Wednesday, October 26, 2022

Menguak 5 Mitos Jualan Online, Benar atau Salah?

Beberapa waktu lalu, saya membaca status orang yang sudah tiga tahun lulus kuliah tapi belum juga mendapatkan pekerjaan. Orangtuanya pun sudah mendesaknya agar segera bekerja dan tidak lagi menjadi beban keluarga. Saya jadi ingat saat masih menganggur setelah lulus kuliah dulu. Walaupun hanya menganggur selama sembilan bulan, memang rasanya sangat berat. Mungkin kalau kesehatan mentalnya tidak bagus, bisa membuat stress dan depresi ya. Untuk mengisi waktu sambil menunggu lamaran pekerjaan diterima, saya menulis dan berjualan minuman ringan di tempat-tempat acara. 

Mitos Jualan Online


Seandainya dulu sudah marak marketplace untuk berjualan online, saya pasti akan mencoba berjualan online juga. Jualan online sudah bisa menjadi sumber penghasilan apabila ditekuni, karena hampir semua barang itu bisa dibeli secara online. Nanti kalau mau mencari daftar kebutuhan anak kos wajib ada, tinggal buka marketplace saja. Omzetnya bisa ratusan juta jika bisa menguasai pasar di marketplace. Saya beberapa kali melihat penjual online yang membagikan omzet per bulannya. Tentunya setiap pekerjaan itu harus dilakukan dengan kerja keras, termasuk jualan online. Kalau mau mendapatkan omzet yang tinggi, ya harus menggunakan cara-cara cerdas agar toko onlinenya ramai pembeli. 

Nah, bagi teman-teman yang baru lulus kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan, yuk jualan online. Sebelum mulai jualan, saya mau menguak 5 mitos jualan online, benar atau salah? 

Mitos Jualan Online 

Apa sajakah mitos jualan online yang bisa jadi menghambat langkah Anda? Nah, coba simak ya dan kita kuak apakah benar atau salah.

1. Harga Disembunyikan      

Saya sering sekali melihat penjual online di media sosial seperti facebook dan instagram, yang menyembunyikan harga barangnya. Dia hanya memajang foto produk-produknya. Kalau konsumen tertarik, bisa menanyakan harganya via pesan pribadi. Saat saya tanyakan kepada mereka, katanya sih itu untuk menarik calon pembeli dan membuat terjadinya pembelian. Ketika pembeli bertanya lewat pesan pribadi, penjual bisa menggunakan teknik pemasarannya untuk membujuk pembeli agar membeli produknya. Pembeli pun merasa tidak enak hati kalau sudah banyak bertanya tapi tidak jadi membeli. Akhirnya, terjadilah penjualan.

Jadi, mitos jualan online yang satu ini dianggap dapat meningkatkan penjualan. Benarkah demikian? Kenyataannya saya tidak pernah penasaran dengan suatu produk yang harganya disembunyikan. Saya khawatir harganya terlalu mahal dan tidak bisa membatalkan pembelian karena rasa tidak enak hati itu. Lebih baik tidak usah tanya-tanya dan membeli. Saya cari saja produk serupa yang harganya sudah tertera, sehingga bisa menyesuaikan dengan budget saya. Ternyata banyak orang yang sependapat dengan saya. Merasa malas sekali kalau harus menanyakan harga melalui pesan pribadi. Akan lebih baik kalau harganya dicantumkan saja di keterangan produknya. 

2. Produk Tidak Bisa Dijual Online 

Mitos jualan online yang juga menghambat kemajuan kita adalah berpikir bahwa produk yang kita jual tidak bisa dijual secara online. Misalnya saja, produk masakan rumahan. Bagi ibu rumah tangga yang ingin mencari tambahan penghasilan, bisa menjual masakan rumahan. Selama ini masakan tersebut hanya dipasarkan secara langsung di depan rumah atau menawarkan ke tetangga-tetangga dekat. Kalau dijual secara online, khawatir dengan pengirimannya nanti bagaimana. Belum lagi kalau masakannya rusak selama di perjalanan. 

Nah, mitos jualan online itu tidaklah benar karena kita bisa menjual apa saja secara online termasuk jualan masakan rumahan. Untuk pengiriman, sudah ada layanan instan satu hari sampai. Akan tetapi, area pengantaran mungkin hanya satu kota jika produk masakan itu hanya bisa bertahan satu hari. Setidaknya area pemasarannya lebih luas daripada hanya menjual di depan rumah dan kepada para tetangga. Untuk kue-kue yang bisa tahan seminggu, area pemasarannya bisa lebih jauh lagi. Jadi, yuk jualan online! 

3. Harga Harus Murah 

Ada mitos jualan online yang memberatkan para penjual, benarkah kita harus memberikan harga termurah supaya jualan kita laris manis? Ini tentu saja memusingkan para penjual, karena harus menekan harga serendah-rendahnya sehingga keuntungannya sangat kecil. Eit, tunggu dulu. Saya akui bahwa sebagai pembeli, saya juga suka mencari barang yang harganya paling murah. Akan tetapi, kalau  terlalu murah, saya justru waspada. Apakah produknya asli? Apakah produknya berkualitas? Apakah penjualnya dapat dipercaya? Dan lain sebagainya. Sehingga saya malah tidak jadi membeli di toko yang memberikan harga paling murah. Seperti saat saya membeli tempat bekal untuk membuat bekal anak yang praktis dan simple, saya memilih membeli di toko yang terpercaya dengan harga yang wajar.

Jadi, tidak harus memberikan harga yang paling murah tetapi kualitasnya menurun. Hal itu justru akan membuat pembeli merasa kapok. Berikanlah harga yang wajar, tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal, dan tetap menjaga kualitas produk tersebut agar tidak mengecewakan pembeli. Jangan lupa juga menjaga kepercayaan konsumen dengan mengirimkan barangnya tepat waktu dan mencegah terjadinya kerusakan barang selama di perjalanan, sehingga konsumen pun merasa puas.

4. Sulit Berjualan di Marketplace 

Salah satu tempat jualan online adalah di marketplace. Di sana ada banyak toko online yang menjual aneka barang. Ada mitos jualan online yang menganggap jualan di marketplace itu sangatlah sulit, karena banyaknya toko yang serupa. Pada kenyataannya, konsumen lebih suka belanja di marketplace daripada di media sosial, karena lebih terpercaya. Ada rekening bersama yang menjamin keamanan pembayaran, ada rating atau ulasan pembeli sehingga kita bisa mempertimbangkan untuk membeli, dan ada pertanggungjawaban dari marketplace apabila barang itu rusak atau tidak sampai. 

Selama saya membeli di marketplace, alhamdulillah saya tidak pernah mengalami penipuan jualan online. Walaupun begitu, tetap harus selektif dalam memilih toko online di marketplace dengan membaca ulasan pembeli. Itulah mengapa penjual harus memberikan produk dan layanan yang baik, sehingga pembeli pun mau memberikan rating yang bagus dan toko online pun menjadi toko yang ramai pembeli.  

5. Produk yang Bagus Pasti Laku

Pembeli pastinya menginginkan produk yang bagus, tetapi bukan hanya itu yang menjadi faktor pendorong. Penjual juga harus menawarkan hal lain, seperti harga yang masuk akal dan pelayanan yang baik. Kalau penjualnya kasar dan tidak melayani dengan baik, pembeli pasti enggan beli lagi. Begitu juga dalam hal pengiriman barang. Begitu pesanannya masuk pada jam kerja, sebaiknya langsung dikirim. Kalau terlambat mengirim pesanan, pembeli pun tidak mau membeli lagi di toko kita. 

Selain mitos-mitos jualan online yang saya sebutkan di atas, juga ada mitos lainnya yang bisa dibaca di link mitos jualan online ini. Artikel ini bisa dibaca oleh para mahasiswa yang baru lulus kuliah dan ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan dari jualan online. Setelah membacanya, dijamin deh kita akan lebih berani memulai untuk jualan online dengan menyingkirkan mitos-mitos yang menghambat langkah kita. Jadi, cus baca juga yuk artikel di atas. Masih ada banyak artikel menarik lainnya dalam website Yuk Jualan Online yang bisa dijadikan referensi untuk memulai bisnis online. Mulai dari ide bisnis, trend produk terkini, hingga cara mengatur keuangan untuk bisnis semuanya bisa dipelajari dalam web Yuk Jualan Online dari Lazada.

Jualan di Lazada

Pertanyaannya sekarang, mau mulai berjualan di mana? Jawabannya mudah saja Coba jualan di Lazada saja. Sebab, Lazada mampu menyingkirkan mitos-mitos jualan online yang saya sebutkan di atas. Harga di Lazada tidak bisa disembunyikan. Harga harus diperlihatkan di bawah produknya. Kategori produk yang dijual juga lengkap, bisa menjual produk apa pun selama bisa dikirim menggunakan kurir. Harganya bersaing, kita bisa menentukan harga yang sesuai dengan kualitas produknya. 

Yuk Jualan Online
 

Lazada juga memberikan kemudahan jualan di Lazada, karena ada pendampingan seller baru selama 90 hari, bisa gratis ikut promo atau campaign, validasi dalam satu hari, dan komisinya 0%. Bagi seller yang mengambil paket #NaikKelaz akan dapat ekstra trafik dan subsidi ongkos kirim hingga Rp 1,5 juta, aktivasi fitur COD, dan toko akan tampil di halaman LazMall. Itu akan menambah jumlah pembelian, karena pembeli sangat tertarik dengan gratis ongkir dan sangat percaya dengan  toko di halaman LazMall.

Lalu, bagaimana caranya jualan di Lazada? Mudah sekali. Berikut adalah langkah-langkahnya: 

Mendaftar 

Lakukan pendaftaran di halaman daftar penjual yang ada di website Lazada hanya dengan mengklik link yang tersedia.

Isi Data

Isi data-data yang dibutuhkan seperti alamat toko dan dokumen penjual seperti informasi bisnis dan bank.

Unggah Produk

Unggah foto produk yang ingin dijual disertai keterangan produk seperti harga dan spesifikasinya. Gunakan foto produk yang menarik dan jelas, sehingga pembeli tertarik. Pakailah foto yang asli dan milik sendiri, bukan foto penjual lain sehingga calon pembeli akan percaya bahwa itu memang produk kita.

Siap Jualan di Lazada

Produk pun sudah ditayangkan di Lazada dan siap menyambut pembeli. 

Mudah sekali, bukan? Yuk jualan online di Lazada supaya tidak perlu lagi kecewa menunggu lamaran kerja diterima. Buka lapangan kerja sendiri dengan jualan online di Lazada. 

Cara Jualan di Lazada


Kesimpulan

Dari paparan saya di atas, bisa disimpulkan bahwa siapa pun bisa jualan online. Baik itu mahasiswa yang baru lulus kuliah maupun ibu rumah tangga. Yuk jualan online dan singkirkan mitos jualan online yang menghambat keinginan kita untuk jualan online. Kita bisa jualan di Lazada karena ada banyak kemudahan ditawarkan. Dengan paket #NaikKelaz, kita bisa mendapatkan lebih banyak pembeli. Cara daftar jualan di Lazada juga sangat mudah. Hanya tinggal mengisi dokumen yang dibutuhkan dan menyiapkan minimal satu produk untuk dijual. Anda sudah bisa jualan di Lazada.



17 comments:

  1. Lazada bagus buat belanja online maupun buat yang belajar berbisnis online. Mau gamau dunia digital membuat kita harus melek teknologi. Enak lho jualan online itu ga capek2 modal.gedhe

    ReplyDelete
  2. Harga disembunyikan bikin gak enak hati mau tanya2 emang Mba, hihi. Aku juga suka seller yg langsung mencantumkan harga dengan jelas, pembeli yg datang akan sesuai dengan marketnya

    ReplyDelete
  3. Mitos mitos ini sebaiknya memang segencar mungkin disuarakan ya mbak Lei, soalnya kan banyak yang newbie ketakutan untuk mulai (sepertiku misalnya hahahaa) dan aku setuju ga usahlah disembunyikan harganya, "Harga diberikan pada yang bertanya" itu udah lagu lama!

    ReplyDelete
  4. Mpo suka membeli di online karena promo dan ongkir murah kaya lazada cuma 7000 kalau yang lain 10.000

    ReplyDelete
  5. Mitos no 3 lho, sering menghinggapi. Ya rasanya mumet kalau harus cari barang yg di bawah harga pasaran. Tapi kan sebenarnya balik lagi kalau rejeki gak akan ke mana

    ReplyDelete
  6. kalau nggak suka2 banget atau nggak perlu2 banget aku nyari barang yg udah ada harganya terpampang nyata mba. Agak makan waktu nggak sih :D ternyata banyak jg ya mitos jualan online, aku jg jualan online, foto2. Ya namanya usaha ya mba, smoga laris manis memanfaatkan teknologi masa kini semua orang bisa jualan online

    ReplyDelete
  7. Ternyata jualan online juga banyak mitos mitosnya ya mbak
    Tapi beneran deh, kalau jualan online di Lazada bisa semakin memudahkan untuk mencari pelanggan ya mbak

    ReplyDelete
  8. Wah bener banget mbak, mitos2 itu emang terjadi di masyarakat kita. Harus murahlah, tidak semua bs dijual online lah. Untungnya skrg ada Lazada yg akan memberikan pendampingan pada para seller ya mbak. Jadi buat mereka yg awal2 berjualan online marketplace Lazada pastinya sangat terbantu sekali

    ReplyDelete
  9. sekarang makin banyak platform yang bisa dipakai untuk penjualan online ya mba. Lazada jadi salah satu favorit banyak orang yaa

    ReplyDelete
  10. Apalagi di era digital jualan online mudah , beli di marketplace aman karena ada jaminan uang kembali kalau barang ga dikirim

    ReplyDelete
  11. Aduh, banyak yang nulis jualan online di Lazada bikin kepengen segera deh aku jualan. Salah satunya ya di marketplace, Lazada. Banyak untungnya ya buat seller. Bismillah semoga bisa segera di November atau Desember nanti.

    ReplyDelete
  12. Eh sama lho Mbak Leyla ... saya juga malah males lho sama olshop yang menyembunyikaan harga ... males kalau DM tahunya harganya mahal ... dan males kalau dibujuk2 beli :D

    ReplyDelete
  13. Dan saya paling sebel kalau ada yang jualan harga disembunyikan. Lah mau belanja online kok ngunu kui.

    Beneran deh itu mitos yang paling menyebalkan. Hihihi

    ReplyDelete
  14. Saya pun kurang suka jika nemu ada yang jualan, nggak mencantumkan harganya. Saat tanya harga malah di jawab "cek DM ya kak"

    Jualan di marketplace, kayak lazada, tuh emang peluang dapat pembeli lebih besar ya, karena sudah di kenal masyarakat luas

    ReplyDelete
  15. Waaah benar juga ya, beberapa mitos di atas kadang sangat dipercayai oleh orang-orang, jadinya menghambat semangat untuk memulai usaha yang tadinya udah direncanakan. Hayuk patahkan mitos itu dan mulai bisnis sendiri. Via Lazada nih bagus banget, ada pendampingannya juga ya bagi seller baru.

    ReplyDelete
  16. untuk produk makanan yang expirenya pendek ...jual ke market place mungkin agak sulit apalagi yang jangkauan jauh..biasanya jualan online di fb atau whatsapp aja. tapi kalau expire seminggu munkin bisa manfaatin lazada untuk jangkauan lebih luas

    ReplyDelete
  17. Iya aku pas lulus kuliah sempat menganggur setahun rasanya berat banget untung bisa kerja sambilan nulis artikel dan dikirim ke berbagai majalah, jualan online juga bisa jadi pilihan mendapatkan penghasilan ya biar ngga terlalu stres belum dapat pekerjaan atau stay di rumah saja

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....