Friday, October 14, 2011

Sinopsis Novel: COME TO ME PAQUITA!


                                                         COME TO ME, PAQUITA!


Paquita terkejut saat suara hatinya ditanggapi oleh Joan. Ia memang sedang berbicara dengan Joan, tapi hanya di dalam hati. Aneh kan kalau cowok itu menanggapi? Joan sendiri tak mengerti kenapa ia bisa berkomunikasi dengan gadis sederhana bernama Paquita itu. Mimpikah atau memang kenyataan? Yang jadi masalah, meskipun sekelas, mereka belum mengenal satu sama lain. Gara-gara suara itulah akhirnya mereka saling mengenal.
Lama-lama Joan merasa jatuh cinta kepada Paquita. Ia merasa adanya suara hati mengisyaratkan bahwa ia dan Paquita berjodoh. Ia merasa harus mendapatkan Paquita. Mulanya, ia tak berani berterus terang. Selain karena belum pernah jatuh cinta apalagi menyatakan cinta, ia dan Paquita juga berbeda agama. Tidak mungkin mereka menjalin hubungan yang lebih dari dekat. Sampai akhirnya Jullie mendorongnya untuk berani menyatakan cinta itu. Perbedaan agama bukan masalah, begitu kata Jullie. Cinta yang akan menyatukan perbedaan itu. Benarkah? 
Ternyata Paquita tidak sependapat. Sebenarnya ia juga merasakan api cinta itu, tapi berusaha meredamnya. Baginya, perbedaan agama adalah hal yang prinsip. Sudah menjadi keyakinannya untuk tidak menjalin cinta dengan pria yang berbeda agama. Apa lagi ia seorang muslimah yang teguh memegang nilai-nilai agama. Meskipun tak enak hati, ditolaknya cinta Joan yang telah mati-matian memberanikan diri menyatakan cinta kepadanya. Joan frustasi. Terlebih lagi saat tahu Paquita telah dijodohkan.  Apa artinya suara hati yang dahulu menyatukannya dengan Paquita? Tidak ada! Tidak ada artinya sama sekali! Sampai Papa datang dan membawa kabar gembira untuknya. Ia memang berjodoh dengan Paquita!




Tips Menulis: Membuat Proposal Naskah Nonfiksi

Biasanya, untuk naskah nonfiksi, penerbit ingin membaca proposal naskahnya dulu. Wah, bagaimana ya membuat proposal naskah? Saya juga tadinya kesulitan. Terbayang akhir kuliah dulu waktu membuat proposal skripsi. Sepertinya susah. Ternyata, setelah dicoba, tidak juga. Alhamdulillah, sudah membuahkan hasil. Ada naskah nonfiksi saya yang lolos diterbitkan dengan hanya membaca proposal naskahnya. 

Berikut ini contohnya. Proposal Naskah "Rahasia Pengantin Baru."


Topik Naskah            : Buku ini memaparkan persoalan rumah tangga baru, dengan bahasa yang ringan dan akrab, disertai selipan pengalaman penulisnya dalam membina rumah tangga.  

Outline Naskah          : Terbagi atas beberapa pembahasan, yaitu:
  1. Nikah, Bagaimana Rasanya? à uraian singkat mengenai menikah
  2. Asyiknya Pengantin Baru à menjadi pengantin baru itu mengasyikkan
  3. Pasangan Sempurna à pasangan kita memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi tidak ada yang benar-benar sempurna
  4. Surprise…! à kejutan-kejutan di awal pernikahan, mengenai pasangan hidup yang baru kita kenal.
  5. Cinta Itu Sederhana à pengungkapan perasaan cinta ternyata sederhana dan tidak perlu berlebihan.
  6. Cinta Bisa Diupayakan à beberapa pasangan menikah tanpa cinta, tetapi cinta masih bisa ditumbuhkan dan dimekarkan hingga menjadi bunga.
  7. Di Dalam Masakan Ada Cinta à jangan anggap remeh masakan, karena ternyata suami lebih suka masakan istri daripada perempuan lain.
  8. Tinggal di Mana? à problematika pasangan muda yang belum tahu mau tinggal di mana, apakah di Pondok Mertua Indah, kos, mengontrak, dsb.
  9. Kehilangan Kebebasan à menikah disangka akan menghilangkan kebebasan.
  10. Kewajiban-Kewajiban à suami dan istri mempunyai kewajiban masing-masin, yang harus didahulukan ketimbang meminta hak.
  11. Beda Suku Memang Susah à problematika menikah beda suku.
  12. Mertua VS Menantu à kecenderungan konflik hubungan mertua dan menantu yang kadang kala berimbas pada hubungan suami istri.
  13. Bersahabat dengan Ipar-Ipar à ipar-ipar adalah bagian dari keluarga pasangan yang harus bisa diterima keberadaannya, meski sering kali bersinggungan.
  14. Cemburu Itu Indah à perasaan cemburu memupuk cinta, meski tidak boleh berlebihan.
  15. Konflik à konfilk bisa membangun rumah tangga, bisa juga sebaliknya. Mengelola konflik rumah tangga dengan baik.
  16. Keuangan à persoalan financial sering kali memicu masalah.
  17. Baby Dilema à kehadiran bayi bisa mendekatkan hubungan orang tua baru, tetapi bisa sebaliknya, memberi jarak bagi pasangan.
  18. Ujian Pernikahan Berlangsung Selamanya à ujian pernikahan ada di awal, di tengah, dan di akhir. Intinya, akan berlangsung selama umur pernikahan itu.
  19. Berkaca dari Ujian Berat Itu à semua pasangan yang menikah pasti akan diuji, jadi berkacalah dari ujian orang lain yang bisa jadi lebih berat daripada kita.
  20. Menikah Itu Menyenangkan à menikah itu ternyata sangat menyenangkan. Ibadah yang bernilai setengah dari agama.


Segmentasi Naskah   : Muslim/muslimah yang belum menikah, berniat menikah, dan baru saja menikah.

Selling Point               : Buku-buku yang berbicara tentang pernikahan, relatif laris manis di pasaran, karena pernikahan selalu menarik untuk dibicarakan. Terutama bagi mereka yang belum menikah, berniat menikah, atau baru saja menikah. Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulis ketika baru menikah dan memulai hidup baru. Diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada target pasar tentang serba-serbi pengantin baru, diantaranya ketika pertama kali menghadapi pasangan yang belum lama dikenal dan tips n trik menghadapi kehidupan baru, termasuk mengatasi konflik yang biasa melanda pengantin baru.

Sinopsis                      :  Pernikahan adalah sunah Rasulullah yang amat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umatnya. Namun, masih banyak muslim dan muslimah yang takut untuk menikah dengan berbagai alasan. Diantaranya, takut mendapatkan jodoh yang tidak sesuai, tidak sanggup beradaptasi dengan pasangan, merasa terbebani dengan kewajiban-kewajiban setelah menjadi pasangan suami-istri, dan belum sanggup menerima kehadiran anak. Sementara itu, yang baru saja menikah, dihadapkan pada kehidupan yang benar-benar baru, yang tidak jarang menimbulkan konflik di dalam rumah tangga. Setahun pertama pernikahan, ibarat bayi yang baru belajar berjalan, masih sering terjatuh. Di dalam buku ini, penulis menuangkan catatan-catatan ringan mengenai serba-serbi pengantin baru, yang insya Allah bisa memberikan pencerahan bagi calon pasangan suami istri yang belum  menikah, berniat untuk menikah, dan baru saja menikah.


 Silakan mencoba, tapi jangan copas mentah-mentah lho... itu kan proposal naskah saya.. ^_^

Thursday, October 13, 2011

Nonfiksi: Taaruf Keren (9)

Bab 9
Salat Istikharah

Salat istikharah adalah salat untuk meminta petunjuk dalam menentukan pilihan. Bisa apa saja, tapi lazim dilakukan ketika sedang taaruf untuk memastikan apakah si dia yang kita pilih itu juga pilihan Allah. Sebaiknya, salat Istikharah tidak hanya kita lakukan ketika butuh. Cobalah menjadikan salat Istikharah sebagai kebiasaan. Bisa mengasah intuisi juga, lho. Itu kata guru ngaji saya dulu, dan memang terbukti. Terbiasa salat Istikharah akan memudahkan kita memilih APA SAJA yang membingungkan.
Apalagi dalam hal memilih jodoh. Meskipun tidak ada yang harus dipilih, A atau B, karena yang sedang taaruf dengan kita hanya satu orang, kita tetap harus salat Istikharah untuk mendapatkan kemantapan apakah si A memang jodoh yang terbaik untuk kita menurut Allah. Kenapa harus “menurut Allah”? Karena memang hanya Allah yang tahu apa yang terjadi kepada kita di masa depan.
Apa-apa yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata Allah. Dan kalau itu tidak baik di mata Allah, biasanya di kemudian hari akan terbuka bahwa ternyata sesuatu itu memang tidak baik untuk kita. Untuk itulah kita butuh petunjuk dari Allah.

Nonfiksi: Taaruf Keren (10)

Bab 10


Apa Saja yang Perlu Disiapkan Saat Taaruf?

Bahasan yang berikut ini tidak sama kok dengan apa-apa yang sudah saya jabarkan di bab tiga.  Berikut ini adalah hal-hal yang harus kamu siapkan pada saat taaruf selain yang sudah saya sebutkan di bab tiga. So, jangan tutup dulu buku ini, oke?
1.      Bersiaplah kalau si dia ternyata tidak sesuai dengan keinginanmu.
      Meskipun kita telah menentukan kriteria-kriteria calon pasangan hidup, bukan berarti orang yang akan taaruf dengan kita nanti benar-benar sesuai dengan kriteria-kriteria tersebut. Ada kalanya malah meleset. Boleh jadi ini ujian dari Allah apakah kita sungguh-sungguh ingin menikah atau tidak.
Misalnya dari segi fisik. Kamu pasti punya kriteria tertentu dalam hal fisik kepada calon pasangan hidupmu. Nah, bila itu ternyata tidak ada pada orang yang sedang taaruf denganmu, kamu pasti akan kecewa. Yah... ternyata dia seperti itu..., kira-kira begitu isi pikiranmu. Atau, bisa saja dari penampilan dan sikapnya. Coba deh simak pengalaman seorang teman saya berikut ini:

Nonfiksi: Taaruf Keren (8)

Bab 9
Salat Istikharah

Salat istikharah adalah salat untuk meminta petunjuk dalam menentukan pilihan. Bisa apa saja, tapi lazim dilakukan ketika sedang taaruf untuk memastikan apakah si dia yang kita pilih itu juga pilihan Allah. Sebaiknya, salat Istikharah tidak hanya kita lakukan ketika butuh. Cobalah menjadikan salat Istikharah sebagai kebiasaan. Bisa mengasah intuisi juga, lho. Itu kata guru ngaji saya dulu, dan memang terbukti. Terbiasa salat Istikharah akan memudahkan kita memilih APA SAJA yang membingungkan.

Nonfiksi: Taaruf Keren (7)

Bab 7

Buku Taaruf Keren



















Kriteria Rasulullah

Rasanya kita sudah puas membahas kriteria-kriteria yang kita inginkan dari calon pasangan hidup berdasarkan keinginan pribadi. Nah, bagaimana kalau sekarang kita melihat kriteria berdasarkan sabda Rasulullah SAW?
Kamu mungkin pernah dengar hadis berikut ini:
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW berkata, 
“Wanita itu dipilih karena empat hal; kecantikannya, keturunannya, kekayaannya, dan agamanya. 
Carilah wanita karena agamanya, niscaya kamu akan bahagia.” 
Meskipun hadis di atas lebih ditujukan untuk laki-laki, tapi bisa juga menjadi panduan untuk kaum perempuan. Jadi, berdasarkan hadis tersebut, kriteria calon suami atau istri menurut Rasulullah ada empat:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...