Monday, February 13, 2017

Situ Bagendit, Suatu Siang


Assalamualaikum. Kemarin Hari Minggu ada yang jalan-jalan? Saya sendiri di rumah ssja, tapi saya mau ajak teman-teman melihat Situ Bagendit, danau terkenal di Garut. Belum ke Garut kalau belum ke Situ Bagendit. 


Walaupun lokasinya hanya sepelemparan batu dari rumah mertua, tapi saya baru dua kali ke tempat wisata ini. Suami selalu malas diajak, katanya: "nggak ada apa-apa di situ." Memang sih, Situ Bagendit hanya sebuah danau yang dijadikan tempat bermain oleh warga di sekitar lokasi. 


Saya mencoba mendatanginya lagi dan terkejut, harga tiketnya lumayan juga untuk sebuah danau biasa. Di Universitas Indonesia juga ada danau dan sama sekali nggak dipungut biaya masuk untuk sekadar duduk-duduk di tepinya. 
Situ Bagendit sendiri berasal dari legenda Nyai Bagendit yang medit (pelit). Itu namanya disebut Bagendit = medit. Si Nyai ini suka berpesta, tapi nggak mau mengundang orang miskin. Sampai kemudian turun hujan lebat dan kekayaannya ditenggelamkan menjadi danau yang kemudian dikenal dengan Situ Bagendit.


Mengenai kebenaran cerita, wallahu'alam. Namanya juga legenda. Yang penting masuk dulu deh ke sini. Kunjungan pertama dulu belum punya kamera hape yang mumpuni dan foto-fotonya sudah hilang. Yang kedua ini, nggak melewatkan kesempatan untuk berfoto.


Tiket masuknya per orang Rp 7.500 (dewasa) dan anak-anak Rp 5.000. Lumayan, padahal cuma danau.  Di Bogor ada Taman Tematik dengan beraneka fasilitas yang tidak dipungut biaya masuk, salah satunya Taman Kaulinan. Mungkin untuk Situ Bagendit ini, dikenakan biaya karena ada nilai historisnya dan sebagai cara mengembangkan obyek wisata daerah.

Baca juga: Bermain sambil Belajar di Taman Kaulinan Bogor

Begitu masuk ke dalamnya hanya ada danau, pedagang kaki lima, saung untuk bersantai di sisi danau, dan sewa mainan-mainan dengan kondisi seadanya. 

Kita bisa duduk di dipan sederhana yang ada di sisi danau, seperti saung. Lalu memesan aneka kuliner sederhana khas Sunda, seperti Bakso, Cilok, dan lain-lain. Harga kulinernya untungnya murah meriah, bakso Rp 10.000. Tarif wajar, tapi sebaiknya memang tanya dulu harganya. Nggak ada yang bisa menjamin harganya nggak berubah tiba-tiba. 

Barangkali yang paling menarik adalah sewa perahu yang berjajar di sisi danau. Daripada nggak melakukan apa-apa, saya pun menyewa satu perahu yang bisa diisi oleh dua orang dewasa dan dua anak kecil. Tarifnya Rp 20.000 per jam. Saya dan ibu mertua menggowes perahu tapi nggak jauh-jauh karena ibu mertua nggak kuat gowes lama-lama....


Perahunya ada yang berbentuk modern berupa binatang-binatang kesukaan anak-anak, ada juga yang tradisional yaitu perahu getek yang dikayuh dengan bambu. Saya sudah mencoba keduanya. Lebih eksotis perahu bambu sih, apalagi kita bisa sambil menikmati kelapa muda. Tapi kalau nggak ada yang fotoin ya sama aja bohong. Nggak keliatan juga hehe....


Untuk kedatangan kedua ini, saya pilih naik perahu modern. Kecipak air Danau Bagendit menyenangkan hati. Harus hati-hati saat mengambil foto, khawatir hape jatuh ke dalam danau saking dekatnya jarak perahu dengan permukaan danau. Banyak warga yang menjaring ikan remis dan udang yang ada di danau ini. Kalau mau dibeli, harganya juga murah meriah. Warga juga suka menjual ikan kecil-kecil itu dari rumah ke rumah.


Hanya sebentar saja saya berjemur di Situ Bagendit, karena nggak tahu mau apa lagi. Ada hiburan untuk anak-anak seperti naik kereta atau odong-odong, tapi rasanya biasa aja. Ada banyak hal yang bisa dikembangkan lagi kalau kawasan ini mau diseriusi menjadi tempat wisata. 

Penempatan PKL bisa lebih ditertibkan, nggak berantakan. Kemudian ditambah lagi fasilitas bermain yang ada di dalamnya. Jalannya pun bisa dibeton, jangan hanya tanah. Bayangkan kalau masuk ke lokasi danau saat musim hujan, sepatu penuh tanah deh.


Bangunan-bangunan tempat kuliner bisa lebih dipercantik, sehingga lebih nyaman makannya. Sebab, keterbatasan tempat membuat kami harus mengalami insiden. Meja tempat menaruh baksonya kurang kokoh. Tangan si kecil menggoyangkan meja dan tumpahlah semua baksonya. Untung di Teteh pedagang bakso itu baik hati. Dia memberi ganti bakso tanpa kami harus bayar lebih. 

Saya bermimpi bisa melihat tempat wisata di Garut yang secantik tempat-tempat wisata di Bandung. Dengan biaya terjangkau bahkan gratis. Rasanya tak mustahil. Bukan sekadar uang retribusinya yang besar, tapi tempatnya tak menarik. Semoga. 

10 comments:

  1. waktu kecil suka denger namanya

    sayang waktu ke Garut belum sempat kesana

    ReplyDelete
  2. Akses ke sana caranya bagaimana, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naik angkot dari terminal Garut yg ke arah Situ Bagendit.

      Delete
  3. Lumayan keren sih buat jalan-jalan.

    ReplyDelete
  4. Terimakasih Banyak Mbah Nugroho Atas Bantuannya Sudah Memberikan Angka Goib. Sekarang Saya Bisa Hidup Tenang Tanpa Beban. Berkat Bantuan Mbah Nugroho Memberikan Angka Hasil Ritual Togel Singapura Dengan Angka 4D (7002) SENIN Tgl 06/02/2017 Kini Saya Bisa Mulai Usaha dgn Hasil Kemenangan Senilai 250 Juta. Buat Anda Yang Ingin Seperti saya Hub. Mbah Nugroho Telp O85*342*011*133 Terimakasih Atas Bantuannya MBAH Wassalam.

    ReplyDelete
  5. Pernah denger Situ Bagendit dan riwayatnya tapi baru tau kalau itu di Garut hehe TFS

    ReplyDelete
  6. Padahal saya mudik ke Tasik tapi gak pernah ke Situ Bagendit ini..

    ReplyDelete
  7. pernah denger tentang legenda situ bagendit, ooh ternyata lokasinya di Garut

    ReplyDelete
  8. Situ Bagendit kan terkenal banget ya. Katanya dekat situ ada candinya. Apa benar ya?

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....