Thursday, April 5, 2018

Jelajah Garut, Ini Tempat-tempat yang Membuatku Jatuh Cinta



Suara azan pertama sayup-sayup terdengar pada pukul 3.30 pagi. Tubuhku menggeliat di balik selimut tebal yang melindungiku dari udara dingin Garut, Kota Dodol. Kampung halaman suamiku yang menjadi tempat bulan madu kami memang cocok untuk pasangan pengantin baru. Udaranya yang sedingin es membuat pasangan suami istri tak ingin melepaskan pelukan satu sama lain. 


Sungguh, sulit untuk bangun pagi saat berada di Garut. Apalagi menggerakkan kaki ke kamar mandi untuk buang air kecil dan wudhu. Airnya sedingin air kulkas, membuat kita menggigil sampai gigi-gigi saling beradu. Akan tetapi, suara azan Subuh yang kedua mengalun setengah jam kemudian. Memaksa kita untuk bangkit berdiri dan menunaikan salat Subuh. 

Usai salat, kami kembali bergelung di dalam selimut sampai matahari benar-benar muncul karena langit Garut mampu menyembunyikan sinar matahari dalam kabut lebih lama daripada di tempat lain. Barangkali jam 6.30, langit baru terlihat terang dan kami pun beranjak ke luar rumah menikmati gemericik air sungai yang mengalir di depan rumah dan memandangi hamparan sawah hijau di samping rumah.

Anak-anak bermain di sawah

Gunung Guntur berdiri gagah di ujung persawahan. Pemandangan ini persis seperti dalam gambar kanak-kanak. Sebuah gunung dengan sawah yang menghampar dan sungai yang mengalir di bawahnya. Meskipun terlihat dekat, tetap saja lokasi gunung itu amat jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki. 

Garut, Kota Intan julukannya tapi sebenarnya kota ini identik dengan dodol. Memang benar banyak dodol yang diproduksi di Garut. Ada dodol buah, dodol kacang (kacang hijau, kacang merah), bahkan dodol cokelat. Garut menjadi tempat pulang yang menyenangkan. Sekalipun berada di tengah kotanya, kita masih bisa menyaksikan nuansa pedesaan seperti delman dan sawah. 

Beberapa tempat wisata di Garut, sekalipun sederhana tapi mampu membawa kesan. Simak tempat-tempat yang pernah saya datangi di Garut: 

Alun-alun Garut
Alun-alun yang berada di pusat kota Garut ini selalu ramai dengan aktivitas orang-orang karena menjadi lokasi berdirinya Masjid Agung Garut. Banyak pedagang makanan di sekitar alun-alun dari makanan ringan hingga berat. Kita akan menemukan banyak kuliner khas Garut di sini seperti Es Goyobod, Karedok, Kue Balok, dan lain-lain. 



Pada hari Minggu, alun-alun Garut akan lebih ramai dari pagi sampai sore. Pagi hari, banyak orang yang melakukan senam bersama. Para pedagang kuliner dan mainan anak-anak memenuhi sisi samping alun-alun. Hiburan untuk anak-anak juga ditambah dengan penyewaan delman domba, becak mini, motor mini, odong-odong, dan alat pancing ikan-ikanan.

Anak-anak naik becak mini di Alun-alun Garut

Delman domba adalah salah satu keunikan khas Garut sebab binatang domba banyak diternakkan oleh warga Garut. Saat hari raya Idul Adha pun mereka akan menyembelih domba, bukan kambing. Domba memiliki bulu yang lebat. Domba yang digunakan untuk penyewaan delman mini ini adalah domba yang berukuran lebih besar dari biasanya, dengan tanduk yang besar dan cantik. Untuk menaiki delman domba ini, per anak dimintai biaya Rp 10.000. Harga yang lebih mahal dibandingkan naik delman kuda yang menjadi alat transportasi umum di kota ini.

Pasar Ceplak 
Berburu kuliner Garut di tengah kota akan lebih menyenangkan pada sore hari di Jalan Siliwangi Garut. Jalan raya yang ada di sana diubah menjadi surga kuliner. Beragam aneka kuliner khas Garut memanjakan indera penciuman dan pengecap kita. Tinggal pilih mau makan apa. Tiap pedagang juga menyediakan tempat untuk makan di sana. Jadi setelah mampir ke satu kedai, kita bisa mampir ke kedai lainnya selama perut masih lapang.

Kedai-kedai itu berdiri di depan pertokoan yang sudah tutup. Walaupun toko itu masih ada yang buka, mereka tak terganggu dengan kehadiran kedai-kedai di depan toko. Barangkali sudah ada kesepakatan bahwa di malam hari lokasi tersebut akan dijadikan pasar kuliner. Aneka makanan yang dijual mulai dari nasi goreng, nasi bakar, mie goreng, ayam goreng dan ayam bakar dengan menggunakan ayam kampung, putu ayu, pempek, gorengan, kupat tahu, gado-gado, putu mayang, martabak, roti goreng, dan lain-lain.

Pilih kuliner di Pasar Ceplak

Harga makanannya tentu sangat terjangkau. Harga kuliner pinggir jalan. Ingat, pasar ini baru dibuka pada saat menjelang sore hari sampai tengah malam. Kosongkan perut sebelum mampir ke pasar ini. Jaga kondisi mental agar tak cepat emosi, karena menjelang menjelang Isya sudah banyak pembeli berdatangan dan memadati pasar sehingga kita akan kesulitan berjalan. Belum lagi motor-motor masih memaksa melewati jalan ini walaupun sudah ditutup untuk kendaraan.

Pemandian Air Panas Cipanas 
Baru di Garut ini saya menemukan banyak kolam renang yang menggunakan air panas. Ya, airnya memang panas saat baru keluar dari pancuran tapi kemudian dicampur dengan air dingin sehingga menjadi hangat. Air panas ini mengalir langsung dari gunung dan mengandung belerang yang dapat menyembuhkan penyakit kulit bahkan penyakit dalam seperti rematik, asam urat, dan asma.

Di Cipanas Garut yang hanya sekitar 15 menit berkendara dari arah Kota Garut ini banyak terdapat kolam renang dan pemandian air panas. Tarif untuk 1 kamar mandi dengan bak besar berisi air panas sekitar Rp 25.000 sedangkan tarif untuk berenang di kolam renang sekitar Rp 15.000 per orang. Kamar mandinya dapat digunakan untuk maksimal 2 orang.

Kolam Renang Cipanas

Selama berenang di Garut, kami malah belum pernah berenang di air dingin. Tak terbayang rasanya berenang di air dingin karena sedingin es. Di kamar mandi ada peringatan maksimal 15 menit berendam karena kandungan belerang lebih tinggi mengingat kolamnya kecil dan juga di dalam ruangan tertutup. Sedangkan di kolam renangnya dibebaskam waktunya, kecuali kalau kepala sudah pusing harus segera meninggalkan kolam renang.

Kolam renang ini sudah buka sejak pukul 5 pagi lho dan tutup pukul 9 malam. Jadi lebih panjang waktunya. Memang lebih baik datang setelah Subuh supaya bisa lebih lega saat berenang mengingat pengunjungnya banyak. Tentunya di sekitar daerah ini juga banyak hotel yang di dalamnya terdapat kolam renang air hangat. Kalau Anda berkunjung ke Garut, Anda bisa menyewa kamar di hotel-hotel ini.

Darajat Pass
Selain di daerah Cipanas, kita juga dapat mandi air panas di Puncak Darajat yang lokasinya berjarak sekitar dua jam perjalanan dari pusat kota Garut. Apa bedanya dengan di Cipanas? Pemandangan alam menuju Puncak Darajat sangatlah indah. Jalannya berkelok-kelok, udara yang sejuk, dan rimbun pepohonan yang memanjakan mata di sisi jalan raya. Bila berkendara pada pagi hari, kita juga masih dapat menyaksikan kabut yang rendah dan sedikit menutupi pandangan mata. 
Kolam renang yang ada di sini dilengkapi dengan fasilitas hiburan lain seperti  motor-motoran, outbond, kafe, gazebo, dan lain-lain. Juga ada fasilitas penginapan jika ingin menginap. Walaupun areanya sangat luas, tetapi pada hari libur tetap dipenuhi oleh pengunjung sehingga kita akan kurang leluasa berenang. Jadinya malah hanya berendam. Saran saya, datanglah di luar hari libur besar. Untuk tiket masuknya sekitar RP 30.000 per orang (anak dan dewasa). Juga ditambah dengan biaya masuk kendaraan.

Pantai Sayang Heulang
Bagi Anda yang suka ke pantai, Garut juga memiliki pantai-pantai cantik lho, tapi yang paling banyak dikunjungi adalah Pantai Sayang Heulang sehingga di sekitar pantai ini mudah ditemukan penginapan sederhana. Untuk masuk ke pantai ini, kita hanya dikenakan biaya tiket Rp 3.000 per orang. Sedangkan tarif penginapannya berkisar Rp 200.000 per malam dengan fasilitas seadanya. Minimal ada tempat tidur, kamar mandi di dalam, dan kipas angin. 

Menginap di dekat pantai ini harus siap dengan udaranya yang panas di malam hari. Kalau tidak kuat, bisa cari penginapan yang menyediakan AC di dalam kamar. Setahu saya, belum ada hotel berbintang di sini. Sinyal telepon seluler juga mati, jadi siap-siap terputus dengan koneksi internet. Kita benar-benar diajak menikmati pemandangan pantai tanpa harus berbagi dengan orang lain di belahan dunia lain. Tenang, nanti setelah meninggalkan pantai yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan dari pusat kota Garut ini, kita baru bisa mengirim foto ke media sosial.

Pantai Sayang Heulang saat senja

Ombak pantai ini sangat besar, terutama pada pagi dan malam hari. Saat tidur, kita akan ditemani suara ombak yang berdebur-debur. Air akan surut sekitar jam 10 pagi sampai 1 siang. Saat itu, kita bisa jalan agak jauh ke tengah pantai. Tetap diperlukan kewaspadaan kalau tidak mau terbawa ombak. Penduduk sekitar juga bermunculan saat air surut, mereka mengambil rumput laut dan ikan-ikan kecil yang bermunculan. Sayangnya, kondisi kebersihan pantai masih kurang terjaga karena walaupun ada petugas tiket tapi tidak ada penjaga pantai. Orang-orang masih bebas membuang sampah di mana saja.

Bagi Anda pecinta makanan laut, tak perlu menjala sendiri. Anda bisa membelinya di kedai sekitar pantai. Ada yang masih mentah, ada yang sudah dimasak. Di dekat pantai juga ada pasar yang menyediakan beraneka suvenir Pantai Sayang Heulang untuk dijadikan oleh-oleh, juga tentu saja hewan-hewan laut yang bisa dimakan seperti cumi-cumi, udang, ikan, dan lain-lain. Belilah pada pagi hari saat para nelayan baru pulang dari laut. Para pedagang juga melayani jika Anda ingin hewan laut itu dimasak dulu supaya tidak bau di jalan. Tentunya hanya dimasak sekadar matang, belum dibumbui.

Masih banyak lagi tempat-tempat wisata di Garut yang membuat saya jatuh cinta. Nanti ya saya ceritakan lagi. Buat pembaca yang ingin ke Garut, jika berasal dari daerah Jabodetabek, bisa tinggal naik bus atau menyewa mobil ke Garut. Namun, jika Anda berasal dari luar Jabodetabek, lebih baik naik pesawat ke Bandung, lalu dilanjutkan dengan naik bus ke Garut. Perjalanan dari Bandung ke Garut naik bus kurang lebih 2 jam. 

16 comments:

  1. Pemandangan alamnya Garut benar-benar natural dan bikin fresh mata, mbak ^_^

    ReplyDelete
  2. Pemandanganya benar benar indah dan sejuk..

    ReplyDelete
  3. Selama ini kalau ada yang bilang garut, langsung kebayang dodol. Ternyata ada domba juga sebagai sesuatu yang khas disana ya.

    ReplyDelete
  4. Baru sekali ke Garut pas ke Gunung Papandayan dan emang masih duingin ya Mba, brr banget kalau pagi :)

    ReplyDelete
  5. Garut jgn lupa mampir ke desa adat kampung Pulo dan ke situs candi satu2 di tanah sunda (candi Cangkuang)

    Kebanyak org tau Garut cuma Papandayan hihi

    ReplyDelete
  6. Cipanas dan Darajat sudah disambangi saya, Mak Leyla. Cuma pantai yang belum. Pengen ke Sayang Heulang.
    Jalan Siliwangi adalah jalan kenangan saya. Baru tahu kalau malam jadi tempat wisata kuliner. Da Balubur Limbangan ke Gaut Kota mah jauh, jadi bisanya siangan.
    Di kampung saya ada arena adu domba Garut, loh, Mak. Saya lom ulas itu. Ngeri nontonnya. Kapan-kapan nonton lagi.
    Semoga menang lombanya, ya, Mak. Salam.

    ReplyDelete
  7. Lihat sawah, ingat kampung halaman. Tepat belakang rumah ada sawah tempat kerja saya

    ReplyDelete
  8. asri sekali ya di Garut, aku baru sekali ke sana tapi belum main ke sawah. Pemandian air panas emang cocok buat suhu di Garut.

    ReplyDelete
  9. jatuh cinta pada keindahan Sang Pencipta

    ReplyDelete
  10. pemandangan garut memang bagus ga herang banyak wisatawan ke sana

    ReplyDelete
  11. Aku belum pernah ke Garut, tapi rasanya tak asing, sering dengar cerita tentang keindahan Garut yang populer. Enakan di Garut ya mba, masih segar alamnya

    ReplyDelete
  12. Kangen pasar ceplak. Hits banget itu dikalangan anak muda Garut.

    ReplyDelete
  13. Ternyata garut banyak tempat menariknya ya. Selain wisata kuliner, jg Ada daerah berbukit, pantai, wisata air panas. Lengkap banget. Jadi pingin berkunjung

    ReplyDelete
  14. Seumur2 baru sekali ke garut. Suka banget sama pemandangan dan udara di sana.

    ReplyDelete
  15. Membaca cerita sejuknya udara Garut di pagi hari, aku jadi membayangkan kesejukannnya mba.... Hhmmm seru yak jalan2 bareng anak2 dan suami. Aku udah jarang banget jalan bareng keluarga, jadi kangen pengen jalan-jalan lagi. Hehehe...

    ReplyDelete
  16. Pemandanganya keren banget mbak :D

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...