Happy Mom with 3 Kids |
Assalamualaikum. Belakangan ini saya sering menonton drama Korea dan saya menyimpulkan ternyata di Korea juga sudah krisis penulis skenario ya. Ada drama yang tema dan ceritanya diulang-ulang. Seperti drama Korea Go Back Couple dan Famliar Wife.
Inti ceritanya sama, tentang suami istri yang menyesal menikahi pasangannya saat ini dan mereka ingin kembali ke masa lalu. Jika bisa kembali ke masa lalu, maka mereka akan berusaha menghindari pertemuan dengan pasangannya itu karena tahu bahwa menikah dengan mereka tidaklah menyenangkan.
Nyatanya apa? Ternyata walaupun waktu kembali terulang, mereka tetap jatuh cinta pada orang yang sama dan menikahi orang yang sama. Bedanya, mereka memperbaiki hubungan yang tidak menyenangkan itu agar pernikahan tetap terasa indah. Jadi, dengan kata lain, yang namanya takdir itu tidak ada yang buruk. Semua baik, hanya bagaimana cara kita menyikapinya.
Yang namanya hidup memang tak selalu manis. Pasti ada hal-hal yang kita sesali mengapa harus terjadi. Tapi kalau tidak ada hal-hal itu, kita tidak akan pernah belajar. Setiap pilihan akan menemukan konsekuensi baik dan buruk. Agar terus bahagia, ya kita tak perlu menyesalinya tapi mencari hikmah yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Andai Aku Dapat Hadiah 100 Juta
Salah satu contoh kejadian dalam hidup saya yang pernah saya sesali adalah saat anak kedua lahir ketika usia kakaknya baru setahun. Anak pertama dan kedua saya hanya selisih usia 1 tahun. Saya hamil anak kedua saat anak pertama baru berusia 5 bulan. Si kakak pun berhenti menyusu ASI dan sekarang tubuhnya lemah, mudah sakit, tulangnya juga tidak padat.
Kalau bisa kembali ke masa lalu, tentu saya akan mencegah kelahiran anak kedua yang terlalu cepat. Supaya si kakak bisa menyusui ASI hingga 2 tahun dan saya puas menggendongnya. Tapi kalau dipikir, apa yang sudah terjadi itu juga harus saya syukuri. Mengapa?
- Belum tentu saya bisa punya anak kedua, karena banyak pasangan yang kesulitan punya anak kedua.
- Anak kedua saya ini wajahnya tampan seperti artis Korea lho. Cuma dia yang jiplakan ayahnya hehehe....
- Anak pertama saya dulu mengalami keterlambatan bicara, tapi setelah adiknya bisa bicara, mereka sering berkomunikasi dan si kakak pun jadi cerewet.
- Si kakak tidak kesepian karena punya adik dengan usia sepantaran. Kami tinggal di ujung gang dan tidak punya tetangga. Jadi si kakak tidak punya teman main.
- Sekalian capenya. Ini memang benar. Sekarang saya sudah bebas dari momong bayi. Coba kalau beda usia 10 tahun, sekarang saya pasti sedang momong bayi lagi huhuhu....
Anak kedua saya |
Jika kita selalu mencari hal-hal baik di dalam takdir yang kita anggap buruk, insya Allah hati selalu tenang dan bahagia menjalani hidup ini. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang kita jalani itu sudah ditetapkan oleh Allah. Kita hanya harus menjalaninya dengan tetap mencari hikmah yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: 5 Hal yang Ingin Saya Lakukan di Tahun 2019
Setuju mbak. Look on the bright side. Begitu kata orang-orang ya.
ReplyDeleteAsalkan yakin sm diri sendiri dan percaya sama Allah SWT kayaknya semua bakalan baik-baik aja dan tercapai yaa kak sesuai dengan usaha kita
ReplyDeleteBener ya mba Leyla, setiap kejadian tuh nggak harus diselali karena ternyata banyak hikmah di baliknya
ReplyDeletebener mba, aku juga enggak pernah menyesali sesuatu. karena aku tau, apapun yang terjadi pasti ada alasan dan emang udah jalannya gitu, kenapa mesti nyesel kan
ReplyDeleteSetuju, aku gapernah menyesali sesuatu terlalu dalam paling ketika aku nyesel ya aku lebih ngambil hikmahnya aja karena segala suatu hal pasti ada hikmahnya , akibatnya skrg jd lebih enjoy aja nikmati hidupku
ReplyDeleteAku sama adiku juga bedanya 10 tahun, katanya memang cape dua kali yah, cm enaknya pas masuk sekolah ga berdekatan hehe
ReplyDeleteSee from the other perspective so you can find the good things
ReplyDeleteAku baper banget bacanya, mbak :(
ReplyDeleteWell, disesali pun nggak akan mengubah keadaan. Memang lebih baik menerima kenyataan dan menatap masa depan dengan optimis.
Aku sama adekku jaraknya sembilan tahun, mbak. Andai jaraknya berdekatan, misal setahun seperti anaknya mbak, belum tentu kami berdua menjalani kehidupan sebagai siblings yang kompak. Akan selalu ada hikmah, mbak.
❤❤❤
Eh iya loh kayak orang korea mba leyla anak kedua nya, mata dan perawakannya ya.. ini yang namanya salim kah?
ReplyDeletemba keren banget anaknya ketiganya jagoan semua kalau dibali membawa keberuntungan banget loh menjadi penerus keluarga. aku juga kalau lg ribut sama suami suka menyesal tapi aku cepet2 sadar bahwa pernikahanku ini memang aku sendiri yg pengen. lama2 aku sadar dan sellu bersyukur melihat sisi positif pasangan drpd mikirin buruk dan kekurangannya
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebener mba hana.. makasih sudah mengingatkan.. semoga kita selalu jadi pribadi yang positif ya mba.. aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak, semua perjalanan hidup itu ada hikmahnya dan tidak ada yang harus disesali dalam hidup ini ya Mbak kecuali perbuatan dosa yang dilakukan
ReplyDeleteBener banget mba , ini aku lagi ati ati banget biar jarak anak pertama dan kedua agak jauhan .. Btw makasi banget yahh udah mengingatkan..
ReplyDeleteperjalanan hidup memang tak selalu indah dan walaupun sudah terencana tetap yang menentukan yang maha kuasa ya mba semoga diambil aja hikmahnya ya
ReplyDeleteBener banget, harus banget di syukuri kan ya. Banyak org diluar sana yg susah dapat anaknya. Punya saudara umurnya dekatan sih menyenangkan kalau kata aku. Hihi *pengalaman
ReplyDeleteYang Kuasa sudah mengatur segalanya mba.. dengan skenario terbaiknya. Tinggal kita bisa bersyukur or ngga.. no regrets and be grateful
ReplyDeleteMotivasi banget buat calon orang tua 😍 Eny salut sama mba cara menyikapinya keren..
ReplyDeleteEnychan
wah, inimah sangat berguna banget buat aku..
ReplyDeletewalaupun belom jadi ibu. tapi akan menjadi ibu..
makasih untuk sharingnya kak
sumpah kaak keren banget looh bisa ngasuh anak kecil sekaligus gituu.. klo aku belum tentu bisaaa XD duh jadi pengen cepet nikaah #eehh XD
ReplyDelete