Tuesday, August 29, 2017

Bagaimana Mengatasi Alergi pada Bayi?





Bagaimana mengatasi alergi pada bayi? Pertanyaan ini pasti menghantui ibu-ibu yang punya anak alergi. Reaksi alergi pada si kecil biasanya diperlihatkan oleh kondisi kulit yang gatal-gatal saat terkena makanan atau benda pemicu alergi. Suami dan dua anak saya pernah memiliki alergi yang sempat membuat saya bingung.


Anak pertama pernah mengalami alergi setelah diberi ASI. Bagian wajah yang terkena ASI (sekitar mulut) mengalami bintik-bintik kemerahan. Setelah mulai MPASI, saya pernah memberikan udang dan lagi-lagi kulitnya berbintik kemerahan. Dia juga sering diare sejak minum susu formula. ASI-nya terpaksa saya hentikan karena saya hamil lagi anak kedua. Dulu saya kira dia hanya tidak cocok dengan susunya. Belakangan saya berpikir jangan-jangan anak saya punya alergi susu sapi.

Adiknya, anak nomor dua, juga punya alergi makanan laut dan debu. Dia pernah menangis semalaman dan besoknya seluruh badannya merah-merah seperti gatal. Ternyata itu karena saya memakaikan kain bedong yang sudah lama tersimpan di lemari. Mungkin kainnya harus dicuci dulu sebelum dipakaikan ke bayi. Tangannya juga pernah bengkak, padahal masih minum ASI. Setelah saya ingat-ingat, sebelumnya saya makan udang juga. Untungnya anak kedua ini minum ASI terus, jadi dia tidak mengalami alergi susu sapi.

Ibu-ibu yang baru punya bayi dan bayinya sering tantrum, hati-hati lho jangan-jangan penyebab tantrumnya karena alergi. Kita mengira bayi menangis hanya karena lapar, haus, atau buang air kecil dan besar. Setelah mendapatkan pengetahuan dari acara “Special Day for Royal Mom-Allergy Sharing Session “Jangan Biarkan Alergi Menghalangi Kesuksesan si Kecil” saya jadi memikirkan saat anak-anak masih bayi dulu dan sering tantrum, jangan-jangan karena alergi.


Alhamdulillah, hari Minggu tanggal 27 Agustus 2017 lalu, saya mendapatkan undangan spesial dari Nutriclub Indonesia untuk menghadari Expert Talks Show di Almond Zucchini. Acara ini juga disiarkan secara langsung di Facebook Nutriclub Indonesia. Wah, acaranya seru banget, apalagi para ibu di rumah juga mendapatkan kesempatan untuk menyaksikannya dan dapat hadiah juga.


Untuk saya pribadi, ini acara yang spesial karena saya dijemput oleh mobil eksklusif dan pulangnya diantarkan kembali. Sampai di lokasi, saya dan 9 Royal Mom lainnya dilayani secara spesial juga, diberikan handuk untuk lap tangan, goodiebag tas ransel ekslusif yang cantik, dan photobooth. Kami diberikan celemek eksklusif bertuliskan nama masing-masing karena acara yang pertama adalah Royal Cooking Competition bersama Chef Deny Gumilang dari Master Chef Indonesia.


Royal Cooking Competition bersama Chef Deny Gumilang
Setelah beristirahat sejenak di sofa yang disediakan serta disambut oleh MC Jessica William, 10 Royal Mom yang diundang  e ke acara ini diajak mengikuti  Royal Competition bersama Chef Deny Gumilang. Ibu-ibu yang memiliki anak alergi pasti pernah merasakan kebingungan memberikan makanan untuk si kecil karena takut makanan tersebut bisa memicu alergi. Seperti saya yang salah memberikan udang untuk anak-anak karena memicu alerginya. Nah, di sesi Royal Cooking Competition ini, Chef Deny Gumilang memberikan 3 resep masakan untuk anak alergi.


Resep pertama adalah Creamy Omega Pasta. Resep pertama ini langsung dikompetisikan oleh ke-10 Royal Mom yang berpasangan membentuk 5 grup. Saya berpasangan dengan Mom Yusna. Penasaran seperti apa resepnya? Ini dia bahan-bahannya:


  • Pasta Instan, di resep ini menggunakan Fetucchini. Pastanya bisa dibeli di supermarket.
  • Sayuran jamur, wortel, kacang polong, jagung manis.
  • Olive oil untuk menumis.
  • Margarin.
  • Daging ikan kembung, difillet atau diambil dagingnya.
  • Jeruk lemon.
  • Terigu.
  • Smoked Beef.
  • Kaldu Ayam.
  • Nutrilon Royal Soya.
  • Kaldu Sayur dari rebusan wortel, bawang bombay, seledri, dan kentang.

Cara Memasak:
  • Rebus air sampai mendidik, lalu masukkan sedikit olive oil dan garam, kemudian masukkan pasta dan masak sampai setengah matang (aldente). Bagian tengah pasta masih keras. Jadi pastanya jangan lembek sekali ya.
  • Potong-potong smoked beef, lalu tumis dengan 1 sendok makan olive oil. Kemudian masukkan potongan wortel, jagung manis, kacang polong, dan jamur. Tumis hingga setengah matang.
  • Fillet ikan kembung ditaburi dengan garam dan merica (kalau ingin pedas). Bila anak-anak tidak suka pedas, tidak usah pakai merica.
  • Tumis ikan kembung dengan sedikit olive oil hingga matang. Percikkan sedikit perasan jeruk lemon ke daging ikan untuk menghilangkan bau amisnya.
  • Untuk saus creamynya, lelehkan 1 sendok makan margarin. Masukkan 1 sendok makan tepung terigu dan aduk-aduk agar tidak menggumpal. Kemudian masukkan sedikit-sedikit kaldu sayur sampai adonan mengental. Tambahkan 3 sendok makan Nutrilon Royal Soya dan aduk lagi hingga tercampur semuanya. Saat menambahkan Nutrilon Royal Soya, matikan dulu wajannya agar kandungan gizi di dalamnya tidak hilang karena pemanasan.
  • Masukkan tumisan sayuran ke dalam adonan saus, dan terakhir masukkan pasta setengah matang. Aduk-aduk lagi, kemudian hidangkan di piring. Letakkan potongan daging ikan kembung di atas pasta. Hias dengan tomat cerry.

Masakan ini mudah dimasaknya dan rasanya enak lho. Walaupun saya tidak menang, saya sudah senang dengan ilmu memasak yang dibagi oleh Chef Deny. Ternyata ikan kembung itu memiliki kandungan omega paling tinggi dibandingkan ikan-ikan yang mahal, seperti Salmon. Jadi, tidak usah jauh-jauh membeli ikan yang membantu perkembangan otak anak. Ikan kembung mudah didapatkan di tukang sayur dan harganya terjangkau.




Untuk anak alergi susu sapi dan ingin memakan makanan yang mengandung susu, Nutrilon Royal Soya bisa menggantikannya. Mengapa? Itu akan dijelaskan dalam sesi kedua.

10 Royal Mom berpasangan menjadi 5 grup diajak untuk mempraktekkan resep di atas selama 45 menit, lalu hasilnya dinilai oleh 3 juri, Chef Deny, Dyah Basorie Brand Manager Nutrilon Royal Soya, dan DR. Dr. Zakiudin Munasir.

Expert Talkshow bersama DR. dr. Zakiudin Munasir, SpA9K), Konsultan Alergi Imunologi Anak.

Dr. Zaki menjelaskan bahwa alergi adalah respon sistem imun yang tidak normal di mana penderita mengalami reaksi terhadap bahan yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain. Reaksi itu bisa berupa gatal-gatal, vertigo, diare, sampai asma. Pada bayi, ada yang namanya alergi susu sapi, yaitu bayi tidak dapat menerima asupan susu sapi karena menimbulkan respon negatif pada tubuhnya.


Bagaimana agar bayi tidak mengalami alergi susu sapi? Tentu saja solusinya adalah ASI. Bayi yang diberikan ASI tidak akan mengalami alergi susu sapi. Sayangnya, ada bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI karena berbagai macam permasalahan. Seperti anak pertama saya yang berhenti minum ASI karena saya hamil lagi. Terpaksa harus diberikan susu formula. Nah, kalau anak alergi susu sapi, bagaimana?

Alergi susu sapi disebabkan oleh Kasein dan Whey, protein yang ada di dalam susu sapi. Diperantarai oleh IgE dan non IgE di mana bayi akan mengalami ruam-ruam merah, gatal, dan diare yang tentunya berbahaya jika konsumsi susu sapinya diteruskan. Bukannya bermanfaat untuk perkembangan tubuh dan otak anak, justru membahayakan kesehatannya.

Formula Soya (kedelai) ternyata menjadi salah satu formula alternatif untuk anak yang alergi susu sapi. Berikan formula soya, bukan susu kedelai murni, untuk anak yang alergi susu sapi. Alergi susu sapi ini jumlahnya antara 2%-7,5% dari jumlah bayi yang ada dan akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Efek negatif alergi paling banyak menimbulkan dermatitis atopik atau eksim. Sistem pencernaan bayi yang belum normal juga menyebabkan alergi susu sapi karena tidak semua protein susu dapat diserap oleh pencernaan bayi.

Dampak negatif alergi yang perlu diwaspadai:

Kesehatan: meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan jantung. Anak juga bisa mengalami keterlambatan pertumbuhna karena berhubungan dengan jenis dan durasi pantang makanan.
Ekonomi: Meningkatkan biaya pengobatan dan biaya tidak langsung.
Psikologi: Menyebabkan stres pada anak dan orangtua dan menurunkan kualitas hidup si kecil.

Selain alergi susu sapi, anak-anak juga bisa mengalami alergi terhadap makanan tertentu, seperti kacang kedelai, kacang, tanah, tree nuts (kacang-kacangan lainnya), makanan laut, gandum, telur, dan ikan. Para ibu dengan anak alergi biasanya memantangkan anaknya memakan makanan tersebut di atas karena khawatir memicu alerginya. Padahal, ibu harus memeriksakan dulu ke dokter penyebab pasti alerginya. Jadi, tidak semuanya pantang dimakan anak. Hanya makanan yang menyebabkan alerginya saja yang dipantang.

Selain makanan, anak juga bisa mengalami alergi yang disebabkan oleh sesuatu yang dihirup, seperti debu, jamur udara, serbuk sari tanaman, kecoak, serpihan kulit binatang, dan lain-lain. Untuk lebih pastinya apa penyebab alergi anak, periksakan dulu si kecil di dokter ya. Bagaimana jika penyebab alerginya adalah susu sapi?

Foto: Nutriclub Indonesia 

Perhatikan gejala alergi susu sapi yang meliputi gejala ringan/ sedang dan gejala berat. Untuk gejala ringan, anak akan mengalami diare, muntah, konstipasi, darah pada tinja, dermatitis atopik, pilek, batuk kronis, dan lain-lain. Sedangkan gejala berat akibat alergi, anak bisa mengalami kegagalan tumbuh kembang, dermatitis atopik berat, kesulitan bernapas, syok, dan anemia berat. Wow, ternyata alergi susu sapi ini dampaknya berat juga untuk anak.

Nutrilon Royal Soya, Formula Soya untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
Kalau anak mengalami alergi susu sapi, apakah susunya bisa diganti dengan susu kedelai? Eit, jangan sembarangan. Susu kedelai murni, alias susu kedelai yang kita buat sendiri di rumah dengan memeras sari kedelai, tidak bisa sembarangan diberikan kepada si kecil. Sari kedelai murni ini masih mengandung tinggi alumunium, isoflavon, dan fitostrogen. Fitoestrogen adalah hormon kewanitaan yang mempengaruhi genitalia. Berbahaya untuk anak laki-laki jika terlalu sering mengonsumsi susu kedelai murni, bisa mengubah genitalianya sehingga berubah kecenderungan menjadi feminin.

Foto: Nutriclub Indonesia 

Formula soya hanya mengambil isolat protein kedelai yang telah difortifikasi oleh beragam asam amino dan mineral sehingga tetap mendukung tumbuh kembang si kecil. Formula soya menjadi alternatif bagi si kecil yang memiliki alergi susu sapi karena terjangkau harganya, tidak ditemukan efek samping yang berhubungan dengan tumbuh kembang dan hormon, direkomendasikan oleh IDAI sebagai salah satu alternatif anak alergi susu sapi usia 0-12 bulan.

Formula soya juga sudah difortifikasi oleh mineral dan asam amino esensial untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Dan ternyata tidak ada perbedaan antara anak yang diberikan susu sapi dengan anak yang diberikan formula soya, keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang wajar.

Jadi, Nutrilon Royal Soya bisa diberikan sebagai alternatif susu untuk anak alergi. Apalagi kalau kita bergabung dengan Nutriclub, kita bisa mendapatkan poin Royal Rewards yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik seperti peralatan memasak, voucher belanja, sampai mainan anak. Caranya mudah.

Daftarkan diri ke website www.nutriclub.co.id pilih menu membership. Atau SMS ke Nutrilon Royal Rewards dengan format: NUTRICLUB JOIN Nama#Nomor HP#Tanggal Lahir Anak.

Kumpulkan Poin dengan membeli Nutrilon Royal Soya 3 & 4, upload struknya melalui website pada menu upload struk, facebook messenger Nutriclub Indonesia, atau kirim melalui pos ke PO. BOX 95899 JKT 10000.

Informasi lebih lanjut, bisa telusuri di media sosial Nutriclub Indonesia sebagai berikut:

Website: www.nutriclub.co.id/allergyexpert
Instagram: @Nutriclub_ID
Youtube: Nutriclub Indonesia

19 comments:

  1. wah sampai begitu ya alergi susu sapi pada anak, sampai muntah dan anemia. Untungnya ada formula soya ya sekarang, jadi anak-anak gak kurang gizi meskipun alergi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, harus diperhatikan betul oleh orangtua supaya tidak menghambat tumbuh kembangnya.

      Delete
  2. Iya alergi berat biasanya bisa sampai bikin sesak napas ya. Untung anakku alerginya masih ringan, paling bengkak, tapi ga sampai bengkak parah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya anakku juga masih ringan. Kalau alergi berat itu bahaya.

      Delete
  3. Merah merah di sekitar mulut dan pipi setelah minum ASI itu setahuku bukan alergi ASI tapi alergi makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Mungkin mbak Sebelumnya makan udang terus anaknya minum ASI. Si anak kena efek merah-merah itu deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup betul. Solusinya memang si ibu harus menghentikan makan makanan yg memicu alergi itu, karena akan terbawa ke ASI-nya.

      Delete
  4. Ponakan saya juga alergi susu sapi dan kata dokter coba konsumsi susu soya. Alhamdulillah baby nya suka. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang solusi alternatifnya yang direkomendasikan IDAI adalah susu formula soya Mbak.

      Delete
  5. Susunya bisa buat dibikin resep ya,boleh juga ni dicoba

    ReplyDelete
  6. Thanks for sharing, mbak. Bisa aku kasih liat ke adikku nih yang udah punya baby.

    ReplyDelete
  7. Saya juga suka lho susu soya, eh 😊

    ReplyDelete
  8. Dulu keponakanku alergi susu sapi hingga sesak nafas, dan minimnya pengetahuan orangtua membuat mereka biasa saja.. Thx infonya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah gak kenapa-kenapa ya Mak. Serem juga kalo sampe gagal napas gegara alergi.

      Delete
  9. Samaan mbak, Si Dema dulu ASIX juga bruntusan, akibatnya aku diet bbrp makanan. Tapi aku beraniin makan, ora tahan lha, org busui disuruh puasa banyak makanan.
    Udah bikin pastanya lagi blm buat anak2 di rumah?
    Jd pengen bikin kebetulan ada pasta di rumah :D

    ReplyDelete
  10. Anakku ini masih kadang alergi. Peer banget nih, kasian liatnya kalau lagi kambuh :(

    ReplyDelete
  11. Anakku ga ada yang alergi parah, mba. Malah aku yang pernah alergi telur dan udang. Menyiksa banget

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...