Friday, October 14, 2011

Tips Menulis: Membuat Proposal Naskah Nonfiksi

Biasanya, untuk naskah nonfiksi, penerbit ingin membaca proposal naskahnya dulu. Wah, bagaimana ya membuat proposal naskah? Saya juga tadinya kesulitan. Terbayang akhir kuliah dulu waktu membuat proposal skripsi. Sepertinya susah. Ternyata, setelah dicoba, tidak juga. Alhamdulillah, sudah membuahkan hasil. Ada naskah nonfiksi saya yang lolos diterbitkan dengan hanya membaca proposal naskahnya. 

Berikut ini contohnya. Proposal Naskah "Rahasia Pengantin Baru."


Topik Naskah            : Buku ini memaparkan persoalan rumah tangga baru, dengan bahasa yang ringan dan akrab, disertai selipan pengalaman penulisnya dalam membina rumah tangga.  

Outline Naskah          : Terbagi atas beberapa pembahasan, yaitu:
  1. Nikah, Bagaimana Rasanya? à uraian singkat mengenai menikah
  2. Asyiknya Pengantin Baru à menjadi pengantin baru itu mengasyikkan
  3. Pasangan Sempurna à pasangan kita memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi tidak ada yang benar-benar sempurna
  4. Surprise…! à kejutan-kejutan di awal pernikahan, mengenai pasangan hidup yang baru kita kenal.
  5. Cinta Itu Sederhana à pengungkapan perasaan cinta ternyata sederhana dan tidak perlu berlebihan.
  6. Cinta Bisa Diupayakan à beberapa pasangan menikah tanpa cinta, tetapi cinta masih bisa ditumbuhkan dan dimekarkan hingga menjadi bunga.
  7. Di Dalam Masakan Ada Cinta à jangan anggap remeh masakan, karena ternyata suami lebih suka masakan istri daripada perempuan lain.
  8. Tinggal di Mana? à problematika pasangan muda yang belum tahu mau tinggal di mana, apakah di Pondok Mertua Indah, kos, mengontrak, dsb.
  9. Kehilangan Kebebasan à menikah disangka akan menghilangkan kebebasan.
  10. Kewajiban-Kewajiban à suami dan istri mempunyai kewajiban masing-masin, yang harus didahulukan ketimbang meminta hak.
  11. Beda Suku Memang Susah à problematika menikah beda suku.
  12. Mertua VS Menantu à kecenderungan konflik hubungan mertua dan menantu yang kadang kala berimbas pada hubungan suami istri.
  13. Bersahabat dengan Ipar-Ipar à ipar-ipar adalah bagian dari keluarga pasangan yang harus bisa diterima keberadaannya, meski sering kali bersinggungan.
  14. Cemburu Itu Indah à perasaan cemburu memupuk cinta, meski tidak boleh berlebihan.
  15. Konflik à konfilk bisa membangun rumah tangga, bisa juga sebaliknya. Mengelola konflik rumah tangga dengan baik.
  16. Keuangan à persoalan financial sering kali memicu masalah.
  17. Baby Dilema à kehadiran bayi bisa mendekatkan hubungan orang tua baru, tetapi bisa sebaliknya, memberi jarak bagi pasangan.
  18. Ujian Pernikahan Berlangsung Selamanya à ujian pernikahan ada di awal, di tengah, dan di akhir. Intinya, akan berlangsung selama umur pernikahan itu.
  19. Berkaca dari Ujian Berat Itu à semua pasangan yang menikah pasti akan diuji, jadi berkacalah dari ujian orang lain yang bisa jadi lebih berat daripada kita.
  20. Menikah Itu Menyenangkan à menikah itu ternyata sangat menyenangkan. Ibadah yang bernilai setengah dari agama.


Segmentasi Naskah   : Muslim/muslimah yang belum menikah, berniat menikah, dan baru saja menikah.

Selling Point               : Buku-buku yang berbicara tentang pernikahan, relatif laris manis di pasaran, karena pernikahan selalu menarik untuk dibicarakan. Terutama bagi mereka yang belum menikah, berniat menikah, atau baru saja menikah. Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata penulis ketika baru menikah dan memulai hidup baru. Diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada target pasar tentang serba-serbi pengantin baru, diantaranya ketika pertama kali menghadapi pasangan yang belum lama dikenal dan tips n trik menghadapi kehidupan baru, termasuk mengatasi konflik yang biasa melanda pengantin baru.

Sinopsis                      :  Pernikahan adalah sunah Rasulullah yang amat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umatnya. Namun, masih banyak muslim dan muslimah yang takut untuk menikah dengan berbagai alasan. Diantaranya, takut mendapatkan jodoh yang tidak sesuai, tidak sanggup beradaptasi dengan pasangan, merasa terbebani dengan kewajiban-kewajiban setelah menjadi pasangan suami-istri, dan belum sanggup menerima kehadiran anak. Sementara itu, yang baru saja menikah, dihadapkan pada kehidupan yang benar-benar baru, yang tidak jarang menimbulkan konflik di dalam rumah tangga. Setahun pertama pernikahan, ibarat bayi yang baru belajar berjalan, masih sering terjatuh. Di dalam buku ini, penulis menuangkan catatan-catatan ringan mengenai serba-serbi pengantin baru, yang insya Allah bisa memberikan pencerahan bagi calon pasangan suami istri yang belum  menikah, berniat untuk menikah, dan baru saja menikah.


 Silakan mencoba, tapi jangan copas mentah-mentah lho... itu kan proposal naskah saya.. ^_^

1 comment:

  1. Mbak, proposal naskah di atas udah jadi bukunya kah? Mau beli dooong... :)

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...