Wednesday, April 20, 2022

Kue Kering Wajib Ada di Hari Raya

Tak terasa tinggal beberapa hari lagi kita lebaran. Sedih karena begitu cepat berpisah dengan bulan Ramadan penuh berkah, tapi juga gembira menyambut hari raya. Biasanya di hari raya itu ada kue kering yang hampir selalu ada di setiap rumah. Setelah makan menu sehat dan praktis di bulan Ramadan, boleh dong saat lebaran kita makan kue-kue. 

kue kastangel

Saya masih ingat waktu kecil dulu suka memburu kue kering yang enak saat bersilaturahim di hari lebaran. Kami saling mengunjungi dari rumah ke rumah. Pasti saya akan mengambil beberapa kue kering yang menurut saya itu rasanya paling enak.

Dari sekian banyak kue kering, hanya ada tiga yang wajib dibeli. Soalnya harga kue kering tidak murah, kecuali yang rasanya seadanya. Di supermarket, harganya sudah menyentuh Rp 100.000 - Rp 300.000 untuk satu toplesnya. Wow.... Tergantung bahannya, memang. Mungkin itu menggunakan bahan premium yang mahal. 

Saya pernah mencoba membuat kue kering sendiri, tapi rasanya masih kurang enak. Sudah begitu butuh waktu yang lama untuk membuat kue kering. Belum lagi bahan-bahannya yang harganya lumayan. Jadi lebih baik beli saja. 

Nah, ini dia tiga jenis kue kering yang saya beli karena wajib ada saat lebaran: 

Nastar 
Pasti sudah tahu dong kue kering yang satu ini sangat terkenal karena lebaran sama dengan nastar. Kue ini berisi selai nanas dan pada bagian atasnya diolesi kuning telur. Saya pernah membuat nastar sendiri. Memang butuh keuletan membulatkan nastar agar ukurannya sama semua. 

kue nastar


Saya belum pandai membulatkannya, sehingga bulatannya besar-besar dan tidak sama. Walaupun saya sudah ikuti intruksi agar kuenya dianginkan dulu sebelum dimasukkan toples supaya awet, tapi tetap saja nastarnya hanya awet seminggu. Setelah itu, berjamur. Mungkin kurang lama memanggangnya sehingga kurang kering. 

Saya suka nastar yang sederhana. Dulu ada nastar cengkeh, di tengahnya diberikan hiasan cengkeh. Kenapa begitu ya? Padahal bau cengkehnya sangat mengganggu dan akhirnya dibuang. 

Putri Salju 
Ini adalah kue favorit saya dan anak-anak karena taburan gula putihnya itu lho. Memang tidak boleh dimakan banyak-banyak supaya nggak diabetes. Untung harganya mahal ya, jadi belinya juga jarang-jarang. 

putri salju


Dulu kalau makan kue ini, gula putihnya yang tersisa di bawah toples itu akan saya jilati sampai habis. Seandainya hanya boleh memilih satu kue lebaran, maka hanya Putru Salju yang akan saya pilih. Anak-anak pun sudah pasti memakannya. Jadi saya nggak makan sendirian. Sebagaimana memasak menu  Ramadan untuk anak agar semangat puasa, maka kue kering lebaran pun harus yang disukai anak-anak. 

Saya ingat Putri Salju yang saya makan waktu kecil saat bersilaturahim lebaran ke rumah seorang tetangga. Rasanya enak sekali, karena langsung pecah di lidah saat masuk ke mulut. Saya yakin itu pakai butter yang mahal. Ukurannya juga besar-besar. Katanya sih bikin sendiri. Duh, saya kangen pengen makan lagi. Tapi susah menemukan yang rasanya mirip. 

Kastangel 
Kalo keju kastangel ini pilihan suami saya karena dia menghindari kue yang banyak mengandung gula. Rasa kue ini memang dominan asin, saya kurang suka sih. Jadi beli ini untuk suami saya saja. 

Kastangel ini juga favorit ayah saya. Berhubung adonannya terbuat dari keju, harganya memang lebih mahal daripada kue kering lainnya. 

Kalau kue nastar dan putri salju pernah saya bikin sendiri, maka kastangel tidak pernah. Saya lebih baik membelinya, karena tingkat kegagalannya cukup tinggi. Tidak semua keahlian harus dimiliki, bukan? Termasuk membuat kue. Saya memilih melarisi dagangan kue orang lain asalkan kuenya enak. 

Bagaimana membeli kue kering yang enak? Ini tips dari saya, boleh dipraktekkan, boleh juga tidak. 

Ada Rasa, Ada Kualitas 
Jangan membeli kue yang harganya terlalu murah, karena sudah bisa dipastikan rasanya tidak enak. Di marketplace sering saya lihat itu paket kue kering 4 toples Rp 40.000 - Rp 60.000, ada juga yang isi 6 toples harga Rp 100.000. 

Saya pernah mencicipinya tapi bukan saya yang beli. Saya cicipi saat sedang bertamu. Kuenya benar-benar kering dan rasanya hambar. Sepertinya hanya sedikit pakai mentega dan telur. Tidak mungkin juga pakai butter. 

Harga Mahal Bukan Jaminan 
Namun, harga mahal juga bukan jaminan rasanya benar-benar enak dan premium. Harga kue setoples Rp 150-200 ribu pasti bikin kita meninggikan ekspektasi. Wah, ini pasti rasanya enak banget. Belum tentu. Barangkali bahannya memang premium, tapi rasanya tak sesuai ekspektasi.

Jadi beli yang mahal atau murah nih? Belilah yang harganya di pertengahan, misal Rp 45 - 70 ribu per toples isi 500 gram itu masih worth it. Kalau di mall sih harganya sudah Rp 90.000 per toples. 

Coba Testernya 
Supaya tak salah beli, memang lebih baik mencoba testernya. Sudah tentu tak semua penjual memberikan tester. Kalau teman saya dulu memberikan tester isinya masing-masing 3 kue. 

Beli Satu Dulu 
Kalau tidak ada tester, coba beli satu dulu. Jangan langsung beli banyak. Kalau rasanya sesuai harga, bolehlah beli lagi. 

Minta Rekomendasi Orang Lain 
Kita bisa tanya-tanya ke orang dekat, di mana membeli kue kering lebaran yang enak. 

Nah, itu dia kue kering yang wajib ada di hari raya. Tak perlu dibikin sendiri kalau capek dan tidak bisa. Beli saja juga boleh. Hitung-hitung melariskan usaha kecil kue lebaran. Ya, kaan.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentarnya.
Mohon gunakan kata-kata yang sopan dan santun yaaa.....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...