Wednesday, May 15, 2013

Galau? Tahajud Lah Yaw...

sumber foto dari www.wasathon.com

Sosial media ini memang sangat unik. Setiap hari kita bisa membaca update status, kicauan, maupun curhatan panjang kawan-kawan maya di facebook, twitter, dan blog. Macam-macam saja curhatnya. Yang ibu rumah tangga pengen kerja, ibu bekerja pengen berhenti kerja, remaja yang baru putus cinta, anak muda yang gelisah karena susah cari kerja, dan sebagainya.  Saya sendiri juga gak terlepas dari status berisi keluhan, ketika saya merasa beban di dada ini perlu untuk dibagi ke seluruh dunia.


Kenapa ya kayaknya masalah kita ini gak ada  habisnya? Kalau dipikir-pikir, justru gak ada masalah itu gak hidup. Hidup kita bakal datar-datar aja, gak ada gejolaknya. Gak ada perbaikan, stagnaaan saja. Masalah sudah menjadi bagian dari hidup kita, mau tidak mau. Lepas dari satu masalah, datang masalah yang lain. Dan manusia memang sudah ditakdirkan sebagai makhluk yang suka mengeluh. Semua sudah tertulis di dalam Al Quran. Sekarang tinggal kitanya yang berusaha mengatasi masalah, tanpa galau.

Iyap, galau. Kalimat itu begitu ngtren belakangan ini. Sebuah kalimat yang menggambarkan perasaan tidak enak hati. Macam-macam saja kegalauannya. Kita berusaha mencari jalan keluar supaya gak galau. Bagi saya, kegalauan itu berasal dari hati yang kering. Hati yang tidak dekat kepada Allah SWT. Saya mengakui, ketika sedang galau, saya memang sedang menjauh dari Allah. Beribadah, tetap. Tapi hati ini tak memiliki kedekatan dengan Pencipta.

Salah satu obat galau adalah salat tahajud. Salat sunah yang paling utama, setelah salat lima waktu. Masya Allah, begitu banyak keutamaan salat tahajud, yang khasiatnya sudah saya buktikan. Sewaktu kuliah, saya rutin tahajud. Sekarang memang bolong-bolong, astaghfirullah. Itulah mengapa sekarang ini banyak galaunya.

Ingin lulus UAN? Salat tahajud.
Ingin skripsi cepat selesai? Salat tahajud.
Ingin cepat dapat jodoh? Salat tahajud.

Sehubungan dengan salat tahajud, saya juga ingin berbagi pengalaman. Semoga ini bukan riya, hanya ingin berbagi hikmah. Dulu waktu masih kuliah, Alhamdulillah saya rajin salat tahajud karena tinggal satu kontrakan dengan teman-teman yang solehah. Jadi, kami bangun bersama-sama, setiap jam setengah tiga pagi, lalu salat tahajud dan mengaji sampai subuh. Manfaatnya benar-benar terasa. Setiap memiliki keinginan, meskipun baru terlintas di dalam hati, tak lama dikabulkan. Ketika saya kesulitan menyelesaikan skripsi, saya rutin memohon setiap selesai salat tahajud dan hajat, agar skripsi dimudahkan. Alhamdulillah, meskipun susah, saya bisa menyelesaikannya dua semester. Eh, itu mendingan lho, mengingat saya ini tidak bisa hitung-hitungan tapi nekat nyemplung di fakultas ekonomi hehehe….. senior-senior banyak yang menjadi mahasiswa abadi, menyelesaikan skripsi bertahun-tahun.

Lalu, setelah lulus dan ingin mendapatkan pekerjaan, saya juga memintanya di dalam solat tahajud dan hajat. Memang tidak langsung mendapatkan pekerjaan, ada prosesnya, tapi Alhamdulillah setelah lulus tak menunggu lama langsung bekerja. Begitu juga saat meminta jodoh. Saya tidak memakai proses pacaran, jadi saya meminta langsung kepada Allah Swt agar dipertemukan dengan jodoh saya di umur 25 tahun. Itu umur yang ideal, menurut saya, untuk menikah. Sekali lagi, Allah mengabulkan permohonan saya. Saya benar-benar menikah di usia 25 tahun tanpa proses pacaran. Intinya, jodoh itu bisa datang tanpa harus pacaran. Lalu, saya sempat sulit punya anak. Tidak lama sih, hanya empat bulan kosong. Tapi melihat saudara-saudara yang langsung hamil sebulan setelah menikah, saya jadi takut. Saya minta kepada Allah Swt dengan tahajud dan hajat agar dikaruniai keturunan. Alhamdulillah, itu juga dikabulkan. Saat hamil dan melahirkan, saya juga memohon agar bayinya sehat dan kuat, persalinannya normal, dan bahkan meminta agar bayinya berjenis kelamin laki-laki.  Suami saya ingin anak pertama berjenis kelamin laki-laki, dari keluarga besar saya juga maunya laki-laki karena saya empat bersaudara perempuan semua. Tapi, kalau saya sih sama saja yang penting sehat. Berhubung banyak yang mau bayi laki-laki, saya khususkan memohon kepada Allah Swt agar diberikan anak laki-laki. Itu kalau Allah meridhoi. Subhanallah… Allah memberikan bayi laki-laki, padahal waktu di-USG pertama kali, diprediksikan perempuan. Allahu’alam.

Banyak doa yang insya Allah dikabulkan bila dipanjatkan di sepertiga malam, karena pada saat itu, Allah SWt sedang turun ke langit yang paling dekat dengan bumi dan mendengarkan semua permohonan hamba-Nya. Bila belum dikabulkan, bukan berarti Allah tidak baik. Mungkin ditunda pemberiannya di akhirat atau diganti dengan yang lebih baik. Sekarang ini, saya akui memang sudah jarang salat tahajud. Alasan tinggal alasan. Badan capai karena mengurus rumah seharian, sampai tidur susah bangunnya. Sebenarnya mudah saja, kalau niat sudah kuat, salat tahajud pasti bisa. Dulu juga bisa salat tahajud dengan terkantuk-kantuk. Makanya, saya tersadarkan kembali setelah membaca tulisan Bunda Enny Mamito tentang salat tahajud ini.

Bunda Enny Mamito menuliskan lebih banyak tentang keutamaan salat tahajud di blognya, berjudul Keajaiban Salat Tahajud. Saya mengenal Bunda Enny sejak beliau mengadakan giveaway pertamanya. Tadinya saya mau ikut, tapi karena tiba-tiba bedrest (sedang hamil 8 bulan), saya harus dirawat di rumah sakit dan istirahat mengetik sampai melahirkan. Kemudian, saya bertemu lagi dengan Bunda Enny dalam ajang Srikandi Blogger 2013. Surprised karena beliau juga masuk 50 besar. Baru deh kami benar-benar kenal. Kalau dulu hanya saya saja yang mengenalnya. Kali ini saya tidak mau lagi ketinggalan even giveawaynya yang kedua, apalagi diminta khusus oleh Bunda Enny dengan komen di blog saya, hehe…. jadi saya baca-baca blognya dan bertemu dengan artikel tentang salat tahajud. Saya perhatikan, banyak artikel yang copy paste dari sumber lain. Menurut saya, alangkah lebih baiknya jika diberikan tambahan yang berasal dari pengalaman Bunda Enny sendiri. Misalnya, artikel tentang salat tahajud ini.  Di awal informasi, bisa ditambahkan pengalaman Bunda Enny. Itu bisa jadi sarana latihan menulis buku How To.

Setidaknya, itu sedikit saran dan masukan saya untuk blog Bunda Enny Mamito, semoga berkenan menerima masukannya. Semoga sukses buat Bunda Enny Mamito, semakin produktif menulis di blog, happy birthday untuk blognya. 





3 comments:

  1. pas baca artikel langsung jleb dihati...
    "...kegalauan itu berasal dari hati yang kering. Hati yang tidak dekat kepada Allah SWT."

    Makasih ya mbak ^^

    ReplyDelete
  2. Permisi Numpang Promo
    Refiza Souvenir menyediakan berbagai macam souvenir tasbih dan souvenir Buku Yasin cek katalog kita di www.refiza.com

    ReplyDelete
  3. terimakasih ceritanya mba, sangat menginspirasi. barakallah ^^

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...