Motivasi Semangat Sekolah dari JNE Medan Goes to School

Hai, Mom, gimana nih kabar anak-anaknya yang sudah sekolah tatap muka? Semoga selalu diberikan kesehatan dan semangat ya. Selain virus covid masih ada, sekarang juga sedang musim hujan. Nggak heran kalau anak-anak agak malas berangkat ke sekolah. Apalagi anak-anak saya sekolah sampai sore, lalu dilanjut dengan les. Sebagai ibu, saya harus pandai-pandai memotivasi mereka agar tetap semangat sekolah. 

 

Sering sih mereka mengeluh tentang capeknya sekolah dan les. Pulang sekolah, wajah mereka terlihat muram dan tubuh lemas. Yah, apa boleh buat. Saya pun dulu saat sekolah juga terkadang merasakan kelelahan dan kebosanan. Demi masa depan, sekolah tetap harus dijalani. Terbukti kan sekarang saya sudah merasakan manfaat sekolah. Ilmu dan latar belakang sekolah yang saya miliki bisa membentuk karakter dan sikap lebih baik, serta menjadi modal untuk kehidupan yang berkecukupan. 

Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan di Hari Pelanggan Nasional 

Saya harap usaha saya dan suami untuk memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak juga nantinya akan berguna untuk masa depan mereka. Mereka kan tidak bisa bergantung terus kepada orangtua. Ketika sudah dewasa nanti mereka harus mandiri dan membentuk keluarga sendiri. Sudah tentu dong mereka harus bertanggungjawab pada kehidupan masing-masing. Jadi, selelah apa pun bersekolah, jangan pernah menyerah. 

Itu baru anak-anak saya yang sekolah sampai sore. Pulang ke rumah masih bisa main game dan nonton youtube. Bagaimana dengan anak-anak yang sekolah di pesantren? Meskipun saya belum pernah sekolah di pesantren dan anak-anak saya juga tidak ada yang di pesantren, tapi dengar-dengar sekolah di pesantren itu lebih ketat. Anak-anak nggak boleh pegang hape, apalagi main game dan nonton youtube. Tidur pun hanya sedikit, karena tengah malam sudah dibangunkan lagi untuk solat malam dan kegiatan lainnya. 

Belum lagi para santri itu nggak bisa bertemu keluarganya setiap hari. Ada yang bisa pulang seminggu sekali kalau rumahnya dekat, banyak juga yang hanya pulang saat liburan semesteran karena rumahnya jauh. Orangtua nggak boleh menjenguk terlalu sering, karena nanti anak-anaknya malah jadi cengeng. Sepupu saya pernah mencoba sekolah di pesantren, tapi hanya tahan satu tahun. Luar biasa ya, pastinya membutuhkan fisik dan mental yang tangguh untuk sekolah di pesantren. 

Nggak heran kalau JNE Medan memberikan motivasi kepada santri-santri di Pesantren Darularafah dalam rangka program CSR JNE Goes to School. Kegiatan ini sudah berlangsung selama lima tahun lho. Pada hari Kamis 27 Oktober 2022, kegiatan ini diadakan di Pesantren Darul Arafah yang berlokasi di Jl Raya Berdikasi No 1A Desa Lau Bakeri, Sampe Cita, Kutalibaru, Deli Serdang. 

 

Kegiatan itu diapresiasi secara positif oleh pihak pesantren, diwakili oleh Misdan, Musyrif Pesantren Darularafah Raya yang mengatakan bahwa para santri sangat bersemangat mengikut kegiatan JNE Goes to School ini dan semoga materi yang disampaikan para narasumber dapat memotivasi dan membuat mereka dapat terus mengembangkan diri. 

Kepala Cabang JNE Medan, Fikri Alhaq Fachriyana yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan itu menyatakan bahwa para siswa kelas tiga memang sudah harus menetapkan visi, menyusun misi, dan membangun target-target dalam hidup agar bahagia di masa depan. Ucapan Pak Fikri ini mengingatkan saya pada saat SMA. Saya pun sudah berpikir untuk masa depan, apa tujuan dan cita-cita saya, dan apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan agar tidak mengganggu tujuan dan cita-cita tersebut. 

Banyak remaja yang tidak memiliki target-target untuk masa depannya, sehingga menempuh jalan yang salah. Akibatnya, sudah tentu masa depannya pun suram. Seperti terjebak dalam pergaulan bebas yang membuatnya berhenti sekolah karena hamil di luar nikah, terjerat narkoba, balapan liar, tawuran, dan kenakalan remaja lainnya. Mereka perlu mendapatkan bimbingan, semangat, dan motivasi dari orang dewasa terutama orang-orang yang sudah sukses agar kelak meniru kesuksesannya.

Sementara itu, pemateri lainnya, Muhammad Arif Taufik, Human Capital JNE Medan menyampaikan bahwa untuk menjadi siswa yang bahagia diperlukan kecerdasan intelektual (IQ), spiritual (SQ), dan emosi (EQ). Jadi, tak hanya pintar otaknya melainkan juga harus memiliki karakter dan sikap yang baik serta mampu mengelola emosi. Sehingga kelak mereka bisa bekerja dan berinteraksi dengan baik. 

Wah, menarik juga ya motivasi yang diberikan oleh narasumber dalam acara JNE Goes to School ini. Selain memberikan motivasi ke sekolah-sekolah, JNE Goes to School juga memiliki program lainnya seperti Rumah Tahfiz JNE-DT Peduli Sumut, program 12 Sanggar Genius JNE - Yatim Mandiri untuk Yatim dan Dhuafa, program Pelatihan Design Grafis JNE - IZI Sumut, Program Tanggap Bencana Tagana JNE Medan, Program Sekolah Bisnis UMKM, dan JNE Goes to School dan Campus. 

Baca Juga: JNE dan Komitmen terhadap UMKM

Semoga saja kegiatan ini bisa dilakukan di sekolah-sekolah lainnya supaya para siswa semakin semangat dan termotivasi belajar. Siapa tahu nanti juga mampir ke sekolah anak-anak saya. Salut dengan JNE yang konsisten menebarkan kebahagiaan sesuai dengan taglinenya "Connecting Happiness" tak hanya yang berhubungan dengan bisnisnya, tetapi juga ke bidang-bidang lainnya seperti sosial, budaya, dan pendidikan.