Tuesday, July 17, 2012

Cuplikan Novel Cinderella Syndrome


Erika, 30 tahun, seorang manajer penjualan di sebuah perusahaan obat herbal terkemuka, Easy Health, tidak pernah terpikir untuk menikah sama sekali. Pengalaman orang-orang dekatnya membuktikan bahwa pernikahan tidak membawa kebahagiaan. Ibunya yang ditinggal menikah lagi oleh bapaknya, menjadi frustasi dan setengah gila. Teman-teman dekatnya; mempunyai suami temperamental, tidak bisa berdamai dengan mertua, dan selalu berselisih dengan ipar-ipar. Menurut Erika, kehidupan pernikahan sangatlah sulit dan ia ingin terus bebas seumur hidupnya.
Violet, 25 tahun, seorang penulis “miskin” yang tidak mandiri. Ke mana-mana harus diantar seseorang, agar tidak salah jalan. Ia juga tidak berbakat menjadi ibu rumah tangga. Sekalipun Mama seorang ibu rumah tangga tulen, Violet merasa menjadi ibu rumah tangga bukanlah dunianya. Ia benar-benar tidak berbakat melakukan pekerjaan seorang istri dan ibu rumah tangga. Ia masih suka tidur lagi setelah salat Subuh, tidak bisa merawat diri, tidak telaten membersihkan rumah, dan tentunya tidak bisa masak. Pikirannya hanyalah menulis, menulis, menulis. Jadi, kalau Mama menyuruhnya menikah, apakah bisa?
Annisa, 28 tahun, seorang guru TK dengan penghasilan hanya dua ratus ribu per bulan. Ia selalu memimpikan menikah dengan lelaki mapan, yang bisa mengeluarkannya dari situasi paling tidak menyenangkan dalam hidupnya. Menjadi guru TK bukanlah cita-citanya. Setiap hari ia harus memijit kepalanya yang pusing, demi mendengarkan murid-muridnya yang berantem, ibu-ibu dan pengasuh anak yang tidak mau kalah, serta cerocosan ibunya yang terus mendesaknya untuk menikah. Ia mau menikah, tapi dengan siapa?

Lalu, bagaimana ketika Erika yang menolak lembaga pernikahan, tiba-tiba merasa bahwa menikah adalah jalan keluar yang terbaik  bagi permasalahannya?

Haruskah Violet memilih untuk menikah hanya karena ingin memiliki pengawal pribadi?

Berhasilkah Annisa menjadi istri dari Zulfikar Firdaus, duda satu anak yang belakangan membuatnya terbang ke alam mimpi?

Semua tidak seindah dongeng Cinderella….

SEGERA BEREDAR DI TOKO BUKU KESAYANGAN ANDA: NOVEL CINDERELLA SYNDROME.....

Testimoni dari tiga orang pembaca pertama: 

Dilema penemuan jodoh bagi lajang kota, memang menjadi bahan obrolan yang nggak ada habisnya. Temukan salah satu penuturan apiknya di novel ini. Lincah, lugas mengalir, namun tetap sarat pencerahan. (Riawani Elyta, Penulis Novel Hati Memilih)

Novel Syndrome Cinderella dengan 3 tokoh yang memiliki karakter dan aktivitas yang berbeda, tapi memiliki satu benang merah yang sama. Dilema terhadap Pernikahan. Penulis meramu kisah dengan sangat apik, sehingga, saya sebagai pembaca tak sabar untuk melihat ending dari akhir cerita ke 3 tokoh tersebut.  Haha, sempat merasa bahwa Violet-salah satu tokoh di novel ini adalah cerminan dari diri saya sendiri. Dan bisa jadi tokoh yang lainnya adalah cerminan dari kisah hidup seorang wanita termasuk Anda. Chiklit yang sangat menarik, karena menyadarkan pembaca, untuk tak terjebak dalam syndrome cinderella. Karena kita memang bukan Cinderella.  (Tri Lego Indah F N-Mahasiswi penyuka novel chicklit)

Banyak faktor memang yang harus dipersiapkan menuju sebuah pernikahan. Bukan karena usia, omongan orang lain, atau alasan apa pun, tapi karena memang kita sudah siap bertanggung jawab dan berkomitmen pada sebuah keputusan untuk seumur hidup. Yang paling Irni suka dari novel ini adalah quotes Latifa: “Aku harus tetap bersama dengan suamiku, sesusah apa pun, karena itu sudah menjadi pilihanku.” InsyaAllah banyak hikmah yang bisa Irni ambil dari kisah ini. Meskipun fiksi, pada kenyataannya banyak perempuan yang mengalami hal ini. (Irni Fatma Satyawati, Penulis Buku Motivasi Ayo, Kamu Pasti Bisa!)




1 comment:

  1. Wah, udah ada buku barunya lagi ya mbak? Klo liat di Gramedia, pasti gak mau aku lewatkan ^_^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....