Saturday, January 26, 2013

Kerajinan Ramah Lingkungan Made in Home By Ibu Rumah Tangga

Aku selalu merasa amazing sama ibu-ibu yang jago bikin kerajinan. Daripada ngegosip gak tentu arah, mendingan jari jemari bekerja, to? Yang mau aku share adalah kerajinan tangan buatan teman SMA-ku dulu, Nia Restiana. Emak tiga anak ini jago banget bikin kerajinan, dan hebatnya lagi kerajinan-kerajinan itu dibuat dari bahan-bahan bekas, alias daur ulang. So, supaya gak menuh-menuhin sampah, dibuatlah barang-barang bekas itu yang bisa disebut "sampah," jadi benda bermanfaat lagi. Nah, apaan tuuuh?

Wonderfull 2012, Amazing 2013



Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
Kecuali orang-orang yang beramal soleh,
Menetapi kesabaran, dan saling menasihati dalam  kebaikan
(QS: Al Ashr 1-4)

Waktu, bagiku terasa begitu sempit setelah ketiga putraku lahir satu demi satu. Saat aku masih single, banyak waktu luang yang bisa kumanfaatkan untuk diriku sendiri; menulis, membaca buku, shopping, ke salon, atau sekadar ngobrol-ngobrol dengan teman kos, adik, dan kerabat. Ketika sudah menikah dan punya anak, waktu 24 jam rasanya tak cukup. Kadang, aku kepingin jadi single lagi dan memanfaatkan dengan benar waktuku, agar tidak banyak dipakai untuk tidur. Yup, dulu itu aku hobi tidur. Di kos-an pun terkenal dengan sebutan Sleeping Beauty (halaaah.. ngaku-ngaku beauty). Bahasa Indonesia-nya (yang gak tepat benar dengan bahasa Inggrisnya, Putri Tidur). Sepulang dari kampus, makan, solat, langsung molor. Kalau udah molor juga susah dibangunin. Tidur siang kan mestinya cukup ½ jam sampai 1 jam, ini sih bisa sampai 3 jam. Betaaaah banget tidur.

Friday, January 25, 2013

Giveaway Senangnya Hatiku: Gak Pakai Pembantu Lagi


Tulisan ini sebenarnya tidak hendak diikutkan dalam even give away Pak Azzet. Berhubung sesuai dengan temanya, sekalian saja kuikutkan. Ini kali kedua aku mengikuti give away Pak Azzet. Yang pertama dulu tentang Asyiknya Ngeblog, dan tidak menang. Itu pertama kalinya aku ikut even give away di blog, lho. Kebetulan saat itu aku menulis tentang Asyiknya Ngeblog, lalu Windi Teguh menyuruhku mengikutsertakannya ke even GA Pak Azzet yang kebetulan temanya serupa.

Awalnya aku kurang berminat mengikuti even give away blogger, karena hadiahnya sedikit (jujur, xixixixi….). Tetapi setelah kuikuti, banyak manfaat yang kudapatkan. Dulu, waktu belum ikutan even-even GA seperti ini, jarang sekali pengunjung yang meninggalkan komentar di postinganku. Padahal, kalau melihat statistik blog, banyak juga yang membaca tulisanku. Eh, kenapa ya kok mereka tidak meninggalkan komentar? Setelah mengikuti even-even GA, aku baru mengerti. Rupanya ada etika nge-blog. Even GA itu adalah salah satu cara untuk mengeratkan silaturahim di antara blogger. Dengan mengikuti GA, otomatis kita meninggalkan komentar di penyelenggara, menjadi followernya, penyelenggara juga mungkin berminat menjadi follower kita, lalu di kemudian hari akan saling blogwalking.

Monday, January 14, 2013

Be a Writer Go Public


Ceritanya, setahun lalu saya membuka grup di facebook dengan nama Be a Writer. Tak ada perencanaan yang matang, karena memang saya tak terpikir untuk membuka grup menulis. Seorang Viana Wahyu yang mengusulkannya. Dia ingin belajar menulis online, karena tidak bisa mengikuti pelatihan-pelatihan menulis offline (baru punya bayi). Saya menggandeng dua penulis yang sudah menerbitkan beberapa buku solo, Riawani Elyta dan Eni Martini, untuk menjadi admin dan mentor di grup yang kemudian disingkat menjadi BaW. Tujuan grup memang untuk membagi ilmu menulis, jadi isinya adalah pelatihan-pelatihan menulis. Tidak seperti grup-grup menulis lainnya yang kebanyakan hanya membuat thread-thread curcol, atau ajang promosi buku pendirinya. Di BaW, kami benar-benar berlatih menulis. Semua anggota dapat memposting tulisannya, yang dibagi beberapa genre: Catatan Harian, Cerpen, Puisi, Resensi Buku dan Film, tulisan apa saja di Blog, bahkan diperbolehkan mempromosikan bukunya yang baru terbit dengan cara-cara kreatif.

Kopi darat BaW

Friday, January 11, 2013

Sidiq, Sang Penjelajah dan Cara Mama Mengoptimalkan Kecerdasannya

Sidiq, The Explorer

Anakku, Sidiq, kini usianya sudah 4 tahun pada 31 Desember 2012 lalu. Masih teringat proses kelahirannya yang lancar dan mulus, hanya memakan waktu setengah jam dari mulai kontraksi yang kuat. Bidanku sudah menduga, kelahiran putra keduaku itu akan mudah karena jarak usianya yang haya setahun dengan putra pertamaku. Jalan lahirnya masih lentur, kata Bu Bidan. Alhamdulillah, semua atas kehendak Allah SWT.

Monday, January 7, 2013

Menulis Buruk Lebih Baik daripada Tidak Menulis Sama Sekali


Kalimat di atas diucapkan oleh AS Laksana. Mungkin sebagian dari Anda telah mengenalnya. Beliau termasuk ke dalam jajaran sastrawan Indonesia. Seorang penulis pasti pernah mengalami writers block, atau kemandegan menulis. Penyebabnya bermacam-macam. Akibatnya kita jadi tidak bisa menulis. Salah satu penyebab writers block adalah standar yang ingin dicapai. Saking kita ingin mendapatkan penghargaan dalam menulis, kita menetapkan standar tinggi untuk tulisan kita. Segala teori menulis dijadikan acuan. Bagi saya pribadi, standar yang ingin saya capai adalah menggunakan diksi-diksi yang “tinggi” dan dapat melukiskan setting novel di tempat-tempat tak terjangkau atau daerah-daerah yang belum pernah saya kunjungi. Itu membuat proses menulis menjadi lebih lambat, karena saya memang jarang bepergian ke tempat jauh,  bahkan tidak punya passport. Lho, kan ada google? Googling saja! Iya, memang bisa pakai google, tapi tetap saja sensasinya berbeda dibandingkan datang ke tempatnya langsung. Dan sudah tentu jadinya lebih lambat untuk menceritakannya.

Being Pretty When You Sleep, With Citra Night Whitening


Hai, Ladies… kali ini aku mau mereview Citra Night Whitening, hand and body lotion keluaran terbaru dari PT. Unilever. Kalau hand and body lainnya merawat kulit di pagi hari, Citra Night Whitening ini digunakan pada malam hari, lho. Aku tertarik untuk mereviewnya,  berdasarkan pengalamanku yang pernah bermasalah dengan kulit.

Sebelumnya, pernah gak kita terpikir untuk melakukan perawatan tubuh selagi tidur? Dulu, kupikir hanya krim malam yang perlu kita oleskan ke wajah di saat tidur. Sejak memutuskan untuk menjadi freelance writer dan bekerja dari rumah, aku gak rajin lagi mengoleskan pelembab tubuh. Buat apa memakai pelembab, kalau hanya di rumah? Toh, kulitku gak terpapar sinar matahari dan udara kotor. Hingga kudapati tumitku pecah-pecah seperti tanah yang gak tersiram air di musim kemarau. Oh my God! Something wrong with my skin! Aku panik. Bingung, gak tahu bagaimana mengatasinya. Kucoba oleskan krim untuk tumit pecah-pecah, tapi gak berhasil. Tanganku gatal mencabuti kulit yang menebal dan pecah-pecah, ternyata malah iritasi dan perih.

Jangan Ambil Anakku


Bayiku, Muhammad Salim Luthfi, kini usianya sudah 3,5 bulan. Lihatlah tingkahnya semakin menggemaskan. Dia sudah mencoba miring-miring ke kiri, dan bahkan berhasil tengkurap. Semula aku merasa tak siap menerima kehadirannya, karena kedua kakaknya masih balita. Tetapi kini aku tak siap bila ditinggalkannya. Sebentar saja kutinggalkan, sudah rindu tak kepalang. Ingin terus kucium dan kepeluk dirinya. Membaui tubuhnya menimbulkan sensasi tak terlukiskan, meskipun dia belum dimandikan. Kadang aku kesal dengan tangisannya yang tak berhenti, terutama bila sedang capai atau masuk angin. Namun, kucoba bersabar dan syukuri kehadirannya. Naluriku sebagai ibu, cenderung mengasihinya dan selalu ingin melindunginya.

Sunday, January 6, 2013

Gak Taun Baruan, tapi Ulang Taunan...

Hanya kue kecil di Ultah ke-4
31 Desember 2012, anakku, Sidiq, memasuki tahun keempatnya. Kami bukan keluarga yang rutin mengadakan perayaan ulang tahun. Tak ingin menjadi kebiasaan, karena khawatir nanti berkelanjutan sampai mereka dewasa. Jadi, untuk tahun ini, tak ada perayaan ulang tahun untuk kedua anakku yang lahir di bulan yang sama; Desember. 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...