Saturday, September 27, 2025

7 Kesalahan Umum Saat Memasang Kabel Listrik yang Sering Bikin Korsleting

Kesalahan Pemasangan Listrik
Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/users/pexels-2286921/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1845107


Listrik adalah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua peralatan rumah tangga, mulai dari lampu, kulkas, hingga perangkat elektronik, membutuhkan energi listrik agar dapat berfungsi. Namun, di balik manfaatnya, listrik juga bisa menjadi sumber bahaya jika instalasi dilakukan secara sembarangan. Salah satu masalah paling sering terjadi adalah korsleting listrik yang dapat memicu kebakaran.

Banyak kasus korsleting ternyata berawal dari kesalahan pemasangan kabel listrik. Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan hal ini dan memilih melakukan instalasi sendiri tanpa pengetahuan dasar. Artikel ini akan membahas kesalahan umum dalam pemasangan kabel listrik serta cara menghindarinya agar rumah tetap aman.

1. Menggunakan Kabel Berkualitas Rendah

Salah satu penyebab utama korsleting adalah penggunaan kabel dengan kualitas rendah. Kabel murahan biasanya memiliki lapisan isolasi yang tipis sehingga mudah terkelupas, apalagi jika terkena panas atau lembap. Akibatnya, konduktor di dalam kabel bisa bersentuhan dan menimbulkan korsleting.

Untuk menghindarinya, pilihlah selalu kabel listrik terbaik yang sudah berstandar nasional (SNI). Kabel dengan kualitas baik umumnya lebih tebal, tahan lama, dan mampu menahan beban arus sesuai kebutuhan rumah tangga. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, kualitas kabel akan menentukan keamanan instalasi dalam jangka panjang.

2. Salah Menghitung Beban Listrik

Banyak orang hanya memilih kabel berdasarkan ukuran fisik tanpa memperhatikan kapasitas hantar arus (Ampere). Padahal, setiap kabel memiliki batas kemampuan membawa arus. Jika beban terlalu besar, kabel akan cepat panas dan berpotensi meleleh.

Misalnya, menggunakan kabel kecil untuk perangkat listrik besar seperti AC atau oven bisa sangat berbahaya. Solusinya, hitunglah daya total yang digunakan dalam satu jalur, kemudian sesuaikan dengan ukuran kabel yang tepat. Jika ragu, sebaiknya konsultasi dengan teknisi listrik berpengalaman.

3. Tidak Menggunakan Peralatan Keselamatan

Kesalahan lainnya adalah mengabaikan perlengkapan keselamatan saat bekerja dengan listrik. Banyak orang langsung memotong atau mengupas kabel dengan tangan kosong tanpa perlindungan. Padahal, hal ini berisiko melukai tangan karena serabut kabel yang tajam atau bahkan tersengat listrik.

Penggunaan sarung tangan anti cutting sangat dianjurkan ketika memasang atau memperbaiki kabel. Sarung tangan ini mampu melindungi tangan dari sayatan benda tajam, termasuk ujung kawat tembaga, sekaligus memberikan pegangan yang lebih aman saat bekerja.

4. Sambungan Kabel Tidak Rapi dan Aman

Sering kali, sambungan kabel dilakukan asal-asalan tanpa isolasi yang baik. Ada yang hanya dipelintir, lalu dibiarkan begitu saja. Padahal, sambungan yang tidak rapi bisa memicu percikan api saat arus mengalir.

Gunakan selalu isolasi listrik yang tebal atau konektor kabel khusus agar sambungan lebih kuat dan aman. Jika memungkinkan, sambungan sebaiknya dilakukan di dalam kotak sambungan (junction box) sehingga terlindung dari debu, air, atau sentuhan langsung.

5. Menyambungkan Terlalu Banyak Peralatan dalam Satu Jalur

Kesalahan lain yang sering ditemui adalah penggunaan stop kontak secara berlebihan. Misalnya, memasang banyak peralatan elektronik pada satu terminal listrik dengan bantuan “T” colokan atau extension. Beban listrik yang menumpuk di satu jalur akan membuat kabel cepat panas dan meningkatkan risiko korsleting.

Solusinya, distribusikan beban ke jalur yang berbeda dan gunakan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang sesuai kapasitas. Dengan begitu, jika terjadi kelebihan beban, MCB akan otomatis memutus arus sehingga terhindar dari bahaya kebakaran.

6. Meletakkan Kabel di Tempat yang Salah

Banyak orang tidak memperhatikan jalur kabel dan meletakkannya sembarangan. Ada yang menaruh kabel di bawah karpet, menempel ke dinding tanpa pipa pelindung, atau bahkan dibiarkan menggantung. Kondisi ini bisa membuat kabel cepat aus dan rawan terinjak atau tergesek benda tajam.

Agar lebih aman, gunakan pipa listrik (conduit) untuk melindungi kabel, terutama di area rawan lembap atau mudah terjangkau anak-anak. Selain lebih rapi, jalur kabel juga akan bertahan lebih lama.

7. Tidak Mengganti Kabel Lama

Kabel yang sudah digunakan bertahun-tahun biasanya mengalami penurunan kualitas. Lapisan isolasi bisa mengeras, retak, atau mengelupas. Namun, banyak orang tetap menggunakannya tanpa pemeriksaan. Padahal, kabel tua adalah salah satu sumber utama korsleting.

Lakukan pemeriksaan berkala pada instalasi listrik rumah Anda. Jika kabel terlihat aus, segera ganti dengan kabel baru yang lebih aman. Jangan menunggu sampai terjadi percikan api atau bau gosong akibat kabel terbakar.

Utamakan Keselamatan dalam Instalasi Listrik

Korsleting listrik bukan hanya merusak peralatan, tetapi juga bisa memicu kebakaran yang membahayakan nyawa. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kesalahan umum saat memasang kabel listrik. Pilihlah selalu kabel listrik terbaik, hitung daya dengan benar, gunakan perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan anti cutting, serta pastikan sambungan dilakukan dengan rapi.

Jika Anda merasa ragu atau tidak berpengalaman, sebaiknya serahkan instalasi listrik pada tenaga ahli bersertifikat. Dengan begitu, keamanan rumah dan keluarga Anda tetap terjaga dari risiko korsleting maupun kebakaran listrik.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...