal. Nenek pun dikirim dari Garut ke rumah saya pada hari minggu. Saya rencana berangkat hari Selasa malam. Itu juga bikin deg-degan karena saya paling anti keluar malam sendirian. 

Rencana keberangkatan hari Selasa, 22 November 2019. Jadwal terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Ngurah Rai itu jam 6 pagi. Kalau rumah saya di dekat bandara sih enak ya. Masalahnya, rumah saya itu puluhan kilometer dari bandara. Saya cek-cek, paling cepat bus Damri yang murah meriah itu berangkat jam 3 pagi. Tapi suami udah nakut-nakutin, khawatir telat nanti. Belum check in kan. Dari panitian juga meminta kami datang jam 3 pagi. Lah, berarti saya harus berangkat jam 1 pagi. 

Akhirnya, saya berangkat dari rumah di Citayam jam 7 malam ke rumah di Sawangan karena saya akan memesan taksi online dari Sawangan. Kalau dari Citayam, entah apakah bakal dapat taksi mengingat rumah saya di pelosok. Rumah di Sawangan itu baru dibelikan suami tahun 2018 dan masih kosong. Hanya sesekali diisi. Jadi saya bakal tidur di Sawangan sendiri. Suami tidak bisa mengantar karena pagi sudah harus berangkat kerja dan dia baru masuk kerja di tempat baru. Jadi nggak ada yang namanya telat-telat gara-gara mengantar istri ya wkwkwk. 

Yah, nggak apa-apa deh. Biaya taksi sekitar Rp 200.000 saya tanggung sendiri. Yang penting kan segala keperluan di Bali sudah gratis. Lagipula sayang banget kalau saya lewatkan kesempatan ini, karena di Bali itu saya akan mendapatkan banyak pengalaman berkesan dan bisa berguna untuk blog ini maupun jika sewaktu-waktu saya jadikan latar cerita novel. Saya sempat berpikir untuk mundur lho, karena khawatir dengan urusan anak-anak sekolah dan berangkat sendirian malam hari. Tapi, setelah diingatkan oleh panitia tentang rangkaian acara yang sayang untuk dilewatkan, saya kok jadi.... duh, tetap harus berangkat ini mah. 

Oke deh, akhirnya saya berangkat. Bismillah, semoga Allah melindungi. Saya hanya tidur sebentar malam itu karena khawatir terlambat. Sekitar jam 12 malam, saya mandi lagi. Padahal, sorenya sudah mandi. Untung saya mandi lho. Setelah sampai di Bali, nggak sempat mandi lagi. Langsung ikut acara sampai sore. Kemudian saya memesan taksi online. Ini juga agak was-was ya, khawatir supirnya jahat kan. Namanya juga berangkat sendirian malam-malam. Supirnya menelepon saya, memastikan bahwa pesanannya benar. Nggak lama, dia pun datang menjemput.

Selama di perjalanan, supirnya banyak bercerita. Rupanya awalnya dia juga khawatir kalau saya orang jahat. Baru-baru itu, ada teman sesama supir yang dirampok oleh pemesan taksi. Yang pesannya sih perempuan, tapi begitu sampai kok ada empat orang laki-laki ikut naik. Di perjalanan, supirnya dirampok, mobilnya dibawa kabur. Wuih, serem ya. Ternyata saya dan supirnya sama-sama was-was. Perjalanan sangat lancar karena memang dini hari bo, cuma sedikit orang di jalanan. 
Sampailah saya di Bandara Soekarno Hatta dengan selamat. Saya kasih tips sedikit untuk supirnya sebagai ucapan terima kasih karena saya sudah sampai dengan selamat. Di dalam bandara sudah ramai, tapi saya cari-cari rombongan saya belum ada yang datang. Panitia sih katanya sudah ada yang datang, tapi belum ketemu. Alhamdulillah, nggak lama saya ketemu Amallia Sarah, sesama influencer yang juga diajak ke Bali. Kami memang sudah janjian jam berangkatnya supaya sampai di bandara bareng. Ini kedua kalinya saya berjodoh dengan Amel, jalan-jalan bareng ke luar kota. 

Bersama rombongan Mother on Mission

Akhirnya kami ketemu dengan rombongan dan satu per satu pun datang. Kami menunggu jam 4 untuk check  in. Eh, rupanya ada yang telat datang pula. Santai sekali berangkat dari Depok jam 3. Lah, tau begitu saya juga santai ya. Ngapain berangkat jam 1 malam coba wkwk. Saya sampai di bandara jam 2 pagi. Jadi menunggu lebih lama. Dia santai begitu karena memang sudah sering ke Bali, beda dengan saya yang ketakutan nggak jadi terbang. 

Tiket AirAsia

Setelah check in, saya izin salat Subuh dulu karena pesawatnya jam 6. Bahagia sekaligus deg-degan karena akan naik pesawat yang kedua kalinya. Jujur ya, saya tuh masih takut naik pesawat. Selalu kepikiran korban pesawat jatuh yang tubuhnya sampai hancur berkeping-keping. Naudzubillah ya. Makanya harus sering naik pesawat nih. Kesampaian juga keinginan saya naik pesawat lagi. Dan seperti biasa, noraknya masih sama. Foto-foto awan dari ketinggian. Kami berangkat on time naik AirAsia. 

Alhamdulilah, naik pesawat lagi 

Sekitar 1,5 jam kemudian, kami sampai di Bandara Ngurah Rai Bali. Wow, seperti DeJaVu rasanya. Jadi  terkenang perjalanan dulu ke Bali bersama suami dan anak-anak. Ya Allah, akhirnya kesampaian ke Bali lagi. Tak habis-habis saya bersyukur. Maunya sih ke depannya nanti traveling bersama keluarga karena anak-anak belum kesampaian naik pesawat. Sampai di luar bandara, ada hal yang membuat saya terkejut.

Keluar dari pesawat di gate atas

Spot foto di Bandara Ngurah Rai

Yup, pengalungan bunga! Kami disambut dengan pengalungan bunga. Wow, udah mirip pejabat aja nih. Buat saya ini benar-benar pengalaman berkesan. Seorang ibu rumah tangga bisa jalan-jalan ke Bali gratis dan dapat kalung bunga serta sederet jadwal tur yang menarik. Penasaran kami tur ke mana aja? Baca artikel selanjutnya yaaaa.....

Yeaay dapat kalung bunga! 

4 comments:

  1. Sik asiknyaaaaa mbak Leyla ke Bali trus disambut bak pejabat tinggi hihihi 😁 Wow banget deh jam 1 dini hari naik taksi sendirian ke Bandara Soetta. Bahagia pastinya ya dibayarin tinggal bawa diri. Keren, pokoknya aku ikut seneng deh. Ga sabar nunggu kelanjutan ceritanya.

    ReplyDelete
  2. Aihhh seru banget. .. Bikin aku jadi kangen Bali. Btw, aku sama kayak Mba Leyla nih, mendingan nunggu lama di Bandara daripada telat naik pesawat. Semoga abis Corona berlalu kita bisa jalan jalan lagi yaaaa

    ReplyDelete
  3. Ini pas mba Leyla ke Bali, aku sempat transit di Bali mba setelah perjalanan dari Sumba. DRama banget ya kalau kita ketemuan di bandara Ngurah Rai. Hahhaa. Smoga bisa naik pesawat lagi ya mba dan dikalungin bunga juga. Hhhehe

    ReplyDelete
  4. Duh kapaaan ya aku bisa ke luar kota nginep lama dan gratis plus dilayani gini. Capek ngirus rumah pengen piknik. Semoga didengar Allah doaku bisa umroh gratis aamiin

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....